Kamis, 24 Desember 2020

9 Posisi Pintu Masuk Rumah Sesuai Arsitektur Tradisional Bali

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dihentikan asal-asalan, ada banyak aspek yang memilih letak suatu pintu masuk rumah tradisional bali. Ketika pekarangan rumah menghadap jalan dengan orientasi ke utara aturannya akan berbeda dengan rumah yang menghadap ke selatan.

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata tidak boleh sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali - img by cakepane.blogspot.com


Bali selain punya kekayaan alam budaya ternyata juga menyimpan arsitektur yang melegenda. Di Bali rumah-rumah dan bangunan yang lain senantiasa dibangun atas dasar aturan yang mengacu pada asta kosala kosali dan asta bumi. Aturan ini seperti aturan feng shui di Cina, namun spesifik untuk bangunan tradisional Bali saja.

I Nyoman Suweta, S.Ag dalam bimashindusultra.blogspot.com menyampaikan bahwa dalam membuat pintu keluar-masuk pekarangan rumah, terlebih dahulu karang tersebut dibagi sembilan, lalu ditarik ketekan (hitungan) dari kiri ke kanan. Hal ini juga sama seperti yang ada dalam situs kalenderbali.org wacana posisi terbaik untuk memilih pintu rumah sesuai orientasi mata angin mirip berikut ini :

Pintu Rumah menghadap ke Utara

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata tidak boleh sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perhitungan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke utara

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Utara, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan lalu dijumlah dari Barat ke Timur dengan detail selaku berikut :
  1. Polih arta saking tan becik = mendapat harta dari cara tidak baik (tidak baik)
  2. Sugih = kaya (sangat baik)
  3. Madue Santana = mempunyai anak (baik)
  4. Edalemin anak= kasihan pada orang lain (baik)
  5. Sering meweh = sering sukar (tidak baik)
  6. Sugih = kaya (sangat bagus)
  7. Sugih saking rabi = kaya karena istri (baik)
  8. Meweh saking anak lian= sulit sebab orang lain (tidak baik)
  9. Sering meweh = sering susah/sakit

Pintu Rumah menghadap ke Timur

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata tidak boleh sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perkiraan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke timur

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Timur, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan lalu dijumlah dari Utara ke Selatan dengan rincian selaku berikut :
  1. Maduwe Sentana = mempunyai anak (baik)
  2. Sering meweh = sering sulit (tidak baik)
  3. Kawon = tidak baik (tidak baik)
  4. Wikan = cendekia (baik)
  5. Kapaten = meninggal (tidak baik)
  6. Rahayu = selamat (sangat baik)
  7. Sugih = kaya (sangat baik)
  8. Kaceda = celaka (tidak baik)
  9. Suka = bahagia (sangat bagus)

Pintu Rumah menghadap ke Selatan

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata tidak boleh sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perkiraan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke selatan

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Selatan, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan lalu dihitung dari Timur ke Barat dengan detail sebagai berikut :
  1. Manggihdosa = menerima dosa (tidak baik)
  2. Polihistri = menerima istri (baik)
  3. Polihbhoga = menerima kuliner (sangat bagus)
  4. Kasiddhan = mampu, sukses (sangat bagus)
  5. Sadarana = hidup sederhana (sedang)
  6. Sering meweh = sering sulit (tidak baik)
  7. Bingbang = ragu (tidak baik)
  8. Rahayu = selamat (sangat bagus)
  9. Kapandungan = kecurian (tidak baik)

Pintu Rumah menghadap ke Barat

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata tidak boleh sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perhitungan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke barat

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Barat, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan lalu dijumlah dari Selatan ke Utara dengan rincian selaku berikut :
  1. Sering sungkan = sering sakit (tidak baik)
  2. Kerahuang anak lingsir = kehadiran orang tua (suci) (baik)
  3. Masantana = mempunyai anak (baik)
  4. Kasorang rabi = direndahkan istri/suami (tidak baik)
  5. Kapandungan = kecurian (tidak baik)
  6. Suka = senang (sangat baik)
  7. Rahayu = selamat (sangat bagus)
  8. Manggih dosa saking oka = mendapatkan dosa dari anak (tidak baik)
  9. Tiwas = miskin (tidak baik)

Catatan : Dari beberapa buku dan sumber yang aku baca, ada beberapa perbedaan tafsiran diantara sumber-sumber yang lain, sementara saya menggunakan sumber dari bimashindusultra. Makara untuk menentukan keakuratan perkiraan ini, hendaknya berkonsultasi langsung terhadap para Undagi (arsitek tradisional) di Bali.

Referensi :

  • http://kalenderbali.org/pintupekarangan.php/
  • uy.com/search?q=cara-membuat-pemedal-pintu-masuk
  • WarigaDewasa, Sri ReshiAnandakusuma, Morodadi Denpasar Bali
  • Asta Kosala Kosali dan asta Bumi, I Wayan Bidja
  • Kamus Bahasa Bali, Sri Reshi Anandakusuma, Cv. Kayumas

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)