Sabtu, 26 Desember 2020

Jenis Rangka Baja Dan Aplikasinya Pada Bangunan

Baja yakni materi yang sangat berpengaruh tetapi relatif ringan. Pipa baja berdiameter 25mm dapat menahan beban tarik sampai 20.000 Kg (20 ton). Kekuatan besar ini sungguh bermanfaat bagi struktur bangunan apapun. Struktur Rangka baja adalah tren struktur yang sedang berkembang di dunia tergolong di Indonesia.

Keunggulan penting lainnya dari struktur baja yakni fleksibilitasnya. Baja mampu bengkok tanpa retak, yang merupakan laba besar lainnya. Bangunan baja dapat melentur dikala didorong ke satu segi sehingga kondusif dari angin atau bahkan gempa bumi. Karakteristik ketiga baja yakni plastisitas atau keuletannya, saat menerima benturan dahsyat tidak akan tiba-datang pecah mirip kaca, namun perlahan-lahan membengkokkan bentuknya.

Namun baja dengan segera kehilangan kekuatannya pada perkara kebakaran bangunan. Pada suhu 500 derajat celsius (930 derajat F), baja ringan mampu kehilangan hampir setengah kekuatannya. Inilah yang terjadi pada runtuhnya Menara Perdagangan Dunia pada tahun 2001. Oleh alasannya adalah itu, baja pada bangunan harus dilindungi dari api atau suhu tinggi yang biasanya dilaksanakan dengan membungkusnya dengan papan atau materi khusus yang tahan api.

Baja adalah bahan yang sangat kuat namun relatif ringan Jenis Rangka Baja dan Aplikasinya pada Bangunan
Jenis Rangka Baja dan Aplikasinya

Aplikasi Struktur baja pada bangunan :

Konstruksi baja paling kerap digunakan pada bangunan-bangunan berikut :
  • Bangunan bertingkat tinggi (highrise) alasannya kekuatannya, bobotnya rendah, dan kecepatan konstruksinya
  • Bangunan industrial (pabrik) karena kemampuannya membuat ruang bentang besar dengan ongkos rendah
  • Bangunan gudang sebab argumentasi bentangan lebar, harga yang murah dan perawatan minim
  • Bangunan perumahan modern sebab kuat dan awet
  • Bangunan semi permanen karena baja mampu dibuat selaku bangunan knock down (bongkar pasang)

Jenis konstruksi dan fabrikasi baja

Ada beberapa jenis konstruksi bangunan baja. Konstruksi baja juga sering disebut fabrikasi baja.

Fabrikasi Baja Konvensional

Fabrikasi Baja Konvensional yaitu saat tim perakit baja memotong materi baja dengan panjang yang benar, dan kemudian mengelasnya untuk menciptakan bentuk struktur. Ini dapat dilaksanakan sepenuhnya di lokasi konstruksi yang padat karya, atau sebagian dilakukan di bengkel untuk menyediakan keadaan kerja yang lebih baik dan meminimalisir waktu.

Konstruksi Baja Baut

Konstruksi Baja Baut terjadi ketika perakit baja memproduksi unsur baja yang sudah jadi dan dicat, yang lalu dikirim ke lokasi dan hanya dikunci dengan baut di tempatnya. Ini yakni sistem konstruksi baja yang diminati, alasannya sebagian besar fabrikasi dapat dilaksanakan di bengkel, dengan mesin, pencahayaan, dan kondisi kerja yang sempurna.

Ukuran unsur dikelola oleh ukuran truk atau trailer kawasan mereka dikirim, biasanya dengan panjang maksimal 6m (20ft) untuk truk normal atau 12m (40ft) untuk truk trailer panjang. Karena satu-satunya pekerjaan yang mesti dilaksanakan di lokasi yaitu mengangkat materi baja ke tempatnya (dengan crane), pekerjaan di lokasi sungguh cepat. Bangunan pra-rekayasa adalah teladan konstruksi baja yang dirancang, dibuat, dikapalkan, dan diresmikan oleh satu perusahaan terhadap pemiliknya.

Konstruksi Baja Ringan

Konstruksi Baja Ringan  yaitu jenis konstruksi yang biasa untuk perumahan dan bangunan kecil. Caranya mirip dengan konstruksi rangka kayu, kecuali bahwa bagian baja ringan digunakan sebagai pengganti kayu. Baja ringan yaitu baja yang berbentuk lembaran baja tipis (1-3mm) yang sudah dibengkokkan menjadi bentuk C-section atau Z-section.

Perbandingan Berat struktur rangka baja

Pertimbangkan sebuah bangunan satu lantai berukuran 5 x 8 m (16 x 26 kaki). Pertama-tama mari kita coba buat ini dalam beton, dengan empat kolom di sudut-sudut, balok yang membentang di antara kolom, dan pelat beton tebal 150mm di bagian atas. Struktur mirip itu akan berbobot sekitar 800 kg / m2, atau 32 Ton ( Total 32.000 kg).

Jika kita membuat dengan baja selaku gantinya, dengan atap miring, beratnya hanya sekitar 65 kg / m2 Bangunan rangka baja cuma akan berbobot 2,6 ton (2.600 kg). Jadi bangunan beton 12 kali lebih berat dari bangunan baja. Ini baru untuk struktur satu lantai saja. Bangunan rangka baja berbobot rendah memiliki arti mesti dikaitkan dengan besar lengan berkuasa ke fondasi untuk melawan kekuatan angin, kalau tidak maka dapat diterbangkan angin mirip payung.

Kelebihan struktur baja :

Struktur baja mempunyai kelebihan sebagai berikut :
  • Baja sungguh cepat untuk dibangun di lokasi, alasannya adalah banyak pekerjaan mampu dilakukan di pabrik (pra-konstruksi).
  • Baja juga fleksibel, yang menjadikannya sangat baik dalam melawan kekuatan dinamis (pergantian) seperti angin atau gempa.
  • Tersedia berbagai ukuran dan kebutuhan bagian struktural yang sudah jadi, seperti bentuk I, C, dan L
  • Baja mampu dibuat untuk rancangan dengan bentuk apa pun, dan bisa dikombinasikan dengan segala jenis bahan bangunan yang lain
  • Tersedia bermacam-macam sistem penyambungan, seperti perbautan, pengelasan, dan paku tembak

Kekurangan struktur baja :

Struktur baja memiliki kelemahan sebagai berikut:
  • Baja akan kehilangan kekuatan pada suhu tinggi, dan rentan terhadap kebakaran.
  • Baja rentan terhadap korosi di lingkungan yang lembab atau bahari.
  • Di Beberapa tempat di Indonesia baja masih tergolong sangat mahal dibanding kayu dan beton
  • Perlu tukang khusus baja untuk mengerjakannya

Demikianlah mengenai Struktur Rangka Baja dan Jenisnya, Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan teman-sobat sekalian.

Referensi :

  • http://www.understandconstruction.com/steel-frame-structures.html
  • https://www.buildusingsteel.org/build-using-steel/structural-steel-framing
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Steel_frame

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon