Sabtu, 22 Mei 2021

Tipe Struktur Basement

 Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau  Tipe Struktur Basement
Basement


Basement yaitu sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Berdasarkan tata cara bantuan yang dipakai, maka struktur basement mampu dibedakan sebagai berikut ini :

Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)

 Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau  Tipe Struktur Basement
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)
Struktur tidak mempunyai sumbangan integral untuk melawan penetrasi air tanah dan selanjutnya sangat bergantung pada lapisan membran kedap air (waterproofing membrane).

Sistem struktur anti air yang diseleksi mesti mampu menanggulangi tekanan hidrostatik dari air bawah tanah, bersama dengan lapisan yang ada sesuai dengan beban yang ditumpu.
 
Struktur tembok dapat memakai pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras dengan tata cara struktural kedap air digabungkan secara eksternal selama konstruksi. Atau mampu dipraktekkan secara internal pada basement yang sudah tamat dibangun.
 Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang keseluruhan atau  Tipe Struktur Basement
Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)

Tembok batuan keras (masonry) bisa jadi memerlukan penambahan semen untuk menciptakan permukaan yang cukup  anggun  untuk  menerima  sistem  kedap  air  yang  diharapkan. Bentuk  konstruksi  ini  cukup mumpuni tergantung dari metode kedap air (waterproofing) yang digunakan, juga menciptakan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.

Baca juga :  Apakah Semen Lama Kualitasnya Turun ?
                              

Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection)

Struktur membutuhkan pembangunan struktur itu sendiri untuk dibangun selaku kulit integral tahan air. Pembangunan beton yang dikuatkan atau pratekan yang tanpa alternatif lain, struktur basement haruslah  dirancang  dengan  parameter  yang  pasti  dan  ketat  untuk  memastikan  ketahanan  airnya.

Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection)


Kebanyakan desain mesti dibangun sesuai dengan rekomendasi BS 8007 atau BS 8110, yang memperlihatkan petunjuk kwalitas beton dan jarak antar tulangan.

Tanpa adanya komplemen membran yang terpisah, bentuk konstruksi ini mampu dikatakan tidak sama tahannya kepada air dan pergerakan uap air seperti tipe A atau C.

Baca juga : Daya Tahan Beton Dipengaruhi oleh Faktor Berikut Ini

Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)

Struktur menggabungkan rongga alir di antara struktur basement. Ketergantungan permanen dari pada rongga ini untuk mengumpulkan air tanah sepanjang palung rembesan struktur dan langsung meneruskan air tersebut ke pembuangan air dari drainase atau dengan pemompaan.

Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)


Struktur tembok mampu memakai pratekan (prestressed), beton yang dikuatkan atau beton polos  ataupun  batuan  keras.  Tembok  basement  bab  luar  harus  memiliki  ketahanan  yang  cukup terhadap air untuk menentukan rongga air yang ada hanya mendapatkan limpahan air yang terkontrol. Jika tidak, metode rongga ini tidak mampu mengatasi air bah melalui batas limpahan air utamanya selama keadaan tornado/banjir.

Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari metode kedap air (waterproofing) yang dipakajuga menciptakan ketahanan yang tingggi dari pergerakan air tanah.

Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon