Syarat Perancangan Lift
Elevator ( lift ) yakni alat transpotasi pada bangunan yang bergerak secara vertikal yang menenteng penumpang, peralatan, dan muatan dari satu tungkat ketingkat lainnya![]() |
Tata Cara Perancangan Lift dalam Bangunan |
Secara umum (tidak mengikat) syarat dalam mendesain sistem transportasi lift yaitu selaku berikut:
- Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melampaui 3 tingkat.
- Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 1 tingkat jikalau ada pengguna manula dan atau difabel.
- Jarak jalan ke area lift maksimal 45 meter.
- Lobby lift cukup luas dan berdekatan dengan tangga.
- Sebuah lift cuma melayani optimal 15 lantai supaya waktu tunggu tidak terlampau lama. Tersedia express lift untuk bangunan melampaui 15 lantai (sistem zona lift). Express lift mem-bypass lantai-lantai bawah dan pribadi berhenti di lantai 16, 17, 18, dst.
- Tersedia skylobby untuk setiap kelipatan 20-25 lantai. Skylobby yakni lantai lobby di mana orang turun dari lift express dan berpindah ke lift-lift setempat yang berhenti pada tiap lantai di atasnya. Dengan demikian keperluan ruang core/shaft lift bisa tetap.
Jika ada dua deret lift berhadap-hadapan maka lebar lobby dibuat sekitar 3,5 – 4,5 meter atau dua kali panjang lift. Satu deret lobby sebaiknya tidak lebih dari 3 buah lift semoga calon penumpangnya mampu dengan mudah melihat lift yang terbuka atau tersedia.
Baca juga : Perancangan Travelator dalam Bangunan
Kebutuhan Ruang Mesin Lift
Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan keperluan ruang mesin AC, ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air higienis dan lain-lain. Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi pula selaku penghadang menjalarnya kebakaran ke atas. Sedangkan skylobby-skylobby tersebut terletak di atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sungguh menghemat energi listrik untuk pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-rongga untuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan. Secara struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, niscaya dapat menambah ketahanan gedung terhadap gaya-gaya horizontal akhir gempa ataupun angin.
Baca juga : Jenis-jenis Lift dalam Bangunan
Perhitungan Waktu Tempuh Lift
Waktu ini hanya mampu dijumlah secara pendekatan sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kesanggupan lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuanya gres tercapai sehabis lift bergerak beberapa lantai dahulu, misalnya lift dengan kesanggupan bergerak 6m/detik baru mampu meraih kecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai.Dalam praktek, perkiraan elevator dilaksanakan oleh supplier lift yang mengkalkulasikan kebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya. Secara pendekatan, ialah perjalanan bolak balik lift terdiri dari:
- Penumpang memasuki lift lantai dasar yang memerlukan waktu 1,5 detik per orang dan untuk lift dengan kapasitas m orang perlu waktu …..… 1,5 detik
- Pintu lift menutup kembali…………………… 2 detik
- Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat ……………………. (n-1) 2 detik
- Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone sebanyak
- (n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x 1.5 detik……………………………….. 1,5 detik
- Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat ………………(.n-2) 2 detik
- Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone ………………………………. detik
- Pintu membuka di lantai dasar ………………………………………. 2 detik.
Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon