Rabu, 19 Mei 2021

Penerapan Ergonomi Dalam Perancangan

 Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang  menjembatani beberap Penerapan Ergonomi dalam Perancangan
Penerapan Ergonomi dalam Perancangan


Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang  menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum info, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik.

Tujuan Penerapan Ergonomi

Secara biasa tujuan dari penerapan ergonomi, antara lain:

a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental 

Melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit balasan kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan penawaran khusus dan kepuasan kerja;

b. Meningkatkan kesejahteraan sosial 

Melalui kenaikan mutu kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama masa waktu usia produktif maupun sesudah tidak produktif;

c. Menciptakan keseimbangan rasional 

Antara aspek teknis, hemat, dan antropologis dari setiap metode kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. (Tarwaka. dkk, 2004).

Baca juga : 10 Jenis Pemasangan Lampu (Lighting Fixtures)

Penerapan Ergonomi

Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut antara lain:

a. Posisi Kerja

Terdiri dari posisi duduk dan posisi bangun, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat badan dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara sepadan pada dua kaki.

b. Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau perlengkapan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.

c. Tata letak kawasan kerja

Display mesti terperinci tampakpada waktu melaksanakan kegiatan kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan dibandingkan dengan kata-kata.

d. Mengangkat beban

Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban ialah, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menyebabkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian balasan gerakan yang berlebihan.

Metode Penerapan Ergonomi

Terdapat beberapa sistem dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Metode-tata cara tersebut antara lain:

a. Diagnosis

Dapat dilaksanakan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist dan pengukuran lingkungan kerja yang lain. Variasinya akan sungguh luas mulai dari yang sederhana hingga kompleks.

b. Treatment

Pemecahan dilema ergonomi akan tergantung data dasar pada ketika diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi mebel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.

c. Follow-up

Dengan penilaian yang subyektif atau obyektif, subyektif contohnya dengan menanyakan kenyamanan, bab badan yang sakit, nyeri pundak dan siku, keletihan , pusing dan lain-lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, ketidakhadiran sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.

Baca juga : Layanan Dasar (Basic Service) Rumah Untuk Tempat Tinggal

Prinsip Ergonomi

Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap peran atau pekerjaan walaupun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang dipakai dalam pekerjaan tersebut terus berubah. 

Prinsip ergonomi yaitu anutan dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja, menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi ialah:
a. Bekerja dalam posisi atau postur normal
b. Mengurangi beban berlebihan
c. Menempatkan perlengkapan semoga selalu berada dalam jangkauan
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan
f. Minimalisasi gerakan statis
g. Minimalisasikan titik beban
h. Mencakup jarak ruang
i.  Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
j.  Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan ketika melakukan pekerjaan
k. Membuat biar display dan pola mudah dimengerti
l.  Mengurangi stres

Pengelompokan Bidang Kajian

 Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang  menjembatani beberap Penerapan Ergonomi dalam Perancangan
Penerapan Ergonomi dalam Perancangan


Pengelompokkan bidang kajian ergonomi  yang secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:

a. Faal Kerja, 

Yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi insan yang dikeluarkan dalam sebuah pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini yakni untuk perancangan tata cara kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan dikala melakukan pekerjaan .

b. Antropometri

Yaitu bidang kajian ergonomi yang berafiliasi dengan pengukuran dimensi tubuh insan untuk dipakai dalam perancangan perlengkapan dan kemudahan sehingga sesuai dengan pemakainya.

c. Biomekanika 

Yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme badan dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot insan dalam bekerja dan sebagainya.

d. Penginderaan 

Yaitu bidang kajian ergonomi yang akrab kaitannya dengan duduk perkara penginderaan insan, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.

e. Psikologi kerja 

Yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan imbas psikologis dan suatu pekerjaan kepada pekerjanya, contohnya terjadinya stres dan lain sebagainya.
Pada prakteknya, dalam mengecek suatu tata cara kerja secara ergonomi, kelima bidang kajian tersebut dipakai secara sinergis sehingga ditemukan suatu solusi yang optimal, sehingga seluruh bidang kajian ergonomi ialah sebuah metode terintegrasi yang semata-mata ditujukan untuk perbaikan keadaan insan pekerjanya.

Baca juga :  Daftar Sanitary dan Aksesoris Kamar Mandi

Macam-macam Ergonomi

Spesialisasi bidang ergonomi meliputi : ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi sosial, ergonomi organisasi, ergonomi lingkungan dan aspek lain yang sesuai. Evaluasi ergonomi merupakan studi wacana penerapan ergonomi dalam suatu metode kerja yang bermaksud untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan penerapan ergonomi, sehingga ditemukan suatu rancangan keergonomikan yang terbaik.

a. Ergonomi fisik 

Berkaitan dengan anatomi badan insan, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang bekerjasama dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang berhubungan dalam ergonomi fisik antara lain : postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak kawasan kerja, keamanan dan kesehatan.

b. Ergonomi kognitif 

Berkaitan dengan proses mental insan, tergolong di dalamnya; persepsi, kenangan, dan reaksi, selaku akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen metode. Topik-topik yang berhubungan dalam ergonomi kognitif antara lain; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan insan, dan stres kerja.

c. Ergonomi organisasi 

Berkaitan dengan optimasi metode sosioleknik, tergolong sturktur organisasi, kebijakan dan proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, timwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi, organisasi virtual, dll.

d. Ergonomi lingkungan 

Berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan getaran. Topik-topik yang relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain; perancangan ruang kerja, metode akustik, dll

Kasus Ergonomi

 Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang  menjembatani beberap Penerapan Ergonomi dalam Perancangan
Penerapan Ergonomi dalam Perancangan


Terdapat beberapa perkara dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Kasus-perkara tersebut antara lain:

a. Dalam pengukuran performansi atlet.

Pengukuran jangkauan ruang yang diperlukan dikala kerja. Contohnya: jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif pada ketika bekerja, yang dikerjakan dengan berdiri atu duduk.

b. Pengukuran variabilitas kerja.

Contohnya: analisis kinematika dan kesanggupan jari-jari tangan dari seseorang juru ketik atau operator komputer.

c. Antropometri dan Aplikasinya dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Anthropometri secara luas akan dipakai selaku pertimbangan-usulanergonomis dalam membutuhkan interaksi manusia.

Baca juga : Cara Menghemat Listrik AC di Rumah

d. Kasus bekerja sambil duduk

Seorang pekerja yang saban hari menggunakan komputer dalam melakukan pekerjaan dengan posisi yang tidak nyaman, maka sering kali dia merasakan ganjalan bahwa tubuhnya sering mengalami rasa sakit/nyeri, utamanya pada bab bahu, pergelangan tangan, dan pinggang.

e. Kasus manual material handling

Kuli panggul di pasar sering sekali mengalami penyakit herniadan juga low back pain akibat mengangkut beban di luar recommended weighting limit (RWL).

f.  Kasus information ergonomic atau kognitive ergonomic

Operator reaktor sukar untuk membedakan beraneka macam info yang disampaikan oleh display khususnya pada dikala suasana darurat/emergency. Hal ini disebabkan sebab gosip tersebut susah dimengerti oleh operator tersebut. Kejadian yang sama sering juga dialami oleh pilot, dimana harus menghadapi banyak display pada waktu yang bersamaan.

Demikian Tentang Penerapan Ergonomi, Semoga berguna.

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon