Kamis, 20 Mei 2021

Cara Melaksanakan Pengawetan Masakan Dan Tujuan Pengawetan Makanan

Musim panen materi masakan di Nusantara cuma beberapa kali saja dalam setahun. Padahal semua insan membutuhkan kuliner di sepanjang tahun. Untuk itu perlu adanya pengawetan makanan. Pengawetan kuliner pada prinsipnya memiliki tujuan selaku berikut Memperlambat kegiatan bakteri penyebab penyakit atau basil yang mampu menurunkan mutu makanan. Misalnya, segelas susu yang dibiarkan di dalam ruangan akan cepat rusak. Hanya dalam dua atau tiga jam, mutu susu itu akan mulai menurun karena adanya basil. Namun jika kita memasukannya ke dalam lemari es, susu itu akan tahan usang sampai dua ahad. Kita tidak membunuh basil yang ada di sana, namun kita mampu memperlambat prosesnya. Menghancurkan enzim natural dalam masakan yang dapat menimbulkan makanan anyir atau warna kuliner berganti . Untuk merusak enzim ini, masakan dapat dipanaskan sampai 66c. Meminimalkan kerugian akhir pembusukan kuliner. Bagi konsumen, kuliner yang tahan usang lebih menguntungkan karena dapat disimpan. Meningkatkan laba. Bagi pengusaha, kuliner yang diawetkan menguntungkan karena mereka mampu memasarkan makanan dalam jangka waktu lebih usang. Kita dapat menyaksikan makanan yang telah diawetkan di banyak sekali tempat. Di swalayan dan pasar, dijual berbagai macam masakan awetan mulai dari ayam beku, bakso, selai, jus buah, ikan asap, susu kaleng, mie instan, dan lain-lain. Meskipun demikian perlu dikenang alasannya proses pengawetan kuliner mampu mengganti tekstur atau rasa makanan. Tidak semua makanan mampu diawetkan dengan cara yang sama. Contohnya, daging dibekukan namun tomat tidak dapat dibekukan alasannya adalah justru akan menciptakan tomat menjadi keriput. Pengawetan masakan mampu dilaksanakan dengan berbagai cara di bawah ini : Pengasapan Pendinginan Pengeringan Pemanisan Pengasaman Pengasinan Fermentasi Pasteurisasi Pemberian materi pengawet
Sumber http://jelajahbaru.blogspot.com


EmoticonEmoticon