Agrowisata merupakan sebuah bentuk aktivitas pariwisata yang mempergunakan usaha agro (agrobisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas wawasan, pengalaman, wisata dan kekerabatan perjuangan di bidang pertanian. Jenis penjabaran Agrowisata sendiri dapat dibagi menjadi 6 jenis (Institut Pertanian Bogor, 2013), ialah:
Kegiatan wisata dalam golongan ini mampu dilaksanakan dalam bentuk acara pra bikinan (pembibitan), pemeliharaan dan pasca produksi (pengelolaan dan penjualan). Beberapa daya tarik perkebunan selaku obyek wisata yakni selaku berikut, pesona historis bagi rekreasi alam, pemandangan alam yang indah dan berhawa sejuk, cara tradisional dalam penanaman, pemeliharaan dan pengolahan dan jenis tanaman yang tidak dimiliki oleh negara asal pelancong luar negeri.
Potensi perkebunan yang ada ialah modal dasar yang kesemuanya dapat dibungkus untuk disuguhkan menjadi atraksi Agrowisata yang mempesona. Dalam rangka membuat Agrowisata perkebunan bagian-unsur yang mesti diamati adalah budidaya tumbuhan perkebunan, penataan kebun dan ketersediaan kemudahan penunjangnya. Sedangkan salah satu acuan kawasan agrowisata di Indonesia yang telah terbentuk yakni di Kusuma Agrowisata Batu, Jawa Timur.
Perikanan penangkapan berisikan penangkapan ikan di perairan umum (rawa, danau, sungai) dan perairan maritim. Sebuah studi di Bonne Bay, Kanada menawarkan adanya keinginan dari turis yang berkunjung ke sana untuk melihat bagaimana ikan ditangkap dan diproses. Pengunjung ingin dikirim dalam perahu penangkapan, ditemani menangkap ikan dan akibatnya disuguhkan sebagai sajian mereka. Karena itu Ryan (2010) menyatakan kesempatanAgrowisata perikanan dimulai dari penangkapan komoditas perikanan yang dilanjutkan pembuatan hingga penyajiannya sebagai sebuah menu untuk para pelancong tersebut.
Agrowisata jenis ini lebih banyak tercakup dalam farm-tourism yang antara lain mencakup kegiatan berburu binatang, berkuda dan hidangan panorama kehidupan liar alami (Oredegbe dan Fadeyibi, 2009). Sebagai pola rekreasi ternak yang terdapat di kaki Gunung Tangkuban Perahu bernama ”little farmer” yang menghidangkan rekreasi binatang-binatang ruminansia seperti sapi, kelinci, hamster dan sebagainya.
Bagi tempat yang mempunyai tempat hutan seperti daerah Suaka Margasatwa, Cagar Alam dan Kebun Raya, pemanfaatan kawasan tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan tempat agrowisata perhutanan diarahkan khusus untuk rekreasi ilmiah dalam rangka acara observasi dan pendidikan. Hal ini karena di dalam tempat hutan tersebut terdapat bermacam-macam jenis tanaman dan fauna yang dilindungi.
Demikianlah Mengenai Klasifikasi Jenis Agrowisata, supaya berfaedah dan terima kasih.
Sumber https://www.arsitur.com/1. Agrowisata Perkebunan
![]() |
Agrowisata Perkebunan |
Kegiatan wisata dalam golongan ini mampu dilaksanakan dalam bentuk acara pra bikinan (pembibitan), pemeliharaan dan pasca produksi (pengelolaan dan penjualan). Beberapa daya tarik perkebunan selaku obyek wisata yakni selaku berikut, pesona historis bagi rekreasi alam, pemandangan alam yang indah dan berhawa sejuk, cara tradisional dalam penanaman, pemeliharaan dan pengolahan dan jenis tanaman yang tidak dimiliki oleh negara asal pelancong luar negeri.
Potensi perkebunan yang ada ialah modal dasar yang kesemuanya dapat dibungkus untuk disuguhkan menjadi atraksi Agrowisata yang mempesona. Dalam rangka membuat Agrowisata perkebunan bagian-unsur yang mesti diamati adalah budidaya tumbuhan perkebunan, penataan kebun dan ketersediaan kemudahan penunjangnya. Sedangkan salah satu acuan kawasan agrowisata di Indonesia yang telah terbentuk yakni di Kusuma Agrowisata Batu, Jawa Timur.
2. Agrowisata Hortikultura
Kegiatan wisata ini adalah suatu kegiatan rekreasi di kawasan pertanian tanaman hortikultura dan flora hias yang mampu juga mampu berupa paket kunjangan ke kebun buah-buahan dan kebun bunga. Para turis dapat menikmati buah-buahan dengan cara memetik sendiri, dan juga mampu melihat secara langsung berbagai teknologi pembuatan yang ada. Hal serupa juga mampu dikerjakan pada taman bunga dengan panorama yang indah.3. Agrowisata Tanaman Pangan
Pertanian tanaman pangan terdiri dari pertanian pangan di lahan lembap dan di lahan kering. Komoditas yang dihasilkan di lahan basah adalah padi, sedangkan di lahan kering dataran rendah komoditasnya adalah jagung, kedelai dan kacang tanah, serta di dataran tinggi biasanya komoditas yang dihasilkan yakni sayuran seperti kol, lobak, daun bawang dan wortel. Berbagai hal tersebut mampu menjadi daya tarik rekreasi yang dapat dikembangkan dalam lingkup tanaman pangan serta mampu diseleksi secara spesifik untuk dapat dikombinasikan dengan daya tarik rekreasi yang lain (Che, 2005).4. Agrowisata Perikanan
Agrowisata perikanan merujuk pada penyediaan fasilitas rekreasi dan rekreasi bagi wisatawan mulai dari penangkapan komoditas perikanan sampai penyajiannya untuk siap disantap. Para turis mampu melihat kecerdikan daya ikan dan melaksanakan kegiatan menangkap ikan seperti memancing dan menjaring. Pengusahaan perikanan mencakup perikanan budidaya dan perikanan penangkapan. Perikanan budidaya terdiri dari bak air tenang, bak air deras, sawah (minapadi), jaring terapung, keramba, bak pembenihan dan tambak.Perikanan penangkapan berisikan penangkapan ikan di perairan umum (rawa, danau, sungai) dan perairan maritim. Sebuah studi di Bonne Bay, Kanada menawarkan adanya keinginan dari turis yang berkunjung ke sana untuk melihat bagaimana ikan ditangkap dan diproses. Pengunjung ingin dikirim dalam perahu penangkapan, ditemani menangkap ikan dan akibatnya disuguhkan sebagai sajian mereka. Karena itu Ryan (2010) menyatakan kesempatanAgrowisata perikanan dimulai dari penangkapan komoditas perikanan yang dilanjutkan pembuatan hingga penyajiannya sebagai sebuah menu untuk para pelancong tersebut.
5. Agrowisata Peternakan
Wisata jenis ini merupakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempelajari cara-cara beternak tradisional maupun secara terbaru. Usaha peternakan yang dilaksanakan mampu berbentukternak besar mirip sapi (potong dan perah), kerbau dan kuda serta ternak kecil seperti kambing, domba, babi, ayam (ras, petelor, ras pedaging, buras) dan itik.Agrowisata jenis ini lebih banyak tercakup dalam farm-tourism yang antara lain mencakup kegiatan berburu binatang, berkuda dan hidangan panorama kehidupan liar alami (Oredegbe dan Fadeyibi, 2009). Sebagai pola rekreasi ternak yang terdapat di kaki Gunung Tangkuban Perahu bernama ”little farmer” yang menghidangkan rekreasi binatang-binatang ruminansia seperti sapi, kelinci, hamster dan sebagainya.
6. Agrowisata Perhutanan
Hutan merupakan bab lingkungan pedalaman yang sering dipakai sebagai sasaran wisata dan rekreasi. Agrowisata jenis ini umumnya terkait dengan hutan bikinan ataupun hasil tumbuhan hutan seperti Mahoni, Jati, Pinus, Rasamala, Rimba dan Damar. Disamping itu, acara-acara rekreasi yang cuma mampu dilaksanakan dihutan juga merupakan pesona Agrowisata ini, antara lain melihat dan berburu hewan, petik jamur dan berry, orientasi alam maupun studi alam (Font and Tribe, 1999).Bagi tempat yang mempunyai tempat hutan seperti daerah Suaka Margasatwa, Cagar Alam dan Kebun Raya, pemanfaatan kawasan tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan tempat agrowisata perhutanan diarahkan khusus untuk rekreasi ilmiah dalam rangka acara observasi dan pendidikan. Hal ini karena di dalam tempat hutan tersebut terdapat bermacam-macam jenis tanaman dan fauna yang dilindungi.
Demikianlah Mengenai Klasifikasi Jenis Agrowisata, supaya berfaedah dan terima kasih.
EmoticonEmoticon