Tampilkan postingan dengan label gedung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gedung. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Mei 2021

10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung Dan Skyscraper

 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper 10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper
10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper


Bagaimana kita menentukan tinggi bangunan sesungguhnya? Di mana kita menempatkan batas garis dimensi bangunan? Sejarah pengukuran gedung pencakar langit berasal dari tahun 1885 sebelum adanya dimensi AutoCAD atau Revit. Gedung Perumahan Rumah Tangga di Chicago termasuk yang pertama membanggakan bangunan tertinggi di dunia.

Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Perkotaan atau Council on Tall Buildings and Urban Habitat  (CTBUH) maupun Komite Bersama untuk Bangunan Tinggi tidak dibuat hingga tahun 1969. CTBUH sering digunakan dalam memilih bangunan tertinggi di dunia (atau negara atau kota).

Namun, CTBUH bukanlah satu-satunya organisasi yang mempunyai andil dalam mengukur bangunan. Database gosip bangunan global Emporis juga merupakan pemain utama. Di antara mereka, kedua organisasi ini menyediakan 10 cara berbeda untuk memilih tinggi gedung pencakar langit, yang telah dirangkum di bawah ini.

Baca juga : Pengertian dan Fungsi Kolom dalam Bangunan

Metode Pengukuran CTBUH


CTBUH memperkenalkan tiga cara untuk mengukur pencakar langit, yang kesemuanya memakai tingkat lantai akhir dari tingkat dasar pintu masuk paling rendah selaku garis dasar mereka.

1. Top Architecture (Puncak Arsitektur)

 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper 10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper
Top Architecture (Puncak Arsitektur)

Ini adalah cara yang paling umum untuk mengukur sebuah bangunan. Bagian atas bangunan arsitektur mencakup struktur bangunan atau ornamen, seperti menara atau parapets, tetapi tidak tergolong perlengkapan fungsional-teknis.

Peralatan fungsional-fungsional yakni segala sesuatu yang mungkin dapat berganti, mirip tiang bendera, antena atau papan nama. Metode top arsitektur dipakai untuk memilih bangunan tertinggi di dunia, sementara itu yakni peralatan teknis fungsional kadang kala mampu mengakibatkan beberapa kontroversi.

2. Lantai Hunian Tertinggi

 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper 10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper
Lantai Hunian Tertinggi

Untuk menjumlah selaku lantai dengan tingkat tertinggi, mesti dirancang supaya penduduk dapat menghuni secara legal dan reguler. Ruang mekanis tidak masuk hitungan. Pengukuran ini dibawa ke lantai.

Baca juga : Pengertian Pondasi Bored Pile dan Jenisnya

3. Tip


 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper 10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper
Ujung bangunan ialah titik tertinggi

Ujung bangunan ialah titik tertinggi, tidak acuh material atau fungsinya. Sebagai acuan, puncak arsitektur Willis Tower yaitu 1.451 kaki (442 meter) tetapi ujungnya mencapai 1.729 kaki (527 meter).
 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper 10 Cara Untuk Mengukur Tinggi Gedung dan Skyscraper
Diagram Tinggi


Metode Pengukuran Emporis

Selain tiga metode di atas, database gosip bangunan global Emporis mendefinisikan beberapa cara lain untuk menentukan tinggi bangunan. Agar mudah memperlihatkan data bangunan, Emporis mendefinisikan aneka macam kategori isu lewat persyaratan mereka.

Beberapa dirancang untuk akurasi faktual, sementara yang lain dipakai untuk memberikan perkiraan jika tidak ada data yang lebih akurat yang dapat didapatkan. Masih banyak lagi cara yang dirancang untuk menunjukkan pengukuran internal bangunan, daripada menentukan tinggi bangunan secara keseluruhan. Emporis memakai titik terendah di mana bangunan memijak tanah dan terlepas dari hubungannya dengan tingkat lantai.

Baca juga : Jenis - jenis Pondasi Berdasarkan Kedalamannya

4. Perkiraan Arsitektur


Untuk memperkirakan ketinggian arsitektur suatu bangunan, Emporis dapat mengkalkulasikan tinggi berdasarkan daftar nilai yang diketahui. Misalnya, tinggi perkiraan struktur dengan mempertimbangkan tinggi lantai bangunan dengan lokasi dan pemakaian serupa.

5. Lantai Untuk Langit langit


Database Emporis menawarkan jarak rata-rata dari lantai ke langit-langit. Tinggi bangunan dapat diperkirakan (sungguh kasar) dengan mengkalkulasikan jumlah pengukuran dari bagian atas pelat lantai ke langit-langit untuk setiap tingkat.

6. Lantai ke Lantai


Contoh lain di mana Emporis memperlihatkan pengukuran rata-rata untuk bangunan, lantai ke lantai tinggi mengkalkulasikan jarak antara bagian atas dua pelat lantai yang berdekatan. Untuk memperkirakan tinggi total, lantai ke lantai lebih akurat dibandingkan dengan lantai ke langit-langit, alasannya faktor di ruang di antara tingkat.

7. Atap Utama


Bangunan dengan tingkat atap yang signifikan dapat memakai sistem ini untuk mengukur pelat atap utama. Pengukuran ini tidak termasuk penthouse atau menara.

8. Dek Observasi


Dari tingkat dasar ke dek pengamatan terbuka ke udara. Sebuah dek observasi didefinisikan sebagai ruang performa eksterior tertinggi. Tipe seperti yang dirancang Meganom untuk suatu gedung pencakar langit super supertall di Manhattan.

9. Lantai Observasi


Berbeda dengan dek pengamatan, tinggi lantai pengamatan ialah ruang tampilan dalam ruangan tertinggi. Pikirkan lantai observasi 360 derajat yang dirancang untuk Expo 2016 Antalya Observation Tower.

10. Atap


Tinggi atap adalah bab eksterior tertinggi dari cangkang suatu bangunan. Ini tidak termasuk ruang atau parapets mirip "atap", "itu termasuk penthouse atap atau paviliun, tidak seperti pengukuran atap utama.


Credits :

Sumber https://www.arsitur.com/

Sabtu, 15 Mei 2021

Pemahaman Gedung Pertunjukan Dan Jenis-Jenisnya

Pengertian Gedung Pertunjukan

Gedung pertunjukan adalah sebuah bangunan gedung dengan fungsi untuk melayani dan memfasilitasi berbagai macam pertunjukan. Gedung ini ialah ruang semi publik yang mempunyai tujuan untuk menghibur orang dengan pentasyang ditampilkan.

 Gedung pertunjukan adalah sebuah bangunan gedung dengan fungsi untuk melayani dan memfasi Pengertian Gedung Pertunjukan dan Jenis-Jenisnya
Pengertian Gedung Pertunjukan dan Jenis-Jenisnya

Gedung mempunyai arti bangunan (rumah) untuk kantor, rapat/kawasan mempertunjukan hasil-hasil kesenian (Poerwadarminta, 1976:303). Pertunjukan yakni tontonan (seperti bioskop, wayang, wayang orang, dsb), pameran, demonstrasi (Poerwadarminta, 1976:1108).

Makara, gedung pertunjukan merupakan suatu daerah yang dipergunakan untuk mempergelarkan pertunjukan, baik itu bioskop, wayang, pagelaran musik, maupun tari.

Jenis Gedung Pertunjukan

Ada beberapa pembagian jenis gedung pertunjukan. Menurut Neufert (2002:136), gedung pertunjukan dibagi menjadi berbagai macam, yakni:

1. Teater

 Gedung pertunjukan adalah sebuah bangunan gedung dengan fungsi untuk melayani dan memfasi Pengertian Gedung Pertunjukan dan Jenis-Jenisnya
gedung teater florida state university

Ciri khas gedung teater adalah dengan adanya bentuk tempat duduk dilantai bawah (yakni penonton duduk pada bidang besar berbentuk kurva yang menanjak/naik) dan lewat sebuah depan panggung yang terlihat terperinci, depan panggung yang dapat dicontoh (bidang pentassebelum pintu gerbang di ruang penonton) (Neufert, 2002:137).

Baca juga : 4 Jenis Retak pada Kolom dan Penyebabnya

2. Opera

 Gedung pertunjukan adalah sebuah bangunan gedung dengan fungsi untuk melayani dan memfasi Pengertian Gedung Pertunjukan dan Jenis-Jenisnya
interior sydney opera house

Opera berarti bentuk drama panggung yang semuanya atau sebagian dinyanyikan dengan iringan orkes atau musik instrumental (KBBI online). Menurut Neufert (2002:137) gedung opera mempunyai aksara adanya sebuah pemisahan ruang yang terperinci secara arsitektur antara ruang penonton dan panggung lewat musik orkestra dan banyaknya tempat duduk (1000 sampai nyaris 4000 daerah duduk) dan tata cara yang sesuai dengan kawasan duduk tidak terikat (lepas) atau balkon, penting untuk jumlah penonton yang banyak.

Baca juga : Concrete Curing : Pengertian dan Manfaatnya

3. Bioskop (Cinema)

 Gedung pertunjukan adalah sebuah bangunan gedung dengan fungsi untuk melayani dan memfasi Pengertian Gedung Pertunjukan dan Jenis-Jenisnya
interior bioskop

Bioskop ialah Pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film) yang disorot memakai lampu sehingga mampu bergerak (mengatakan) (KBBI, 2006:125). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976:303), gedung berarti bangunan (rumah) untuk kantor, rapat/kawasan mempertunjukan hasil-hasil kesenian, sehingga mampu ditarik kesimpulan bahwa gedung bioskop merupakan bangunan yang digunakan sebagai kawasan untuk menampilkan pentasfilm.

Fungsi dan Tujuan Gedung Pertunjukan

Fungsi dari sebuah gedung pentasberbanding lurus dengan pertunjukan yang ditampilkan, namun seiring berkembangnya jaman dan teknologi, telah banyak gedung pertunjukan yang multi-fungsi, seperti Ballroom dengan fungsi selaku dance hall, music concert, Public Performing Space dengan fungsi selaku pementasan drama.

Tujuan dibangunnya gedung pentasini lazimnya sebab kurangnya fasilitas hiburan dalam satu tempat atau kota dan juga untuk memfasilitasi atau mewadahi local artist untuk mengeksplorasi kreatifitas dan talenta. Gedung pertunjukan umumnya dibangun di sentra kota dengan pertimbangan mudah dalam pencapaian/saluran dan pengumpulan audience.

Akan namun tidak sedikit juga gedung pertunjukan yang dibangun di pesisir pantai dengan tujuan untuk memuat lebih banyak massa alasannya adalah daerah pesisir condong lebih luas. Gedung pertunjukan dapat berupa gedung yang bangun sendiri maupun menjadi bab dalam sebuah gedung.

Demikianlah mengenai gedung pertunjukan, supaya bermanfaat dan jangan lupa untuk like dan share. Terima Kasih.

Sumber https://www.arsitur.com/

Jumat, 07 Mei 2021

Penyelesaian Pembuangan Sampah Pada Bangunan

Dalam operasional sebuah bangunan, baik itu yang berupa bangunan hunian, bangunan komersial, fasilitias publik dan yang lain memerlukan perencanaan pengelolaan sampah yang sempurna dan efisien. Tentu saja setiap bangunan memiliki karakteristik masing-masing, terutama terkait dengan jumlah lantai bangunan maka cara penanganan sampahnya pun juga berlawanan.

 fasilitias publik dan lainnya memerlukan perencanaan pengelolaan sampah yang tepat dan ef Solusi Pembuangan Sampah pada Bangunan
Solusi Pembuangan Sampah pada Bangunan


Solusi Permasalahan Sampah pada Bangunan

Adapun penyelesaian pada setiap persoalan sampah yang terdapat pada masing-masing bangunan diantaranya sebagai berikut.
  1. Untuk bangunan lantai satu, letakkan tempat sampah sesuai dengan penggunaanya dan penyesuaiannya tehadap efisiensi tempat.
  2. Untuk bangunan berlantai dua hingga tiga, pencucian kepada sampah masih dapat dijalankan dengan cara menyapu, menggunakan alat penghisap abu serta peletakkan daerah sampah di lantai dua ataupun tiga.
  3. Sedangkan untuk bangunan bertingkat lebih dari tiga lantai direkomendasikan untuk memakai tata cara lift sampah yang telah dijabarkan penggunaannya sebagaimana di atas.

Dan untuk penanganan berdasarkan pada jenis sampah, adapun penyelesaian yang mampu diberikan diantaranya :

Penanganan Sampah Organik

Penanganan sampah organik ditujukan pada pembuatan kompos berdikari yang dilakukan di tiap rumah tangga dan tiap RT kampung. Prosesnya sangat gampang, murah dan berguna mampu berasal dari sampah dapur (rumah tangga) ataupun sampah pekarangan (RT)

Penanganan sampah Non-Organik

Di tiap rumah tangga harus memisahkan sampah plastik, logam dan beling, serta kertas lalu membuangnya ke tong-tong sampah sesuai jenis sampah yang sudah di sediakan. Sampah-sampah tersebut akan di bawa ke tempat pengumpulan sampah untuk diseleksi mana yang masih dapat dijual mana yang tidak dijual. Hampir semua sampah non organik dapat dijual ke pengepul.

Baca juga :  Tingkat Resiko Kebakaran pada Bangunan Bertingkat

Sistem Pembuangan Sampah pada Gedung Bertingkat


Gedung bertingkat ialah suatu karya arsitektur yang terbilang kompleks, utamanya pada tata cara utilitasnya. Untuk itu, perlu perencanaan yang matang sekali dalam utilitas gedung bertingkat. Salah satu yang akan dibahas sekarang ialah utilitas sampah.

Arsitek minimal harus tau desain utilitasnya dan alur yang akan digunakan utuk metode sampah pada bangunan. Sistem sampah ialah salah satu kunci untuk operasional bangunan. Jika sistem sampahnya kurang baik dapat menghancurkan citra bangunan dan menurunkan kualitas maupun harga sewa.

Maksud dan tujuan dari pembuangan disposal adalah untuk menjaga keberishan dari ruangan. Sampah serta kotoran lainnya kalau dibiarkan akan bertumpuk. Disamping mempertahankan dan memerbaiki lingkungan sekitar, juga dari sisi kesehatan serta kenikmatan dari penghuni sebuah bangunan. Maka hal itu perlu mendapat perhatian yang lebih serius untuk perencanaan tata cara pembersihan dalam sebuah bangunan berlantai banyak.

Untuk bangunan-bangunan yang bertingkat perlu disediakan :
  1. Boks-boks untuk tempat pembuangan yang terletak ditempat-tempat bab service di setiap lantai, dan
  2. Boks penampungan di bagian paling bawah berupa ruangan/gudang dengan dilengkapi kereta-kereta kolam sampah.

Masing-masing boks setiap lantai dihubungkan pipa penghubung dari beton/PVC/asbes dengan diameter 10” – 14”. Dinding paling atas diberikan lubang untuk udara dan dilengkapi dengan kran air untuk pembersihan atau pemadaman sementara jika terjadi kebakaran di lubang sampah tersebut.

Gudang sampah harus dilengkapi dengan akomodasi-fasilitas :
  1. Kran air untuk pencucian
  2. Sprinkler untuk mencegah kebakaran.
  3. Lampu selaku penerangan, dan
  4. Alat pendingin untuk sampah berair agar tidak terjadi pembusukan.

Baca juga : Sistem Ventilasi dan Faktor Yang Mempengaruhi

Sistem pembuangan sampah yang dibedakan berdasarkan jenis cair ataupun padat, dapat dilakukan lewat 2 macam cara, adalah :

1. Cara Pertama

Dikumpulkan secara horisontal, lalu secara vertikal dikumpulkan melalui lift barang, untuk lalu dibuang keluar bangunan dengan truk pengangkut sampah atau juga disimpang lebih dahulu disebuah ruangan penyimpan tertentu, setelah lumayan banyak baru diangkat/dimuat keluar bangunan (Carry out tata cara)

2. Cara Kedua

Disposal ditampung dengan suatu tempat/wadah lalu dibuang pada beberapa jalan masuk (shaft) sehingga terkumpul menjadi satu pada wadah atau ruangan atau boks penampungan dan akhirnya dibuang keluar bangunan dengan menggunakan kereta-kereta kolam penampungan sampah.

Sumber https://www.arsitur.com/

Minggu, 02 Mei 2021

Kelalaian Yang Menjadikan Kebakaran Gedung

Adapun faktor non-teknis kebanyakan diakibatkan oleh kelalaian insan (human error) utamanya yang berkenaan dengan penggunaan api mirip mengolah makanan, merokok, menyalakan lilin, menyalakan obat nyamuk bakar, dan lain sebagainya. Kelalaian tersebut pada umumnya disebabkan oleh:


teknis kebanyakan diakibatkan oleh kelalaian manusia  Kelalaian yang Mengakibatkan Kebakaran Gedung
Kelalaian yang Mengakibatkan Kebakaran Gedung


1. Faktor Pengguna Gedung

  • Tidak tahu / kurang mengetahui prinsip dasar pencegahan / penanggulangan bahaya   kebakaran.
  • Meletakkan barang-barang yang mudah terbakar tanpa menghiraukan norma-norma pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
  • Pemakaian listrik yang belebihan, melebihi kapasitas.
  • Menyalakan api ditempat terlarang / membuang puntung rokok asal pilih.
  • Adanya unsur kesengajaan.

Baca juga : Tingkat Resiko Kebakaran pada Bangunan Bertingkat

2. Faktor Manajemen / Pengelola Gedung

  • Tidak ada / kurang komitmennya kepada K3.
  • Kurang pengawasan kepada acara pengguna gedung.
  • Tidak ada standar isyarat yang dapat dipercaya atau penerapannya tidak tegas atau sengaja menggunakan barang – barang sub-standard dengan motif ekonomi.
  • Sistem penanggulangan kebakaran tidak memadai
  • Tidak dijalankan training penanggulangan bahaya kebakaran bagi pengguna gedung.
  • Sarana proteksi kebakaran tidak ada atau kurang

Setiap bangunan memiliki latar belakang dan argumentasi mengapa bangunan tersebut dibentuk. Hal ini akan ditinjau oleh owner/pemilik sehingga melahirkan suatu pandangan baru dan pemikiran yang lalu berlanjut kepada sebuah proses perancangan.

Tahap pertama untuk mengenali penyusunan rencana dan perancangan yang baik yaitu dengan mengenali tujuan awal dari pengerjaan bangunan itu sendiri. Apakah bangunan tersebut untuk publik, privat, apakah jenisnya, mengapa jenis bangunan tersebut diseleksi, dan lain sebagaimananya.

Baca juga : 4 Jenis Sistem Sprinkler pada Bangunan

Tujuan pengadaan bangunan lazimnya bergantung pada kebutuhkan penduduk dan lingkungan. Dewasa ini banyak yang mesti diperhatikan oleh arsitek dalam faktor penggunaan lahan utamanya bila membicarakan perihal resident/rumah, office/kantor, dan urban building yang lain.

Aristek tidak bisa menetapkan kedua relasi ini sebab penciptaan pengiritan lahan ini yang lalu mempunyai output berupa high rise building mengikuti pertumbuhan dari suatu tempat itu sendiri. High rise building yakni tanggapannatural kepada sebuah kepadatan penduduk, kelangkaan lahan, dan tingginya harga lahan (Redy : 1996,23)

Sumber https://www.arsitur.com/

Sabtu, 20 Maret 2021

Kolom Simpel Pada Bangunan

Dalam membangun sebuah gedung pastinya kita pernah mendengar istilah kolom simpel. Kolom praktis pada bangunan ialah kolom yang biasanya dipakai untuk memperkuat tembok bangunan.

Kolom simpel dibutuhkan semoga tembok tidak rubuh ketika terjadi gempa. Artikel berikut ini akan menerangkan perihal pemahaman kolom mudah dan fungsi kolom mudah pada bangunan.

Pengertian kolom mudah

 Dalam membangun sebuah gedung tentunya kita pernah mendengar istilah kolom praktis Kolom Praktis pada Bangunan
Kolom Mudah pada Bangunan

Kolom praktis yakni tiang struktur yang dibentuk untuk memperkuat dinding bangunan. Cara peletakan kolom simpel tergantung dari material yang digunakan. Dalam persyaratan bangunan perumahan biasanya jarak kolom mudah berkisar antara 3 sampai 4 meter.

Berbeda dengan kolom struktur utama yang berfungsi untuk menopang balok dan lantai bangunan. Fungsi kolom simpel pada bangunan ialah untuk memperkuat dinding semoga tetap tegak bangun.

Dinding yang terbuat dari susunan batako atau bata biasanya tidak mempunyai kekuatan apabila didorong oleh gaya melintang. Kolom simpel lah yang membantu memperkuat dinding dari gaya melintang sehingga tidak gampang roboh kalau didorong atau ketika terjadi gempa.

Baca juga : Pengertian dan Fungsi Kolom dalam Bangunan


Perletakan Kolom Praktis

Perletakan kolom mudah juga diaplikasikan untuk pojok ruangan. Hal tersebut dikarenakan pojok ruangan merupakan titik sambungan yang sungguh rawan. Oleh sebab itu diperlukan kolom mudah sehingga ruangan tetap kuat.

Ukuran kolom simpel beraneka ragam tergantung jarak perletakan maupun material yang digunakan. Untuk tembok batako kebanyakan kolom simpel berskala 10 x 10 cm atau 12 x 12 cm. Cat tembok di finishing menggunakan plesteran dan cat maka kolom mudah semestinya tidak terlihat dari luar. Hanya kolom struktur yang biasanya terlihat sebab ukurannya yang besar.

 Dalam membangun sebuah gedung tentunya kita pernah mendengar istilah kolom praktis Kolom Praktis pada Bangunan
Denah letak letak kolom struktur & kolom praktis


Material yang digunakan untuk kolom simpel untuk dinding pasangan bata atau batako adalah beton bertulang. Untuk material dinding kayu atau papan kayu maka kolom mudah nya mampu menggunakan kayu batangan berskala minimal 8 x 8 cm. Sementara kalau memakai kalsiboard rangka holo peletakan kolom praktis biasanya membutuhkan perkiraan khusus sesuai dengan dimensi rangka dan jarak perletakan nya.

Baca juga : Tips Menghtiung Dimensi Kolom dan Dimensi Balok serta Tebal Pelat Lantai dalam Bangunan

Pembuatan kolom simpel

Untuk dinding yang dibuat dari pasangan bata atau batako umumnya kolom mudah yang digunakan yakni kolom pracetak yang telah jadi. Kolom mudah dapat dibeli di toko toko bangunan terdekat dengan ukuran yang bermacam-macam. Jika tidak memungkinkan maka kita mampu membuat kolom simpel di lokasi pembangunan. Caranya sama dengan menciptakan kolom struktur hanya saja besi yang digunakan lebih minim dan dimensi kolom yang lebih kecil.

Baca juga : Jenis-jenis Kolom pada Bangunan

Bentuk bangunan standar lebih baik membeli kolom praktis yang sudah jadi alasannya harganya yang lebih hemat biaya dan pemasangannya mudah. Harga kolom mudah cukup murah berkisar antara Rp35.000 sampai Rp50.000 tergantung kawasan atau lokasi pembangunan.

Perbedaan kolom praktis dan kolom struktur

 Dalam membangun sebuah gedung tentunya kita pernah mendengar istilah kolom praktis Kolom Praktis pada Bangunan
Kolom Praktis pada Bangunan

Berikut ini akan dijelaskan perihal beberapa perbedaan fundamental antara kolom mudah dan kolom struktur utama pada bangunan.
  • Kolom struktur memiliki peranan dalam menopang keseluruhan bangunan secara vertikal. Sementara kolom praktis berfungsi untuk menahan dinding dari gaya melintang agar tidak roboh.
  • Kolom struktur menopang balok dan plat lantai pada bangunan. Sementara kolom praktis tidak diperhitungkan untuk menopang balok ataupun lantai walaupun dalam kenyataannya peletakan kolom praktis mampu menolong kolom struktur menopang balok.
  • Kolom struktur lazimnya berukuran besar atau pipih panjang dengan pondasi yang dalam. Sementara kolom mudah lazimnya tersembunyi dalam dinding, tidak kelihatan dari luar dan menggunakan pondasi menerus seperti dinding.
Baca juga : Detail Kolom Beton

Demikianlah perihal kolom mudah pada bangunan.  Semoga postingan ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Dukung blog ini untuk terus menulis dengan cara like fanspage dan follow sosial media kami serta share artikel ini untuk sobat-sobat lain yang memerlukan. Terima kasih.

Sumber https://www.arsitur.com/

Tips Membeli Properti Yang Menguntungkan

Sebelumnya dalam hal ini yang dimaksud dengan properti adalah yang berkaitan dengan tanah dan gedung. Properti yang dimaksudkan berhubungan dengan rumah sebagai investasi. Kata properti dalam hal ini mengacu pada real estate, rumah, tanah, ruko, gedung, maupun gudang.


Tips Membeli Properti yang Menguntungkan

Tips menentukan properti berikut ini dibutuhkan untuk bisa menerima properti yang menguntungkan. Karena dalam membeli properti Harus Memiliki gosip yang terang tentang arah dan harga properti yang dibeli.

Tips Membeli Properti yang Menguntungkan

Membeli properti tidak bermakna kita harus mempunyai uang yang sangat banyak. Kita mampu mempunyai properti dengan menempuh jalur cicilan tetapi dengan catatan harga properti harus terus meningkat melampaui bunga cicilan. Berikut yakni tips dalam membeli properti.

Mempertimbangkan biaya properti

Perlu ditekankan di sini bahwa ongkos properti tidak sama dengan harga properti. Harga properti mampu saja dibuat lebih hemat biaya Namun ternyata biaya tambahan seperti pajak dan perbaikan jalan untuk properti tersebut sangat besar.

Biaya ialah aspek yang sangat vital menentukan orang-orang dalam berbelanja properti. Dalam memberi properti lewat cicilan mesti diamati ongkos aksesori yang perlu dibayarkan kepada pedagang properti.

Bila membeli properti dari pihak pengembang umumnya perlu biaya embel-embel seperti duit tampang dan bunga yang mesti dibayarkan kepada pihak bank. Besarnya uang paras untuk pembelian properti lazimnya dipatok berkisar antara 20% hingga 50% dari harga properti.

Baca juga : Aturan Sewa Rumah Sesuai PP no.44/1994

Angsuran ongkos properti

Sangat jarang orang berbelanja properti dengan tata cara pembayaran cash. Selain alasannya adalah harga properti yang relatif mahal, hal ini juga berkaitan dengan perhitungan bunga dan harga jual properti di era mendatang.

Angsuran ongkos property sesudah ditambah dengan bunga seharusnya lebih kecil dari harga properti di tahun saat angsuran tersebut lunas. Misalnya jika kita membeli properti seharga 100 juta rupiah, sehabis ditambah bunga kredit dan biaya lainnya ternyata harganya menjadi 130 juta rupiah dengan jangka waktu 5 tahun. Dengan demikian harga properti tersebut 5 tahun mendatang hendaknya lebih dari 130 juta rupiah.

Selain itu besarnya ongkos setiap angsuran sebaiknya tidak lebih dari sepertiga gaji anda atau honor anda bersama pasangan jikalau ingin mencicil rumah untuk keluarga. Misalnya anda memiliki gaji Rp5.000.000 per bulan dan pasangan anda memiliki honor Rp4.000.000 per bulan, kalau di total menjadi Rp9.000.000 per bulan. Maka harga angsuran properti yang boleh anda beli optimal cuma dengan angsuran Rp3.000.000 per bulan.

Baca juga : Keuntungan dan Kerugian Membeli Rumah dengan KPR

Memilih lokasi properti

Salah satu hal yang sangat penting memilih harga properti adalah lokasi properti tersebut. Terutama untuk rumah tinggal tentu saja setiap orang ingin memiliki tempat tinggal yang strategis untuk kegiatan hidupnya. Misalnya orang-orang mencari rumah yang akrab dengan tempat kerja, rumah orang bau tanah atau rumah kerabat ataupun rumah yang erat dengan hingar bingar, jadi mampu membuka perjuangan di rumah.

Sebuah lokasi tentunya memiliki ramalan kemajuan di kala depan. Bisa saja lokasi yang awalnya sepi di kurun mendatang dijadwalkan sebagai tempat industri atau pariwisata. Hal seperti ini yang mesti jeli dilihat oleh orang-orang yang ingin berbelanja properti.

Kita juga mesti tahu apakah lokasi tersebut memiliki saluran jalan. Jalan juga ialah salah satu faktor penting yang menghipnotis orang untuk berbelanja properti. Ketersediaan Jalan sangat penting untuk transportasi dalam membangun ataupun mendiami properti tersebut. Properti dengan terusan jalan yang bisa dilalui kendaraan beroda empat umumnya mempunyai harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan properti yang cuma mampu diakses oleh sepeda motor.

Selain Jalan ketersediaan kemudahan publik seperti rumah sakit sekolah dan pusat perbelanjaan menjadi aspek yang menentukan harga dan minat orang-orang untuk mempunyai properti tersebut. Kita juga harus mengusut Apakah dalam beberapa tahun mendatang di lokasi tersebut akan dibangun kemudahan publik seperti bandara, pelabuhan, terminal, stasiun dan lain sebagainya. Dengan begitu kita dapat berbelanja properti tersebut dengan harga murah hari ini dan menjualnya dengan harga tinggi di kala mendatang.

Baca juga : 5 Cara Cepat Menjual Rumah untuk Pribadi dan Bisnis Property

Pengembang properti yang mampu diandalkan

Setelah mendapatkan lokasi yang ideal pastinya kita mesti mengenali siapa pihak yang bertanggung jawab membuatkan properti tersebut. Biasanya orang-orang cenderung menentukan lokasi properti yang dikembangkan oleh pemerintah karena akan berkesinambungan meskipun waktunya agak usang. Namun pengembang swasta pun masih dapat diandalkan asalkan mereka memiliki reputasi yang baik selama beberapa tahun. Sebaiknya Pilihlah pengembang yang telah cukup usang terjun di bidang properti dan sudah memiliki bukti pengembangan properti yang baik di kawasan lain.

Track record ini bisa dicek dari sobat-teman sobat ataupun kerabat kerabat yang telah pernah membeli properti pada pengembang tersebut. Testimoni dari media sosial juga boleh dipakai teladan asalkan yang memberikan testimoni telah banyak dan dalam waktu yang cukup lama.

Baca juga : 20+ Inspirasi Ide Desain Dapur Minimalis Asia

Harga pasaran properti

Jika masih tidak percaya dengan harga yang disediakan oleh penjual properti maka kita dapat mengevaluasi harga pasaran dari properti yang sejenis di lokasi yang sejenis. Misalnya harga rumah di Kota Bekasi bisa dibandingkan dengan harga rumah di kota Depok. Perbedaan harga untuk properti yang sejenis biasanya berkisar antara 10 hingga 30 juta saja.

Jangan terlalu yakin dengan properti yang dijual dengan harga yang terlalu murah. Harus diselidiki lebih jauh plus minus dari properti yang ditawarkan oleh pedagang properti.

Membeli properti yang masih dalam pembangunan

Banyak pengembang yang sudah memasarkan properti padahal properti tersebut masih dalam tahap pembangunan atau bahkan masih dalam bentuk gambar saja. Pengembang biasanya menawarkan harga promo untuk properti yang masih di berdiri. Hal ini Tujuannya yaitu untuk mendapatkan dana pembangunan secepat mungkin.

Kondisi ini bisa dijadikan kesempatan untuk berbelanja properti dengan harga yang lebih murah. Namun disisi lain kondisi ini juga sangat berisiko. Apabila pengembang tidak mampu menuntaskan properti dengan harga yang dicantumkan maka kemungkinan proyek tersebut akan mangkrak dan yang dirugikan yaitu pembeli properti dan investor. Dalam hal ini kita perlu memutuskan apakah akan membeli properti yang sudah jadi atau yang masih dalam tahap pengembangan.

Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Rumah Minimalis

Membeli properti dari pedagang sekunder

Pilihan harga properti yang paling murah biasanya ditemukan saat membeli langsung dari pengembang properti. Bila berbelanja properti dari pedagang sekunder Biasanya kita menerima harga yang sedikit lebih mahal. Sehingga dalam memberi properti kita harus mengetahui apakah kita berbelanja properti pribadi kepada pengembang atau melalui pedagang sekunder. Namun disisi lain umumnya pedagang sekunder menawarkan pilihan kredit yang lebih leluasa.

Demikianlah mengenai kiat dalam berbelanja properti. Semoga sobat-sahabat yang ingin berbelanja properti mampu terbentuk dengan membaca kiat ini. Akhir kata aku ucapkan terima kasih.

Sumber https://www.arsitur.com/

Kamis, 04 Maret 2021

Klasifikasi Bangunan Gedung Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Suatu bangunan gedung dapat mempunyai lebih dari satu fungsi atau kombinasi fungsi dalam bangunan gedung, contohnya variasi fungsi residensial dan fungsi perjuangan, mirip bangunan gedung rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan), apartemen-mal, dan hotel-mal, atau variasi fungsi-fungsi perjuangan, mirip bangunan gedung kantor-toko dan  hotel atau mal.

Suatu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi atau kombinasi fungsi dalam ba Klasifikasi Bangunan Gedung Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Klasifikasi Bangunan Gedung Berdasarkan Peraturan Pemerintah


Agar pemenuhan kriteria teknis setiap fungsi bangunan gedung lebih efektif dan efisien, fungsi bangunan gedung tersebut diklsifikasikan menurut tingkat kompleksitas, tingkat permanensi, tingkat resiko kebakaran, zonasi gempa, lokasi, ketinggian, dan kepemilikan. Pengklasifikasian bangunan gedung ini dikelola dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 perihal Bangunan Gedung.

Tabel Klasifikasi Bangunan Gedung Berdasarkan Peraturan Pemerintah



KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
Tingkat Kompleksitas Sederhana aksara, kompleksitas dan teknologi sederhana
Tidak Sederhana abjad, kompleksitas dan teknologi tidak sederhana
Khusus penggunaan dan persyaratan khusus
Tingkat Permanensi Permanen umur layanan di atas 20 tahun
Semi Permanen umur layanan 5 s/d 10 tahun
Darurat / Sementara umur layanan s/d 5 tahun
Tingkat Resiko Kebakaran Resiko kebakaran tinggi mudah terbakarnya tinggi
Resiko kebakaran sedang gampang terbakarnya sedang
Resiko kebakaran rendah gampang terbakarnya rendah
Zonasi Gempa Zona 1 tempat sangat aktif
Zona 2 tempat aktif
Zona 3 kawasan lipatan dengan retakan
Zona 4 tempat lipatan tanpa retakan
Zona 5 kawasan gempa kecil
Zona 6 kawasan stabil
Lokasi Lokasi Padat di sentra kota
Lokasi Sedang di kawasan pemukiman
Lokasi Renggang di kawasan pinggiran kota
Ketinggian Bertingkat Tinggi lebih dari 8 lantai
Bertingkat Sedang 5 s/d 8 lantai
Bertingkat Rendah s/d 4 lantai
Kepemilikan Milik Negara
Milik Badan Usaha
Milik Perorangan

Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang dikelola dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP), dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilik bangunan dalam pengajuan permintaan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Dengan mengamati pembagian terstruktur mengenai bangunan di atas diperlukan penduduk lebih peduli dengan resiko-resiko dalam pembangunan sehingga meminimalisasi angka kecelakaan dalam penggunaan bangunan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Sumber https://www.arsitur.com/