Ada empat warna primer yang sungguh besar lengan berkuasa psikologis yakni : merah, biru, kuning dan hijau. Mereka masing-masing berhubungan dengan tubuh, pikiran, emosi dan keseimbangan esensial antara ketiganya.
Psikologi Warna : Efek Positif dan Negatif Terhadap Pikiran Manusia |
Pelajari bagaimana Desainer mampu memanfaatkan efek faktual dari warna dalam aneka macam bidang desain termasuk desain ruangan. Efek nyata dan negatif warna dan sifat psikologis dari sebelas warna dasar akan dijelaskan dalam postingan ini selaku berikut :
01. MERAH - Fisik
Positif: Keberanian, kekuatan, kehangatan, energi, kelangsungan hidup dasar, 'pertandingan atau pelarian', stimulasi, kejantanan, kegembiraan.Negatif: Pembangkangan, aksi, efek visual, ketegangan.
Menjadi warna dengan panjang gelombang terpanjang, merah yaitu warna yang berpengaruh. Meskipun secara teknis bukan yang paling terlihat, merah memiliki sifat tampak lebih akrab dan sebab itu mampu menarik minatkita lebih dulu. Karenanya efektivitasnya, merah banyak dipakai dalam lampu lalu lintas di seluruh dunia.
Efeknya bersifat fisik; yakni merangsang gerak kita dan mengembangkan denyut nadi, memberi kesan bahwa waktu berlalu lebih cepat dari normalnya. Ini berkaitan dengan prinsip maskulin dan mampu mengaktifkan insting "lawan atau lari". Merah bersifat besar lengan berkuasa dan sangat mendasar. Merah murni ialah warna yang paling sederhana, tanpa kesan kehalusan. Merah bersifat merangsang dan semangat, sungguh enerjik dan bernafsu.
02. BIRU - Intelektual.
Positif: Kecerdasan, komunikasi, keyakinan, efisiensi, ketenangan, peran, akal, kesejukan, refleksi, ketenangan.Negatif: Dingin, menyendiri, kurang emosi, tidak ramah.
Biru yakni warna yang melambangkan anggapan dan intinya menenangkan. Biru mampu memengaruhi kita secara mental, daripada reaksi fisik yang harus kita tanggung. Biru yang berpengaruh akan merangsang asumsi yang jernih dan lebih ringan, yang lembut akan menenangkan anggapan dan membantu konsentrasi.
Manfaat warna biru yakni untuk meraih ketenangan fikiran dan menenangkan mental. Ini ialah warna komunikasi yang jelas. Benda biru tampaknya tidak sedekat saat dengan benda merah. Berulang kali dalam observasi, biru yakni warna favorit dunia. Namun, biru juga mampu dianggap selaku warna masbodoh, tidak emosional dan tidak ramah.
03. KUNING - Emosional
Positif: Optimisme, iktikad diri, harga diri, extraversion, kekuatan emosional, keramahan, kreativitas.Negatif: Irasionalitas, ketakutan, kerapuhan emosional, depresi, kecemasan, bunuh diri.
Panjang gelombang warna kuning relatif panjang dan pada dasarnya warna ini juga merangsang. Dalam hal ini rangsangannya emosional, oleh alasannya itu kuning yakni warna yang paling besar lengan berkuasa, secara psikologis. Kuning yang sempurna akan mengangkat semangat kita dan harga diri kita alasannya adalah kuning ialah warna iman dan optimisme.
Terlalu banyak kuning atau nada warna yang salah dalam keterkaitannya dengan warna lain dalam denah warna, mampu menimbulkan efek psikologis harga diri menurun, sehingga menimbulkan rasa takut dan kecemasan. Inilah kenapa garis polisi juga berwarna kuning.
04. HIJAU - Keseimbangan
Taman hijau memberi keseimbangan antara rumah dan lingkungan |
Positif: Harmoni, keseimbangan, penyegaran, cinta universal, istirahat, pemulihan, kepastian, kesadaran lingkungan, keseimbangan, kedamaian.
Negatif: Kebosanan, stagnasi, kebodohan, konservatif.
Warna Hijau menembus mata sedemikian rupa sehingga tidak membutuhkan adaptasi apa pun dan, alhasil, hijau dianggap warna hening. Berada di tengah spektrum, hijau ialah warna keseimbangan, desain yang lebih penting ketimbang yang dilihat banyak orang.
Ketika dunia di sekitar kita mengandung banyak warna hijau, ini memperlihatkan keberadaan air dan masakan sesuai naluri makhluk hidup alami yang mencari makan di hutan. Secara negatif, warna ini mampu mengindikasikan stagnasi dan jika digunakan secara tidak benar, hijau akan dianggap terlalu hambar dan membosankan.
05. VIOLET (UNGU) - Rohani
Positif: Kesadaran spiritual, penahanan, visi, kemewahan, keaslian, kebenaran, kualitas.Negatif: Introversi, dekadensi, penindasan, inferioritas.
Warna dengan panjang gelombang terpendek yakni ungu, sering digambarkan sebagai violet. Dibutuhkan kesadaran dan tingkat fatwa yang lebih tinggi, bahkan ke bidang nilai-nilai spiritual. Warna ungu ini sungguh introvert dan mendorong perenungan mendalam, atau meditasi.
Menjadi warna dengan panjang gelombang terakhir yang tampaksebelum sinar ultra-violet, ungu mempunyai perkumpulan dengan waktu dan ruang dan kosmos. Penggunaan warna ungu secara berlebihan mampu menjadikan introspeksi terlalu banyak dan nada yang salah. Membuat presepsi selaku sesuatu yang murah dan buruk, lebih cepat ketimbang warna lainnya.
06. ORANYE - Menyenangkan
Positif: Kenyamanan fisik, kuliner, kehangatan, keselamatan, sensualitas, gairah, kelimpahan, kesenangan.Negatif: Perampasan, frustrasi, kesembronoan, ketidakdewasaan.
Karena merupakan kombinasi merah dan kuning, oranye merangsang dan reaksi terhadapnya yaitu variasi fisik dan emosional. Ini memfokuskan anggapan kita pada persoalan ketentraman fisik mirip masakan, kehangatan, bantuan, dan sensualitas.
Oranye ialah warna yang 'menggembirakan'. Secara negatif, mungkin konsentrasi pada kebalikannya yaitu frustasi. Ini sungguh mungkin terjadi ketika oranye hangat digunakan dengan warna hitam. Demikian pula, terlalu banyak warna oranye memberikan kesembronoan dan kurangnya nilai-nilai intelektual yang serius.
07. MERAH MUDA (PINK) - Cinta
Positif: Ketenangan fisik, pengasuhan, kehangatan, feminitas, cinta, seksualitas, kelangsungan hidup spesies.Negatif: Penghambatan, claustrophobia emosional, pelemahan, kekurangan fisik.
Warna merah muda juga menghipnotis kita secara fisik, namun itu lebih menenangkan, bukan merangsang. Merah muda yakni warna yang kuat secara psikologis. Pink mewakili prinsip feminin dan kelancaran hidup spesies yang dapat memelihara dan menenangkan secara fisik.
Terlalu banyak warna merah muda menguras fisik, memuakan, menjijikan dan bahkan membalikan orientasi. Inilah kenapa mungkin pria yang maskulin banyak yang kurang cocok disandingkan dengan pink karena mampu menimbulkan salah presepsi, kecuali terpelajar memilih nada dan variasi.
08. ABU-ABU - Netral
Positif: Netralitas psikologis, apa adanya.Negatif: Kurang percaya diri, lembab, stress, hibernasi, kurang energi.
Abu-bubuk murni adalah satu-satunya warna yang tidak memiliki sifat psikologis pribadi. Ketiadaan warna sungguh-sungguh menyedihkan dan dikala dunia berubah abu-debu. Kita secara naluriah terkondisi untuk bosan dan mengantuk dikala menyaksikan warna bubuk-debu.
Kecuali nada tepatnya tepat, bubuk-abu memiliki imbas peredam pada warna lain yang dipakai dengannya. Penggunaan bubuk-abu yang berat lazimnya menunjukkan kurangnya keyakinan diri dan rasa takut. Abu cocok disandingkan dengan warna kuat mirip hitam untuk meredam kontras atau disandingkan dengan putih untuk menciptakan nada yang serasi.
09. HITAM - Solid
Positif: Kecanggihan, mewah, keamanan, keselamatan emosional, efisiensi, substansi, solid.Negatif: Penindasan, kedinginan, ancaman, beban.
Hitam adalah warna yang sepenuhnya menyerap cahaya. Implikasi psikologis dari hal itu sangat besar. Warna ini menciptakan penghalang pelindung, alasannya menyerap semua energi yang datang ke arah Anda dan itu dapat menyelubungi kepribadian Anda. Hitam intinya ialah tidak adanya cahaya, alasannya adalah tidak ada panjang gelombang yang dipantulkan dan karena itu banyak orang takut akan gelap.
Secara konkret, warna hitam mengkomunikasikan kejelasan sewenang-wenang, tanpa nuansa lain. Warna hitam memberikan kecanggihan dan keunggulan tanpa kompromi. Warna hitam sangat bagus jikalau dipadukan dengan warna putih. Hitam membuat persepsi berat dan keseriusan.
Kebenaran lain ialah bahwa hitam adalah warna yang paling resesif yang tidak menarik perhatian Anda, ketimbang benar-benar menciptakan Anda tampaklebih ramping. Anda akan tampaklebih kurus kalau menggunakan pakaian warna hitam.
10. PUTIH - Bersih
Putih yakni kemurnian dan tanpa kompromi dan memperlihatkan kesan higienis, higienis, dan steril. |
Positif: Kebersihan, kejernihan, kemurnian, kebersihan, kesederhanaan, kedahsyatan, efisiensi.
Negatif: Kemandulan, kedinginan, hambatan, tidak dekat, elitisme.
Berbeda dengan hitam yang ialah peresapan total, putih adalah refleksi total. Akibatnya, warna putih merefleksikan kekuatan sarat spektrum cahaya ke mata kita. Dengan demikian putih juga membuat penghalang, namun berlawanan dari hitam dan kerap kali menjadi beban untuk dilihat.
Putih adalah kemurnian dan tanpa kompromi dan memperlihatkan kesan higienis, higienis, dan steril. Konsep sterilitas juga bisa negatif. Secara visual, putih memberi pandangan ruang yang luas dan tinggi. Efek negatif putih pada warna-warna hangat yakni membuatnya terlihat dan terasa norak. Putih menciptakan semua benda menjadi terlihat lebih besar dari aslinya.
11. COKLAT - Alam
Positif: Keseriusan, kehangatan, Alam, kesederhanaan, keandalan, pinjaman.Negatif: Kurang humor, berat, kurangnya kecanggihan.
Coklat biasanya berisikan campuran merah dan kuning dan biru atau oranye, ungu dan hijau. Akibatnya, coklat memiliki keseriusan yang serupa dengan hitam, namun lebih hangat dan lebih lembut. Coklat memiliki bagian sifat merah dan kuning.
Coklat mempunyai korelasi dengan bumi dan dunia alami. Ini yakni warna yang solid, dapat mengemban amanah dan pada umumnya orang menganggapnya lebih aktual ketimbang hitam yang senantiasa populer dan supresif. Coklat biasanya dipakai selaku warna pendukung pada bangunan misalnya bangunan putih dengan hiasan kusen cokelat muda.
Demikian perihal Efek konkret dan negatif warna dan sifat psikologis dari sebelas warna dasar yang sudah diterangkan di atas, dengan mengetahui psikologi warna selaku unsur utama dalam desain, kita bisa menciptakan ruang dengan situasi sesuai yang kita inginkan. Semoga berfaedah dan memperbesar pengetahuan.
Baca Juga :
- Kombinasi 3 Warna pada Ruangan
- Warna yang Dihindari di Kamar Tidur dan Solusinya
- Kekuatan Warna Hitam dalam Desain
Referensi :
- http://www.colour-affects.co.uk/psychological-properties-of-colours
- https://www.arsitur.com/2018/03/kekuatan-warna-hitam-dalam-rancangan.htm
EmoticonEmoticon