Perkembangan teknologi mebawa berbagai pergeseran dalam dunia arsitektur. Tidak cuma dari sisi teknik konstruksi, namun juga dalam materi-materi yang dipergunakan. Material epilog lantai alami kian menipis ketersediaannya di alam.
Teknologi hadir menjawab keperluan tersebut. Berikut dijelaskan 3 material penutup lantai bikinan yang futuristik dan terkenal di Indonesia.
1. Kayu Laminasi
Kayu Laminasi |
Kayu laminasi ialah material semi organik yang dibuat dari materi fibreboard dan heterogenous (campuran). Bahan dasarnya memiliki ketahanan yang tinggi serta tahan cuaca maupun rayap.
Untuk lapisan atasnya merupakan bahan laminasi atau printing dengan motof-motif alami kayu. Kemiripan motifnya dengan kayu asli meraih 80% dengan kualitas bahan yang lebih baik daripada kayu orisinil. Pada permukaannya tidak cuma warnanya yang mirip kayu tetapi juga serat dan teksturnya dibuat ibarat kayu asli.
Selain motif kayu, juga tersedia motif lain mirip batu alam dan motif marmer/granit yang banyak variasinya. Harga yang disediakan relatif lebih murah dibanding kayu solid.
Untuk lapisan atasnya merupakan bahan laminasi atau printing dengan motof-motif alami kayu. Kemiripan motifnya dengan kayu asli meraih 80% dengan kualitas bahan yang lebih baik daripada kayu orisinil. Pada permukaannya tidak cuma warnanya yang mirip kayu tetapi juga serat dan teksturnya dibuat ibarat kayu asli.
Selain motif kayu, juga tersedia motif lain mirip batu alam dan motif marmer/granit yang banyak variasinya. Harga yang disediakan relatif lebih murah dibanding kayu solid.
2. Vinyil
Lantai Vinyil |
Vinyl ialah penutup lantai sering dipakai untuk Perkantoran, Gudang, Rumah sakit, Mall dan Perumahan.Vinyl tersedia dalam bentuk rol dan lembaran/tile. Vinyl dalam bentuk lembaran lazimnya ukuran 30×30 cm dan rol dengan ukuran 2 x 20 mtr/rol.
lantai vinyil termasuk penyelesaian gres bagi para desainer yang ingin memberi permainan pada penutup lantai. Dengan motif yang bermacam-macam serta warna yang variatif menjadikan vinyil sebuah bahan yang diperhitungkan.Lantai vinyil mempunyai banyak variasi sehingga kesan yang ditimbulkan pun bermacam-macam.
Baca juga : Jenis Dinding pada Bangunan
lantai vinyil termasuk penyelesaian gres bagi para desainer yang ingin memberi permainan pada penutup lantai. Dengan motif yang bermacam-macam serta warna yang variatif menjadikan vinyil sebuah bahan yang diperhitungkan.Lantai vinyil mempunyai banyak variasi sehingga kesan yang ditimbulkan pun bermacam-macam.
Baca juga : Jenis Dinding pada Bangunan
3. Karpet
Lantai Karpet |
Lantai karpet mampu dibagi menjadi 2 jenis.Yang pertama adalah karpet satuan yang biasa dipakai selaku aksen komplemen ruangan. Motif dan warnanya sangat beragam dengan bahan baku yang beragam pula. Ukurannya pun barmacam-macam dengan bentuk kotak, persegi ataupun lingkaran.Jenis kedua adalah karpet yang secara permanen ditempel pada lantai seluruh ruangan.
Lantai jenis ini cuma cocok digunakan di kawasan subtropis atau ruangan yang menggunakan pendingin ruangan (AC). Kita sering menemui jenis lantai ini di kantor atau kamar hotel. Kelebihannya ialah munculnya kesan hangat dan proses pemasangannya yang gampang.
Demikianlah 3 material epilog lantai yang futuristik dan populer di Indonesia. Teknologi terus meningkat sehingga sungguh memungkinkan lahirnya material gres selaku materi bangunan epilog lantai.
Lantai jenis ini cuma cocok digunakan di kawasan subtropis atau ruangan yang menggunakan pendingin ruangan (AC). Kita sering menemui jenis lantai ini di kantor atau kamar hotel. Kelebihannya ialah munculnya kesan hangat dan proses pemasangannya yang gampang.
Demikianlah 3 material epilog lantai yang futuristik dan populer di Indonesia. Teknologi terus meningkat sehingga sungguh memungkinkan lahirnya material gres selaku materi bangunan epilog lantai.
EmoticonEmoticon