Ruangan yang kita tempati sehari-hari, khususnya kamar tidur perlu mendapat desain yang lebih ideal. Ini karena kamar tidur merupakan ruangan intim dan vital bagi semua orang.
Desain kamar tidur mensugesti kualitas tidur kita dan secara tidak pribadi mempengaruhi kualitas hidup kita sehari-hari. Maka tak jarang orang menghabiskan banyak uang untuk menata kamar tidurnya senyaman mungkin.
Salah satu aspek yang mensugesti ketentraman suatu ruangan yaitu warna. Tidak hanya warna bagian ruangan pada lantai, dinding dan plafon, namun juga warna-warna pada furniture dan berbagai pernak pernik di ruangan. Untuk itu, kita hendaknya lebih bijaksana dalam menentukan warna ruangan.
Warna mengakibatkan sugesti tersendiri pada otak insan. Umumnya fikiran akan bereaksi pada warna-warna tertentu. Setiap orang mungkin saja berbeda, namun mampu dikategorikan secara biasa perihal kesan warna bagi manusia.
Berdasarkan respon orang-orang terhadap warna, maka berikut ini akan dijabarkan beberapa warna yang semestinya dikesampingkan ketika mendesain kamar tidur. Apa saja warna tersebut ? Yuk Simak.
Karena itu, warna merah sepertinya memang kurang cocok dengan kamar tidur. Apalagi untuk mereka yang memiliki rasa pobia (takut) yang berlebihan terhadap darah.
Menggunakan warna merah pada kamar tidur justru membuat kesan menyebabkan emosi kian tinggi. Hal ini bisa mengusik kerukunan keluarga secara mendasar.
Jika pun harus memakai warna merah di kamar tidur, semestinya memakai alternatif merah seperti oranye, pink atau merah marun. Itupun semestinya bukan warna utama, melainkan selaku aksen. Untuk penggunaan pada furniture, bantal maupun hiasan.
Solusi terbaik adalah menempatkan warna ini di beberapa spot pada area bawah seperti lantai, sehingga meminimalisir kesan hambar pada lantai. Bisa juga dijadikan runner atau selimut sehingga menambah kehangatan.
Sementara untuk daerah tidur tidak membutuhkan abjad yang enerjik. Sehingga bila memakai warna kuning, ada kesan energi yang terlalu tinggi untuk suatu ruang istirahat.
Dengan demikian, seharusnya menghindari penggunaan warna kuning, gunakan pilihan warna aksen seperti oranye. Jika pun harus memakai warna kuning, seharusnya cuma untuk furniture dan dekorasi.
Solusi terbaik adalah menempatkan warna kuning pada area linen dan dekoratif, dikombinasikan dengan warna yang agak maskulin seperti hitam maupun debu-debu. dengan demikian dapat meredam kekuatan warna kuning yang mencolok.
Ada pula yang menyebutkan bahwa ungu tua adalah warna janda yang notabene adalah simbolik kesepian. Tentu saja kurang cocok dipraktekkan untuk daerah tidur yang butuh kesan kehangatan. Intensitas warna ungu yang tinggi juga mengakibatkan kesan gila, yang tidak tenteram untuk mata.
Bila memakai ungu, semestinya menggunakan aksen ungu muda pada linen/kain. Atau bisa juga memilih alternatif lain mirip merah muda dan biru muda yang menunjukkan abjad lembut.
Namun sejatinya solusi terbaik dengan menempatakan warna ungu gelap yakni sebagai aksen untuk sesuatu yang memerlukan kesan intim dan mesra, mirip bedhead. Dengan demikian ungu tidak akan lagi menampilkan kesan kesepian.
Demikianlah tentang warna-warna yang penggunaannya sering disingkirkan di tempat tidur sebagai warna utama. Semoga bermanfaat untuk pembaca.
Sumber https://www.arsitur.com/Desain kamar tidur mensugesti kualitas tidur kita dan secara tidak pribadi mempengaruhi kualitas hidup kita sehari-hari. Maka tak jarang orang menghabiskan banyak uang untuk menata kamar tidurnya senyaman mungkin.
Salah satu aspek yang mensugesti ketentraman suatu ruangan yaitu warna. Tidak hanya warna bagian ruangan pada lantai, dinding dan plafon, namun juga warna-warna pada furniture dan berbagai pernak pernik di ruangan. Untuk itu, kita hendaknya lebih bijaksana dalam menentukan warna ruangan.
Warna mengakibatkan sugesti tersendiri pada otak insan. Umumnya fikiran akan bereaksi pada warna-warna tertentu. Setiap orang mungkin saja berbeda, namun mampu dikategorikan secara biasa perihal kesan warna bagi manusia.
Berdasarkan respon orang-orang terhadap warna, maka berikut ini akan dijabarkan beberapa warna yang semestinya dikesampingkan ketika mendesain kamar tidur. Apa saja warna tersebut ? Yuk Simak.
Merah Darah
Warna merah memiliki huruf yang keras, panas dan menonjol . Warna merah juga warna yang semangat dan tajam. Sementara kamar tidur condong membutuhkan huruf yang kalem dan santai.Karena itu, warna merah sepertinya memang kurang cocok dengan kamar tidur. Apalagi untuk mereka yang memiliki rasa pobia (takut) yang berlebihan terhadap darah.
Menggunakan warna merah pada kamar tidur justru membuat kesan menyebabkan emosi kian tinggi. Hal ini bisa mengusik kerukunan keluarga secara mendasar.
Jika pun harus memakai warna merah di kamar tidur, semestinya memakai alternatif merah seperti oranye, pink atau merah marun. Itupun semestinya bukan warna utama, melainkan selaku aksen. Untuk penggunaan pada furniture, bantal maupun hiasan.
Cara penggunaan warna merah di kamar tidur |
Solusi terbaik adalah menempatkan warna ini di beberapa spot pada area bawah seperti lantai, sehingga meminimalisir kesan hambar pada lantai. Bisa juga dijadikan runner atau selimut sehingga menambah kehangatan.
Kuning Cerah
Kuning adalah warna dengan abjad trendi yang mempunyai tingkat ketajaman warna yang tinggi. Warna kuning juga identik dengan aksara yang sangat enerjik.Sementara untuk daerah tidur tidak membutuhkan abjad yang enerjik. Sehingga bila memakai warna kuning, ada kesan energi yang terlalu tinggi untuk suatu ruang istirahat.
Dengan demikian, seharusnya menghindari penggunaan warna kuning, gunakan pilihan warna aksen seperti oranye. Jika pun harus memakai warna kuning, seharusnya cuma untuk furniture dan dekorasi.
Cara penggunaan warna kuning di kamar tidur |
Solusi terbaik adalah menempatkan warna kuning pada area linen dan dekoratif, dikombinasikan dengan warna yang agak maskulin seperti hitam maupun debu-debu. dengan demikian dapat meredam kekuatan warna kuning yang mencolok.
Ungu Tua
Warna ungu secara umum juga tidak cocok di kamar tidur. Berbeda dengan warna biru dengan aksara yang acuh taacuh, warna ungu dengan aksen gelap justru memiliki karakter duka.Ada pula yang menyebutkan bahwa ungu tua adalah warna janda yang notabene adalah simbolik kesepian. Tentu saja kurang cocok dipraktekkan untuk daerah tidur yang butuh kesan kehangatan. Intensitas warna ungu yang tinggi juga mengakibatkan kesan gila, yang tidak tenteram untuk mata.
Bila memakai ungu, semestinya menggunakan aksen ungu muda pada linen/kain. Atau bisa juga memilih alternatif lain mirip merah muda dan biru muda yang menunjukkan abjad lembut.
Cara penggunaan warna ungu di kamar tidur |
Namun sejatinya solusi terbaik dengan menempatakan warna ungu gelap yakni sebagai aksen untuk sesuatu yang memerlukan kesan intim dan mesra, mirip bedhead. Dengan demikian ungu tidak akan lagi menampilkan kesan kesepian.
Demikianlah tentang warna-warna yang penggunaannya sering disingkirkan di tempat tidur sebagai warna utama. Semoga bermanfaat untuk pembaca.
EmoticonEmoticon