Sabtu, 12 Juni 2021

Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara (Indonesia)

Karya seni rupa terapan mampu memakai teknik, misalnya teknik ukir atau pahat. Adapun urutan pengerjaan teknik ini ialah sebagai berikut : 1. Menggambar acuan terlebih dahulu 2. Menempel atau memasang acuan pada kayu yang akan diukir 3. Membuat batasan-batasan gambar dengan garis tepi (merancap) pada garis lurus dengan pahat penyilat sedangkan untuk garis lengkung memakai pahat penguku 4. Membuat dasar ukiran (hal tersebut untuk menentukan dalam dan tebal ukiran) 5. Membuka jalan (Yakni membuka gambar goresan) 6. Menghaluskan bentuk (dalam menghaluskan dimulai dari bagian yang lebih tinggi atau disebut menang, yang lebih rendah disebut kalah) 7. Pengontrolan bentuk ragam hias (meluweskan) 8. Koreksi dasaran dan penggalan-cuilan biar lebih indah, dalamnya gesekan dihaluskan 9. Tahap final ialah pemolesan (fungsi dari pemolesan adalah untuk pengawetan, menawan dan artistik)      Karya seni rupa yang memprioritaskan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya disebut dengan seni rupa terapan. Seni rupa terapan dapat diklarifikasikan menjadi dua, adalah seni rupa atau kerajinan tangan dan rancangan. Yang termasuk kegiatan seni kriya : menenun, menganyam, mengukir, membatik, keramik, dan seni topeng. Sedangkan yang tergolong acara rancangan : ragam hias, produk interior, dan eksterior. Sikap Apresiasi terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Seni Rupa Terapan Nusantara 1. Pusat-sentra seni rupa terapan      Tumbuhnya sentra-pusat seni kerajinan ini banyak sekali tempat dipengaruhi aspek alamiah berupa kekayaan dan keragaman materi. Keadilan lingkungan ini menghipnotis pula bentuk dan gaya ungkap seni kerajinan yang diproduksi. Kebiasaan mengolah bahan tertentu mendukung dikuasainya ketrampilan dan sifat bahan tertentu, sehingga muncul pusat-sentra seni kriya yang khusus menghasilkan benda yang tidak ditemui di kawasan lain.      Contoh kekhasan suatu sentra seni kriya yakni Plered di Jawa Barat, Kasongan di Yogyakarta, dan Dinoyo yang berada di Malang. Ketiganya yaitu pusat kerajinan keramik dan gerabah yang mempunyai gaya dan corak berlawanan. Contoh lainnya ialah sentra-pusat kerajinan batik di Solo,Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Gresik yang masing-masing mempunyai kekhasan tersendiri. 2. Hasil seni rupa terapan Indonesia atau Nusantara      Indonesia banyak menghasilkan karya seni kriya yang bernilai tinggi. Beraneka ragam corak, gaya, teknik, dan materi kerajinan, baik yang berakar pada tradisi maupun yang sudah dipengaruhi kesenian asing timbul di negara kita.      Hasil seni kriya tradisional senantiasa hadir dalam bentuk perumpamaan yang khas. Salah satu unsur yang menjadi ciri artistiknya yakni penerapan berbagai motif hias. Motif hias flora, fauna, geometris, dan perlambangan diterapkan dalam contoh baku yang dinamais, sehingga memberi perhiasan nilai estetis selain nilai guna yang menjadi tujuan penciptanya.   Secara garis besar, hasil-hasil seni rupa terapan Nusantara mampu dikelompokan dalam jenis : a. Kerajinan kain      Termasuk ke dalam jenis ini adalah batik dan tenun. Batik indonesia sudah diakui nilainya secara internasional. Prinsip batik adalah menutup bagian tertentu pada kain dengan malam (lilin) cair. Pada waktu dicelupkan ke dalam cairan warna bidang yang tertutup tadi tidak terkena warna, lalu malam penutupnya dibuka (dilorod) sehingga terlihatlah bidang yang dibentuk dengan perlindungan alat canting sebelumnya. Selain teknik menulis (batik tulis), diketahui juga teknik memakai cap. Pusat kemajuan dan buatan batik ada di Pulau Jawa.      Kerajinan kain yang lain yaitu tenun. Alat yang digunakan disebut lungsi dan pakan. Lungsi adalah bagian yang membujur dan pakan yakni bagian yang melintang di depan penenun. Hasil tenunan yang populer adalah tenun ikat yang dihasilkan di Sumba, Batak, Bali, Lombok, dan lain-lain. Hasil tenunan yang lain yaitu kain songket yang berasal dari Sumatera, Bali, dan Kalimantan. b. Kerajinan Anyaman      Kerajinan ini nyaris menyebar di seluruh pelosok tanah air. Hal ini alasannya tersedianya banyak sekali tumbuhan yang dianyam bagian eratnya, ialah bambu, dan kelompok flora palem, rotan, dan sebagainya. Anyaman dihasilkan berbentukkeranjang, topi, dan lain-lain. c. Kerajinan Bambu    Aneka kerajinan bambu telah sejak usang menjadi bagian kehidupan pada umumnya orang di indonesia. Mulai dari epilog dinding, lantai dan atap rumah, alat musik, perlengkapan sehari-hari seluruhnya yang dibuat dari materi bambu yang berkembang di mana-mana. d. Kerajinan Gerabah     Tanah liat berkualitas tinggi bahan gerabah dan keramik banyak tersedia di Indonesia.Teknik membentuk dan aben benda gerabah sudah dikuasai sejak zaman prasajarah. Kemampuan yang diwariskan turun-temurun ini digunakan khususnya untuk menciptakan benda kebutuhan sehari-hari. Perkembangan berikutnya menciptakan bentuk-bentuk gres berupa patung untuk dekorasi. e. Kerajinan Ukir Kayu     Hutan tropis kita yang sangat kaya menyediakan banyak kayu yang bermutu tinggi untuk banyak sekali kebutuhan. Tradisi menghias dengan jalan mengukir umumdidapati pada bangunan rumah, alat musik, wayang, peti, dan sebagainya. Kerajinan patung Bali dan Asmat, serta ukiran dari Jepara telah diakui di tingkat dunia. Daerah-tempat lain di Indonesia membuatnya sumber ilham penciptaan yang konkret. Teknik mengukir ini dipraktekkan juga pada kerikil, tulang, gading, dan tanduk. Kerajinan ukir kayu yang diterapkan pada tangkai senjata (keris). f. Kerajinan Logam      Teknik menuang dan menempa logam untuk membuat beragam benda sudah sejak zaman perunggu dikuasai dengan baik oleh bangsa kita. Bahan-bahan perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas dimasak menjadi keris, daerah lampu, teko, piring, cepuk, dan sebagainya. Pusat kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta yang banyak menghasilkan karya yang bermutu. g. Kerajinan Kulit      Kulit binatang kerbau, sapi, dan kambing yang masih mentah maupun dimasak banyak dibuat kerajinan wayang kulit, tas, dan sebagainya. Untuk menciptakan wayang kulit dipakai teknik menyungging atau menatah, kemudian penyelesaiannya dengan pewarnaan, h. Kerajaan Lukis      Yang dimaksud dengan kerajinan lukis ialah lukisan yang dibentuk selaku produksi massal dengan menekankan pada fungsi praktisnya dan mengabadikan nilai etetisnya. Berbagai teknik dalam seni kria yang diubahsuaikan dengan materi dan alat yang dipakai yaitu : Mengukir Sungging Cor atau Tuang Tenun Tempa Anyam Membentuk Dan lain-lain      Coba anda kumpulkan atau anda inventarisasi hasil karya seni rupa terapan yang sudah dibentuk teman anda baik seni kriya maupun rancangan! Hasil karya seni rupa yang dibentuk sobat-sobat anda ialah prestasi yang layak dihargai dan dibanggakan.     Jika kalian amati hasil-hasil karya seni rupa yang dibentuk sahabat-teman anda pasti ada yang memiliki keunikan. Unik yakni ketimbang orang lain. Jika, demikian anda harus memberikan sikap apresiasi terhadap kraya yang dibentuk teman - teman anda tadi.
Sumber http://jelajahbaru.blogspot.com


EmoticonEmoticon