Tampilkan postingan dengan label lingkup desain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lingkup desain. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Juni 2021

10 Macam Material Penutup Atap Di Indonesia

10 Macam Material Penutup Atap di Indonesia
Material penutup atap ialah bahan-bahan bangunan yang dipakai sebagai lapisan epilog terakhir pada atap bangunan, material ini yang hendak menahan panas dan hujan yang terjadi pada atap bangunan. Hingga ketika ini ada berbagai pilihan material atau materi yang dapat digunakan untuk epilog atap bangunan di Indonesia. Berikut ialah beberapa bahan penutup atap yang terkenal, diantaranya :


1.    Genteng

genteng

Genteng ialah tanah liat yang dipress (ditekan pada cetakan) lalu dibakar dengan suhu tinggi. Atap ini merupakan atap yang sungguh familiar di Indonesia. Selain karena harganya yang relatif murah, materi ini juga gampang dalam pemasangan dan tahan lama. Sistem kontruksinya memakai tata cara saling mengunci (interlocking).

Genteng sangat terkenal dan sudah digunakan nyaris di seluruh rumah-rumah di Indonesia baik yang ada di perkotaan maupun pedesaan. Pemasangan genteng begitu gampang dan bisa dijalankan oleh tukang biasa atau juga mampu dijalankan sendiri. Yang paling penting dari atap genteng yaitu rangka penyokong di bawahnya yang harus sesuai, mampu menggunakan kayu atau baja ringan.

2.    Bitumen

bitumen

Bitumen di Indonesia disebut juga genteng aspal. Bahan penyusun atap ini terdiri atas lapisan aspal, resin, serat organik, dan debu kertas. Bentuk atap aspal berbentuklembaran yang memiliki ketebalan sekitar 0,5-1 cm. Pemasangan atap ini bisa dilaksanakan dengan lem, atau sekrup ke reng.

Dibandingkan dengan genteng, eksistensi atap bitumen di Indonesia masih cukup jarang dan juga belum banyak tukang yang mampu melakukan atap bitumen. Namun atap bitumen termasuk jenis gres yang mulai dilirik oleh rumah-rumah minimalis, alasannya tekstur dan performa atapnya yang rapi dan kotak-kotak sehingga sesuai dengan gaya rancangan yang dipakai.

Baca Juga : Cara Terbaik untuk Waterproof Atap Datar

3.    Keramik

genteng keramik

Disebut juga genteng keramik, dibentuk dari tanah liat khusus dengan suhu yang sangat tinggi dan mempunyai lapisan glazur layaknya keramik lantai. Atap ini memantulkan panas sehingga lebih sedikit yang diserap dan lebih kedap air meskipun relatif lebih mahal.

Genteng keramik di Indonesia biasanya dipasang pada rumah premium menengah ke atas. Mengingat kualitasnya yang sangat baik dan ketahanan terhadap aneka macam kondisi cuaca. Sistem pemasangan genteng keramik nyaris sama dengan genteng biasa, hanya ada sedikit perbedaan jarak reng.

4.    Sirap

sirap

Sirap dibuat dengan memangkas kayu tipis-tipis sampai membentuk lembaran. Biasanya kayu yang digunakan yakni kayu ulin karena berpengaruh dan tahan cuaca hingga 25 tahun. Sistem pemasangannya bersusun (tumpuk) beberapa lapisan.

Baca Juga : Atap Bentang Lebar dan Jenis Strukturnya

5.    Rumbia

atap rumbia

Rumbia ialah dedaunan yang berasal dari flora palem-paleman. Ini merupakan materi yang banyak dipakai untuk rumah tradisional di Indonesia, tetapi beberapa villa yang bergaya etnik juga sering menggunakan ini. Namun material ini gampang rusak dan rawan bocor.

6.    Ijuk

atap ijuk

Ijuk ialah serat alami dari pelepah pohon aren yang dimasak sedemikian rupa. Atap ijuk juga banyak dipakai pada bangunan tradisional seperti pada umumnya Pura di Bali. Namun umur materi ini tidak terlampau usang dan juga riskan bocor.

Baca Juga : Cara Menghitung Luas Kap Baja Ringan

7.    Beton

dak beton

Atap beton juga dikenal dengan dak beton yang dibuat dari adonan semen, pasir dan air. Pengerjaan dak beton cukup rumit namun sanggup bertahan seumur hidup apabila menggunakan adonan yang sempurna dan perawatan yang benar.

8.    Seng

atap seng

Seng merupakan salah satu material atap yang ringan dan mudah dipasang. Keunggulan yang lain ialah harganya yang murah dan cukup gampang ditemukan. Namun akan mudah menciptakan ruangan panas dan suaranya berisik dikala turun hujan.

Baca Juga :  4 Bentuk Atap Rumah Minimalis yang Cocok Diterapkan

9.    Asbes

atap asbes

Alternatif lain dari atap sengn yaitu asbes. Dengan bentuk bergelombang memperbesar kekohoan asbes meskipun tidak sekuat seng. Material ini gampang didapat di Indonesia, pemasangannya mudah dan ringan. Tidak sepanas atap seng dan tidak terlalu ribut ketika turun hujan.

10.    PVC

atap pvc

PVC material dasarnya yaitu plastik. Atap pvc merupakan alternatif untuk bahan atap yang ringan, besar lengan berkuasa, tahan lama dan mudah dalam pemasangannya. Namun cukup cepat membuat ruangan panas dan relatif mahal.

Demikian wacana material epilog atap, supaya berfaedah dan dapat menambah wawasan, terima kasih.

Sumber https://www.arsitur.com/

Jenis Jenis Pintu Yang Terkenal Di Indonesia

Bagaimana cara sahabat membuka pintu di rumah? Apakah dengan mengayun salah satu segi daunnya atau dengan cara menggeser atau dengan cara melipat daun pintunya?  Tentu saja semua pintu memiliki jenis yang berlawanan. Berikut arsitur akan membahas lebih rinci perihal jenis-jenis pintu yang populer di Indonesia.

Jenis-jenis pintu yang terkenal di Indonesia.

Pintu adalah bab dinding yang dapat dibuka untuk akses keluar masuk orang dan barang ke dalam dan keluar ruangan. Sebelum menetapkan untuk memasang pintu pada bangunan hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu tipe-tipe pintu dan beserta karakteristiknya masing-masing. Berdasarkan cara membukanya, ada berbagai jenis pintu yang terkenal di Indonesia antara lain :

1.    Pintu Sayap (Swing Door)


Pintu ini yakni tipe yang paling simpel dan banyak digunakan untuk hunian. Ada tipe tunggal dan ganda menyesuaikan dengan lebar kudapan. Bukaannya meraih sudut 90 derajat. Baiknya bagian yang terbuka diletakan menempel dinding agar menghemat ruang. Perangkat pada pintu ini meliputi kusen, daun pintu, engsel dan kunci.

Pintu swing atau disebut pintu ayun merupakan jenis pintu yang paling populer di Indonesia. Selain karena cara pemasangannya yang paling gampang, pintu swing ialah pintu yang paling abadi dan minim perawatan.

Pemasangannya juga yang termurah sebab komponennya sedikit dan bentuknya mudah. Bagian aksesoris dan hardware yang paling penting dari pintu ini ialah engsel. Selama pemasangan engsel sesuai dengan beban daun pintu maka engsel dapat bertahan hingga 10 tahun lebih tanpa perawatan.

Contoh pintu swing


Pintu swing dengan material dan aksesoris bermutu baik mampu bertahan usang meski dibuka tutup hingga ratusan kali setiap hari. Oleh alasannya adalah itu pintu swing sangat cocok untuk bangunan publik yang akan digunakan oleh banyak orang.

Dari tingkat privasi, pintu swing tergolong pintu yang dapat menutup secara tepat. Dengan coakan pada kusen membuat daun pintu masuk ke dalam kusen dan hanya menyisakan sedikit sekali celah. Pintu swing dapat menghalau debu, tetapi masih ada sedikit lubang di bab bawahnya dan umumnya akan dilapisi karet.

Kekurangan pintu swing yaitu dibutuhkan ruang yang cukup untuk membuka pintu yang ditunjukkan oleh garis lengkung pada gambar. Pintu swing juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis mirip double swing untuk menciptakan bukaannya lebih lebar, Uneven, Opposing dan Revolving (lihat gambar di atas).


Baca Juga : Jenis Desain Pintu Utama Depan Rumah

2.    Pintu Geser/Sorong (Sliding Door)


Jenis pintu yang daunnya mampu digeser untuk membuka. Cara membukanya dengan didorong horisontal ke kiri/kanan atau ada juga vertikal ke segi atas, daun-daun pintu ini ditempatkan pada belakang rangka atau pada alat/rel, bagian jendela mampu dibuka sarat . Dibandng pintu sayap, pintu ini lebih hemat ruang tetapi perangkatnya lebih banyak.

Berbeda dengan pintu swing atau pintu ayun yang memerlukan ruang ke depan untuk membuka, maka pintu sliding memerlukan ruang ke samping untuk membuka sehingga pintu sliding atau pintu geser ini lebih cocok untuk dipakai pada ruangan yang memanjang dan sempit.

 Bagaimana cara sahabat membuka pintu di rumah Jenis jenis Pintu yang Populer Di Indonesia
Contoh pintu geser


Mekanisme geser padan pintu sliding ada berbagai macam, tetapi yang paling lazim adalah sistem gantung, dimana daun pintu digantung pada rel yang letaknya di atas. Roda rel ini lah yang bergerak sehingga pintu mampu dibuka tutup.

Pintu sliding lebih rentan rusak ketimbang pintu swing, kerusakan yang paling umum terjadi yaitu rodal penggantung yang macet. Roda penggantung membutuhkan perawatan dan pelumas. Disamping itu pintu sliding juga memberi lebih banyak celah untuk bubuk bisa masuk alasannya adalah ada jarak antara kusen/dinding dengan pintu.

3.    Pintu Lipat (Folding Door)


Jenis pintu ini dipakai untuk kudapan lebar mirip toko atau gudang. Cara membukanya dengan didorong dan melipat di kanan/kiri, daun-daun pintu diletakan/digantung pada alat/rel sehingga panel pintu yang relatif lebih kecil akan terlipat ke pinggir.

Contoh pintu folding
Pintu lipat atau folding door ialah jenis pintu yang paling cocok untuk menciptakan bukaan pintu paling lebar dengan ruang yang sedikit untuk membuka pintu sehingga lebih irit. Komponen pintu lipat adalah engsel, rel dan penggantung sehingga ialah adonan dari pintu swing dan pintu sliding.

Pintu lipat banyak digunakan untuk ruang keluarga, aula, ruang rapat dan ruang makan yang memerlukan takjil pintu yang besar serta tidak banyak memakan tempat. Bahan yang paling baik untuk menciptakan pintu folding yakni aluminium alasannya adalah ringan dan besar lengan berkuasa.

Baca Juga : Komponen & Hardware Pintu Swing

4.    Pintu Gulung (Rolling Door)


Merupakan jenis pintu yang paling hemat ruangan. Panel pintu lebih kecil lagi dan mampu digulung. Terdapat roll box di bab atas pintu. Pintu gulung ini umumnya yang dibuat dari aluminium yang kuat dan ringan. Mekanisme buka tutupnya dibantu dengan pegas sehingga bisa otomatis digulung ke atas.

Namun pintu ini tidak terlalu berpengaruh dibanding jenis pintu lainnya. Hal ini alasannya adalah daun pintunya yang sangat tipis dan cukup mudah untuk didobrak sehingga kurang cocok untuk pintu anti maling. Kekurangan yang lain ialah pintu ini gampang rusak pada mekanisme buka tutupnya sering macet jika tidak dirawat dengan baik.

Contoh pintu rolling door

Pintu gulung juga dianggap kurang berkelas dan lebih banyak dipasang cuma selaku epilog pada bangunan komersial seperti kios dan toko. Namun harganya relatif terjangkau dan sangat fungsional untuk kios dan toko yang memerlukan kudapan besar dengan ruangan yang kecil.

Nah demikian jenis pintu yang terkenal di Indonesia, kalau ada yang mendapatkan jenis baru harap ditambahkan di kolom komentar.

Sumber https://www.arsitur.com/

Selasa, 25 Mei 2021

Pemahaman Reklamasi, Tujuan, Efek Dan Contohnya

A. Pengertian Reklamasi


Pernahkah kita mendengar perihal reklamasi, simpulan-tamat ini di indonesia banyak beredar isu perihal planning reklamasi yang dikerjakan di beberapa pulau di indonesia. Namun apakah reklamasi itu sebetulnya? Mari kita simak beberapa pengertian selaku berikut:

Secara bahasa indonesia, reklamasi berasal dari bahasa inggris yakni reclaim yang artinya yakni memperbaiki sesuatu yang sudah rusak. Namun di beberapa kamus bahasa indonesia sebutkan bahwa reklamasi ialah pekerjaan mendapatkan tanah.

Dalam Undang-undang Nomor 27 tahun 2007 disebutkan bahwa reklamasi merupakan aktivitas yang dijalankan oleh orang-orang dalam rangka mengembangkan manfaat sumber daya lahan, ditinjau dari sudut lingkungan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase.

Reklamasi juga diartikan sebuah pekerjaan atau perjuangan memanfaatkan tempat atau lahan yang tidakberguna, masih kosong dan lembap menjadi suatu lahan yang lebih berguna dengan cara dikeringkan.

Kaprikornus intinya reklamasi merupakan upaya yang dikerjakan oleh manusia untuk mengganti suatu lingkungan alami menjadi lingkungan bikinan dengancara mengganti kawasan perairan pantai menjadi daratan.   Reklamasi dimaksudkan untuk mengganti permukaan tanah yang rendah ( yang biasanya terpengaruh oleh genangan air ).

Baca juga : Mengenal Arsitek Lanskap, Karir, Proyek dan Bidang Profesinya

B. Tujuan Reklamasi

Tujuan utama reklamasi tiada lain yakni untuk menjadi kawasan berair yang belum termanfaatkan menjadi sebuah daerah darat yang lebih bermanfaat. Lahan reklamasi nantinya dapat dipakai untuk aneka macam kebutuhan ekonomi maupun untuk tujuan strategis yang lain mirip pemukiman, perindustrian, bisnis dan wisata  serta faedah lainnya.

Menurut ensiklopedi nasional indonesia tahun 1990, menyebutkan bahwa tujuan reklamasi ialah untuk memperbaiki daerah atau areal yang tidak terpakai menjadi kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan insan diantaranya lahan pertanian, permukiman, tempat wisata dan industri.

Sementara berdasarkan Undang-undang Nomor 27 tahun 2007 menyebutkan bahwa reklamasi dijalankan dalam rangka mengembangkan sumber daya lahan yang ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan atau drainase.

Selanjutnya berdasarkan Max Wagiu ( 2011 ),  adapun tujuan dari reklamasi yakni sebagai berikut :
  1. Untuk menerima kembali tanah yang hilang akibat gelombang laut.
  2. Untuk menemukan tanah gres di daerah depan garis pantai untuk mendirikan bangunan yang mau difungsikan selaku benteng pinjaman garis pantai.
  3. Untuk alasan hemat, pembangunan atau untuk mendirikan konstruksi bangungan dalam skala yang lebih besar.

Baca juga : Definisi Terasering, Fungsi dan Jenisnya

C. Manfaat Reklamasi

Secara umum reklamasi berguna untuk memperluas daerah daratan sehingga mampu dibangun lebih banyak akomodasi untuk menunjang kebutuhan suatu kawasan. Kebutuhan ini dapat dilihat dari aspek tata guna lahan, faktor pengelolaan pantai maupun aspek ekonomi.

Untuk pantai yang diorientasikan untuk pelabuhan industri rekreasi dan pemukiman yang perairan pantainya dakal cocok dijalankan reklamasi untuk mampu dimanfaatkan. Apalagi untuk memfasilitasi pelabuhan besar dengan kapal kapal barang yang sangat menunjang kegiatan ekonomi di tempat tersebut.

D. Tahapan Reklamasi

Menurut Maskur ( 2008 ) menyebutkanada tiga tahap dalam suatu kegiatan reklamasi yaitu selaku berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap kegiatan yang dijalankan antara lain survei teknis dan lingkungan, pemetaan dan pembuangan pra planning, perizinan, pengerjaan rencana detail atau teknis.

2. Tahap Konstruksi

Pada tahap ini hal yang dijalankan yaitu kegiatan mobilisasi tenaga kerja reklamasi, pengambilan material untuk pengurugan,  transportasi material dan proses pengurugan itu sendiri.

3. Tahap Pasca Konstruksi

Pada tahap ini acara yang dilaksanakan antara lain acara demobilisasi perlengkapan dan tenaga kerja, pematangan lahan dan pemeliharaan lahan reklamasi.

E. Dampak Positif Reklamasi

Maskur ( 2008 ) menyebutkan ada keuntungan reklamasi pesisir pantai ialah selaku berikut :
  1. Ada perhiasan daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga mampu dimanfaatkan untuk bermacam kebutuhan.
  2. Daerah yang dijalankan reklamasi menjadi aman terhadap erosi karena konstruksi pengaman telah disiapkan sekuat mungkin untuk dapat menahan gempuran ombak maritim.
  3. Daerah yang ketinggianya dibawah permukaan air maritim bisa aman terhadap banjir kalau dibuat tembok penahan air bahari di sepanjang pantai.
  4. Tata lingkungan yang elok dengan perletakan taman sesuai perencanaan, sehingga dapat berfungsi selaku area rekreasi yang sungguh menarik hadirin.

F. Dampak Negatif Reklamasi

Masih dalam maskur ( 2008 ) menyebutkan ada beberapa daerah yang kemungkinan terkena pengaruh reklamasi ini adalah sebagai berikut :

1. Wilayah pantai

Wilayah pantai yang tadinya ialah ruang bagi publik akan hilang alasannya adalah dimanfaatkan untuk aktivitas private.  Dari segi lingkungan akan ada banyak gangguan kepada ekosistem bahari dengan banyaknya biota bahari yang mati, tanaman maupun fauna yang mati alasannya terkena urugan tanah.

2. Sistem Hidrologi Gelombang Air Laut

Gelombang air laut yang jatuh ke pantai akan berganti dari keadaan alamiahnya. Berubahnya pemikiran inilah yang dapat menjadikan adanya limpahan air terhadap pantai-pantai di sebelah pulau reklamasi ini.  Hal ini mampu menimbulkan adanya abrasi pada pantai-pantai lain yang seringkali juga mengakibatkan banjir akhir genangan air yang banyak dan dalam waktu yang usang.

3. Aspek Sosial

Kegiatan penduduk di sekeliling daerah reklamasi yang tadinya banyak menjadi petani tambak,  nelayan maupun petani  rumput laut akan terpengaruh.  Kegiatan reklamasi akan mensugesti aktivitas ikan yang ada di maritim dan berakibat pada menurunnya pendapatan para nelayan.

Baca juga : Jenis-jenis Terasering Lengkap dengan Gambar

G. Contoh Reklamasi

Berikut ialah acuan-contoh reklamasi yang pernah dilaksanakan oleh beberapa negara untuk memperluas daratannya :

1. Reklamasi Palm Island Dubai

 Pernahkah kita mendengar tentang reklamasi Pengertian Reklamasi, Tujuan, Dampak dan Contohnya
Contoh reklamasi di dubai

2. Reklamasi di Shenzen, Hongkong

 Pernahkah kita mendengar tentang reklamasi Pengertian Reklamasi, Tujuan, Dampak dan Contohnya
Contoh Reklamasi di Hongkong

3. Reklamasi Perluasan Negara Singapura

 Pernahkah kita mendengar tentang reklamasi Pengertian Reklamasi, Tujuan, Dampak dan Contohnya
Contoh Reklamasi di Singapura
 Pernahkah kita mendengar tentang reklamasi Pengertian Reklamasi, Tujuan, Dampak dan Contohnya
Contoh Reklamasi di Singapura

Demikianlah perihal reklamasi semoga berfaedah


Sumber https://www.arsitur.com/

Minggu, 23 Mei 2021

Pemahaman Balok Dalam Bangunan Dan Jenisnya

Balok bangunan merupakan struktur melintang yang menopang beban horizontal. Balok dalam bangunan sungguh penting untuk mempertahankan stabilitas terhadap gaya kesamping. Artikel berikut ini akan membicarakan perihal Pengertian Balok dalam Bangunan dan Jenisnya.

 Balok bangunan merupakan struktur melintang yang menopang beban horizontal Pengertian Balok dalam Bangunan dan Jenisnya
Balok pada Bangunan

Pengertian Balok dalam Bangunan


Jika dilihat dari fungsinya maka balok adalah bab dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju bagian-komponen kolom penopang yang mempunyai fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.

Jenis-Jenis Balok


Hingga kemajuan teknologi konstruks saat ini, telah dikembangkan berbagai macam balok sesuai dengan fungsi dan posisinya pada bangunan. Berikut ini ialah jenis-jenis balok :

1. Balok sederhana

Perhitungan beban balok sederhana
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,perubahan dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.

2. Kantilever 

Perhitungan beban balok kantilever
Kantilever yaitu balok yang diproyeksikan atau struktur kaku yang lain didukung hanya pada satu ujung tetap. Kantilever menanggung beban di ujung yang tidak disangga.

Baca juga : Perbedaan Struktur Rangka vs Dinding Pemikul - Frame Structure vs Bearing Wall

3. Balok teritisan

Balok teristisan yaitu balok sederhana yang memanjang melalui salah satu kolom tumpuannya.

4. Balok dengan ujung-ujung tetap

Balok dengan ujung tetap
Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan besar lengan berkuasa ) dibuat untuk menahan translasi dan rotasi. Ujung-ujung dari balok ini dikunci sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi alasannya momen.

5. Bentangan tersuspensi

Bentangan tersuspensi ialah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.

6. Balok Menerus atau kontinu 

Balok menerus atau kontinyu
Balok Menerus memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.

Demikianlah pengertian dan jenis-jenis balok yang biasa digunakan dalam konstruksi bangunan. Semoga berguna dan memperbesar pengetahuan bagi pembaca.

Baca Juga :

Sumber https://www.arsitur.com/

Pemahaman Kolom Dan Jenis-Jenis Kolom Pada Bangunan

Kolom tergolong struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (insan dan barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sungguh penting, biar bangunan tidak gampang roboh.
  
Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.

Definisi Kolom

Kolom yakni batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom ialah suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada sebuah kolom merupakan lokasi kritis yang mampu menjadikan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban  lain seperti beba Pengertian Kolom dan Jenis-jenis Kolom pada Bangunan
Kolom Bangunan


SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah unsur struktur bangunan yang peran khususnya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah selaku penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diibaratkan, kolom itu seperti rangka tubuh insan yang memutuskan suatu bangunan bangkit.

Kesimpulannya, sebuah bangunan akan kondusif dari kerusakan jika besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perkiraan. Namun, kondisi tanah pun mesti benar- benar sudah bisa mendapatkan beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga mesti berpengaruh, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, mesti diperiksa kedalaman tanah kerasnya semoga jika tanah ambles atau terjadi gempa tidak gampang roboh.

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya ialah campuran antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton yakni material yang tahan tekanan, sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

Baca juga : Apa itu Beton Pracetak ? Kelebihan dan Kekurangannya

Jenis- jenis Kolom

Kolom di klasifikasikan menurut bentuk dan susunan tulangnya, cara pembebanan, posisi beban pada penampang dan panjang kolom dan keterkaitannya dengan dimensi lateral.

Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis- jenis kolom ada tiga:

1. Kolom ikat (tie column)

2. Kolom spiral (spiral column)

3. Kolom komposit (composite column)



Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yakni:

1.    Kolom memakai pengikat sengkang lateral.

Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang supaya tetap kuat pada tempatnya.

2.    Kolom memakai pengikat spiral.

Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja selaku pengikat tulangan pokok memanjang ialah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.

Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu menghalangi terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.

Baca juga : Pengaruh Pohon dan Akarnya di Dekat Bangunan

3.    Struktur kolom komposit.

Merupakan bagian struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua jenis yakni kolom utama dan kolom mudah,

a.    Kolom Utama

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal diusulkan jarak kolom utama yakni 3.5 m, semoga dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan kalau jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan mesti dihitung.

Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/ 20, dengan tulangan pokok 8  d 12 mm, dan begel d 8-1 0cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12 mm 8 buah, 8 – 10 cm tujuannya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).

b.     Kolom Praktis

Kolom yang berpungsi menolong kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding supaya dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut- sudut). Dimensi kolom simpel 15/ 15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8- 20.

Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal mesti dibuat terus menerus dari lantai bawah hingga lantai atas, artinya letak kolom- kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menetralisir sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi mesti dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap- tiap lapis lantai. Ukuran kolom semakin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil.

Perubahan dimensi kolom harus dijalankan pada lapis lantai, agar pada sebuah lajur kolom memiliki kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom- kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom- kolom penunjang. 

Hubungan balok dan kolom adalah jepit- jepit, ialah sebuah tata cara perlindungan yang mampu menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bab pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.

Baca Juga :

Sumber https://www.arsitur.com/

Kamis, 20 Mei 2021

Sistem Plumbing Pada Bangunan

Pengertian Sistem Plumbing

Utilitas Bangunan ialah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang dipakai untuk menunjang tercapainya bagian-komponen kenyamanan, kesehatan, keamanan, kemudian kominikasi dan mobilitas dalam bangunan. Sistem Plumbing bangunan tergolong salah satu yang vital untuk diamati dalam penyusunan rencana.

 Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunj Sistem Plumbing pada Bangunan
Plumbing


Plumbing merupakan kata yang berasal dari kosa kata dari Bahasa Inggris. Orang Indonesia sering melafalkannya selaku Plambing. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Plumbing artinya yakni : Pipa ledeng ataupun jenis pekerjaan penyambungan dan pemasangan pipa air ledeng.


Jadi plumbing ialah semua pekerjaan yang berafiliasi dengan pelaksanaan, pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.

Sistem plambing yaitu suatu system penyedian atau pengeluaran air ke kawasan-daerah yang diharapkan tanpa ada gangguan atau pencemaran kepada tempat-tempat yang dilaluinya dan dapat menyanggupi kebutuhan penghuninya dalam persoalan air.

Baca juga :  5 Jenis Sistem Penangkal Petir Pada Bangunan

Sistem Plumbing pada Bangunan

Sistem plumbing ialah salah satu sistem penting yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah bangunan. Dari survey pada tahun 1978 di Jepang (noerbambang momimura, 1991), mengambarkan bahwa kegagalan tata cara plumbing terjadi pada tahap penyusunan rencana atau desain serta tahap pelaksanaan dan pemasangannya. Dalam citra persentase :
  • 37 % karena kurang cermat dalam perancangan.
  • 34 % dari kurang baiknya pemasangan.
  • Dan 29 % dari duduk perkara dari mesin dan sitem pipa.

Oleh sebab itu sistem plambing merupakan bab yang tidak mampu dipisahkan dari bangunan gedung, dan penyusunan rencana sistem plambing haruslah dilaksanakan serentak dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri. 

Dalam rangka penyediaan air bersih baik dari mutu dan kuantitas maupun penyaluran air bekas pakai dari peralatan saniter ke tempat yang diputuskan semoga tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

Baca juga : Pemanas Air Gas vs Listrik

Regulasi Sistem Plumbing

Untuk mendalami lebih jauh tentang metode plumbing, pemerintah sebetulnya telah merencanakan regulasinya. Di Indonesia tata cara plumbing sudah memiliki peraturan-peraturan yaitu :
  • SNI 03-6481-2000 perihal Sistem Plambing-2000
  • SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing
  • SNI 03-2398-2002 ihwal Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Resapan
  • SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
  • SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
  • SNI 03-1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran untuk Pencegah Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
  • SNI 03-6382-2000 perihal Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Basah
  • Pedoman Plambing Indonesia yang dikeluarkan oleh Depatemen PU.(sumber :Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing SNI 03-7065-2005)

Pembagian Sistem Plumbing

Pembagian plumbing dalam bangunan antara lain yakni :
  • Instalasi plumbing untuk air higienis,
  • Instalasi plumbing untuk air bekas,
  • Instalasi plumbing untuk air kotor,
  • Instalasi plumbing untuk vent
  • Instalasi plumbing untuk air hujan.
Demikian ihwal Sistem Plumbing pada Bangunan, hal yang perlu ditekankan yaitu bahwa tata cara plumbing harus dimatangkan sebelum konstruksi gedung, alasannya sehabis konstruksi plumbing sangat sulit untuk diubah posisinya alasannya adalah tertanam dalam struktur.

Sumber https://www.arsitur.com/

Jumat, 14 Mei 2021

Peranan Cahaya Dalam Arsitektur

Dalam dunia arsitektur, pencahayaan merupakan hal yang sangat penting. cahaya yang berasal dari sumber alami ataupun buatan memerankan fungsi masing-masing dalam bangunan. Berikut adalah Peran Cahaya Dalam Arsitektur.

 pencahayaan merupakan hal yang sangat penting Peranan Cahaya Dalam Arsitektur
Peranan Cahaya Dalam Arsitektur

a. Penerangan umum

Peran umum cahaya ialah sebagai penerangan umum, yang berfungsi untuk menerangi ruangan sehingga insan mampu melakukan acara.

Sebagai pola: Ruang makan di  rumah  diberi  lampu  yang  sesuaisupaya penghuninya mampu  melaksanakan aktivitas makan dengan baik.

b. Penerangan Obyek Spesifik

Sesuai dengan namanya, fungsi penerangan objek spesifik ialah untuk menerangi area-area tertentu, atau obyek yang dianggap mempesona.

Misalkan, pada dapur terdapat lampu spesifik di bawah lemari dapuruntuk membantu proses pembuatan kuliner. Pada  museum  danpameran  seni,  ruang  pekan raya  diberi  pencahayaan  yang  tidak menonjol ,namun pada obyek yang dipamerkan diberi pencahayaan tersendiri.

Baca juga : Perbandingan HPL vs Veneer pada Furniture untuk Bahan Kayu Buatan

c. Penerangan Ambient

Fungsi  penerangan  ambient  ialah  untuk  menciptakan  suasana  danmood  pada ruangan dan untuk menghiasruangan. Fungsi penerangan ambient mampu sekaligus berfungsi sebagai penerangan biasa .

Seperti lampu-lampu pada museum, kafe, ruang pekan raya, yangberupa lampu sorot, lampu dinding, lampu gantung, dan lain-lain.

d. Pembentuk Batas Ruang

Cahaya juga mampu membentuk batas ruang yang imajiner. Walaupun sama-sama berada di  ruangan  yang  sama,  manusia lebih  merasa terlindungi ketika  berada di tempat yang terkena cahaya.

Ruang yang jelas mampu menjadi menunjukan ruang memiliki sifat lebih publik dan ramah. Sementara bab ruang yang lebih gelap biasanya memiliki kesan lebih intim dan privat.

Contohnya mampu dilihat pada restoran, dimana tempat memesan makanan lebih terperinci dan daerah duduk/seating biasanya cahayanya lebih redup.

Baca juga : Panel Dinding : Sistem, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya

e.    Pemberi sensasi proporsi ruangan

Dalam  dunia  arsitektur,  cahaya  juga  menghipnotis  sensasi  seseorang terhadap proporsi ruangan.

Ruangan terasa lebih kecil jikalau pencahayaan dalam ruangan minim, dan sebaliknya kalau pencahayaannya optimal,ruangan bisa terasa lebih besar dari sebelumnya.

f.    Sumber Energi

Satu-satunya sumber cahaya yang bisa dimanfaatkan selaku sumber energi adalah cahaya matahari. Salah satu pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi yakni melalui panel surya.

Panas yang diterima panel surya akan dimasak menjadi energi listrik, sehingga listrik tersebut mampu digunakan untuk menciptakan energi lain mirip lampu dan penghangat air.

Sumber https://www.arsitur.com/