Minggu, 13 September 2020

Arsitektur Rustic Dan Ciri-Cirinya

Gaya Arsitektur Rustic yakni gaya rancangan yang menitikberatkan pada performa alami sebagaimana yang dikutip dari Layanan Taman Nasional Amerika, “Gaya arsitektur yang paling banyak dipakai di Taman Nasional kami yang berhutan, dan taman hutan belantara lainnya, secara umum disebut sebagai “Rustic”.

Kata "rustic" sendiri dalam bahasa Inggris artinya pedesaan, dusun, atau sederhana. Dalam kemajuan dunia arsitektur dan desain yang beredar luas di banyak sekali media, istilah rustic yang dimaksudkan yaitu rancangan yang menampilkan material alami secara ekspos dan sederhana.

Hal ini mirip dengan kondisi rumah-rumah di pedesaan jaman dahulu yang seluruhnya memakai materi alami secara ekspos tanpa suplemen finishing atau materi kimia yang lain. Suasana yang ditimbulkan dari performa rustic ini yakni "kembali ke alam".

Definisi Arsitektur Rustic

Hingga dikala ini belum ada kepastian pakem yang digunakan untuk mendefinisikan secara niscaya Arsitektur Rustic. Namun penulis menjajal menelusuri Gaya Arsitektur ini dari banyak sekali sumber.

Menurut arsitek Probo Hindarto, gaya rustic bisa diartikan selaku gaya dalam desain arsitektur dan interior, yang menitikberatkan kesan alami, dari material yang tidak dihaluskan, mirip kayu, kerikil, logam, dan sebagainya.

Menurut Wikipedia, gaya ini muncul pertama kali di Amerika Serikat. Kata Arsitektur Rustic selama ini mengacu pada suatu gaya naturalis, sederhana tanpa banyak modifikasi atau campur tangan manusia. 

Baca Juga : 4 Prinsip Dasar Desain Fasad Bangunan

Ciri dan Karakteristik Arsitektur Rustic

Rustic Style lebih banyak mengacu pada aplikasi material alami pada bangunan. Material alami yang dibiarkan natural apa adanya (ekspos) sehingga menjadi sesuatu yang fokal dalam komponen eksterior maupun interior. Gaya Rustic juga dipakai untuk menawarkan kesan antik khususnya untuk interior.

Berikut adalah beberapa ciri Arsitektur Rustic :

1.    Warna Natural

Dilihat dari sisi warna pada umumnya menggunakan warna yang tenteram dan tak terlalu menonjol mirip hijau gelap, biru denim, khaki pudar, merah marun redup yang menciptakan suasana mirip bangunan pedeasaan jaman dahulu.
Pilihan Warna dalam Arsitektur Rustic

2.    Tekstus /Pattern

Menggunakan tekstur material apa adanya, tidak ada poles berlebihan. Seperti material watu alam yang sengaja dibiarkan rural, pasangan bata yang dibiarkan ekspos tanpa acian. Kayu-kayu yang dipasang dengan serat alami yang ditonjolkan.

Penerapan tekstur yang rural

3.    Handmade

Dalam gaya rustic lazimnya memakai furniture dan hiasan buatan tangan. Bentuk furniture atau dekorasinya pun tidak dibuat generik, tetapi lebih beragam untuk setiap bendanya.

Furniture dan hiasan handmade

Baca Juga : 7 Alternatif Desain Interior Minimalis yang Bisa Dicoba

4.    Antik

Gaya ini biasanya menjadikan kesan antik, risikonya disni juga menggunakan materi metal yang dikerok sehingga terlihat mirip logam tua dan klasik. Warna-warna mirip perunggu, copper dan besi. Sangat jarang menggunakan stainless dan warna silver/krom.
Furniture kuno dari logam

 5.    Benda yang didapatkan di alam

Seringkali dalam gaya ini memakai benda yang diambil eksklusif dari alam, misalnya akar kayu yang dijadikan meja/bangku. Hal ini untuk menguatkan kesan alami.
Meja ala Rustic

Terima kasih telah berkunjung, supaya berguna 

Dapatkan Artikel Arsitektur Rustic dan Ciri-cirinya dalam PDF


Referensi :

  • http://www.homeportfolio.com/design-styles/rustic-style-defined
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Rustic_architecture
  • http://www.architecturaldigest.com/gallery/rustic-barn-style-homes-slideshow/all
  • bomeidesign.com

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon