Basement |
Basement yaitu sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Berdasarkan tata cara bantuan yang dipakai, maka struktur basement mampu dibedakan sebagai berikut ini :
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection) |
Sistem struktur anti air yang diseleksi mesti mampu menanggulangi tekanan hidrostatik dari air bawah tanah, bersama dengan lapisan yang ada sesuai dengan beban yang ditumpu.
Struktur tembok dapat memakai pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras dengan tata cara struktural kedap air digabungkan secara eksternal selama konstruksi. Atau mampu dipraktekkan secara internal pada basement yang sudah tamat dibangun.
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection) |
Tembok batuan keras (masonry) bisa jadi memerlukan penambahan semen untuk menciptakan permukaan yang cukup anggun untuk menerima sistem kedap air yang diharapkan. Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari metode kedap air (waterproofing) yang digunakan, juga menciptakan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.
Baca juga : Apakah Semen Lama Kualitasnya Turun ?
Kebanyakan desain mesti dibangun sesuai dengan rekomendasi BS 8007 atau BS 8110, yang memperlihatkan petunjuk kwalitas beton dan jarak antar tulangan.
Tanpa adanya komplemen membran yang terpisah, bentuk konstruksi ini mampu dikatakan tidak sama tahannya kepada air dan pergerakan uap air seperti tipe A atau C.
Baca juga : Daya Tahan Beton Dipengaruhi oleh Faktor Berikut Ini
Struktur tembok mampu memakai pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras. Tembok basement bab luar harus memiliki ketahanan yang cukup terhadap air untuk menentukan rongga air yang ada hanya mendapatkan limpahan air yang terkontrol. Jika tidak, metode rongga ini tidak mampu mengatasi air bah melalui batas limpahan air utamanya selama keadaan tornado/banjir.
Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari metode kedap air (waterproofing) yang dipakajuga menciptakan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.
Baca juga : Apakah Semen Lama Kualitasnya Turun ?
Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection)
Struktur membutuhkan pembangunan struktur itu sendiri untuk dibangun selaku kulit integral tahan air. Pembangunan beton yang dikuatkan atau pratekan yang tanpa alternatif lain, struktur basement haruslah dirancang dengan parameter yang pasti dan ketat untuk memastikan ketahanan airnya.Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection) |
Kebanyakan desain mesti dibangun sesuai dengan rekomendasi BS 8007 atau BS 8110, yang memperlihatkan petunjuk kwalitas beton dan jarak antar tulangan.
Tanpa adanya komplemen membran yang terpisah, bentuk konstruksi ini mampu dikatakan tidak sama tahannya kepada air dan pergerakan uap air seperti tipe A atau C.
Baca juga : Daya Tahan Beton Dipengaruhi oleh Faktor Berikut Ini
Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)
Struktur menggabungkan rongga alir di antara struktur basement. Ketergantungan permanen dari pada rongga ini untuk mengumpulkan air tanah sepanjang palung rembesan struktur dan langsung meneruskan air tersebut ke pembuangan air dari drainase atau dengan pemompaan.Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection) |
Struktur tembok mampu memakai pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras. Tembok basement bab luar harus memiliki ketahanan yang cukup terhadap air untuk menentukan rongga air yang ada hanya mendapatkan limpahan air yang terkontrol. Jika tidak, metode rongga ini tidak mampu mengatasi air bah melalui batas limpahan air utamanya selama keadaan tornado/banjir.
Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari metode kedap air (waterproofing) yang dipakajuga menciptakan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.
Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection) |
EmoticonEmoticon