Selasa, 11 Mei 2021

Faktor Globalisasi Yang Bersifat Kasatmata Dan Negatif Serta Manfaat Dan Kerugiannya

Aspek globalisasi ada yang bersifat konkret dan ada yang bersifat negatif, diantaranya selaku berikut. a. Aspek Positif Globalisasi Globalisasi menawarkan aspek kasatmata kepada manusia. Aspek nyata yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut. Memiliki etos kerja Disiplin yang kuat Pola pikir yang rasional (logis). Optimis dan berorientasi ke era depan. Persamaan hak dan kesejajaran. Prestasi dan kehidupan yang makmur. Efisiensi dan produktivitas. Kemandirian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek positif globalisasi di atas dapat menunjukkan manfaat dalam kehidupan penduduk . Manfaat faktor konkret globalisasi sebagai berikut. Mmepermudah insan dalam berinteraksi dengan seseorang. Mempercepat insan untuk bekerjasama dengan sesama. Meningkatkan efisiensi. Mengubah teladan hidup insan dari tradisional menjadi terbaru. Membuat manusia dapat menemukan, mengolah, dan mempergunakan sumber daya alam yang melimpah dengan sebaik mungkin. b. Aspek Negatif Globalisasi Globalisasi juga memperlihatkan imbas negatif bagi insan. Aspek negatif yang dimakud yakni selaku berikut. Masuknya ideologi yang tidak cocok mirip komunisme dan ateisme. Pengaruh radikalisme dan terorisme. Adanya sistem ekonomi liberalisme dan kapitalisme. Maraknya nakortika, obat bius, minuman keras, dan alkohol. Maraknya s*ks bebas dan p*rn*grafi Meningkatnya perilaku konsumerisme dan hedonisme. Seperti halnya aspek nyata, aspek negatif juga memperlihatkan kerugian dalam kehidupan masyarakat. Akibat faktor negatif globalisasi selaku berikut. Hilangnya nilai dan tradisi asli bangsa karena masuknya budaya luar Terjadinya ekploitasi sumber daya alam secara besar-besaran Bergesernya nilai-nilai sosial penduduk Munculnya dehumanisasi, adalah kurangnya penghargaan terhadap derajat manusia. Hilangnya tenaga kerja di bidang agraris sebab banyaknya industri. Adanya globalisasi ini seharusnya membuat masyarakat  Indonesia untuk bisa bersikap objektif dan berpikir faktual. Pikiran nyata bisa dikembangkan dengan tetap memegang teguh Ideologi bangsa. Yaitu Pancasila.
Sumber http://jelajahbaru.blogspot.com


EmoticonEmoticon