Jumat, 16 April 2021

Pemilihan Lahan Untuk Kawasan Pemukiman


Dalam mendesain sebuah pemukiman, baik dalam skala besar maupun kecil selalu berkaitan dengan ketersediaan lahan. Faktor lahan sungguh menentukan kesuksesan kawasan permukiman selain tata bangunannya.

 baik dalam skala besar maupun kecil selalu berkaitan dengan ketersediaan lahan Pemilihan Lahan untuk Kawasan Pemukiman
Pemilihan Lahan untuk Kawasan Pemukiman


Permasalahan dalam penggunaan lahan di seluruh dunia sejatinya hampir sama dan bersifat lazim. Tidak peduli di negara maju maupun negara berkembang, urusan yang muncul selalu berhubungan dengan kurangnya ketersediaan lahan sementara kebutuhan insan akan lahan makin bertambah tiap harinya.

Lahan Potensial dan Lahan Kritis


Dalam pemanfaatan lahan umumnya dikenal dua jenis lahan, adalah lahan potensial dan lahan kritis. Berikut akan dijabarkan penjelasan perihal lahan tersebut.

Lahan potensial ialah lahan yang bisa diolah dan dimanfaatkan untuk memperlihatkan produk secara maksimal per satuan luas dalam setahun. Lahan memiliki peluang erat kaitanya dengan bidang pertanian karena itu lahan ini juga mampu dimanfaatkan untuk lahan produksi.

Sementara lahan kritis adalah lahan yang penggunaan atau pemanfaatannya tidak berlangsung optimal atau tidak cocok dengan kemampuannya.

Faktor Pemilhan Lahan

Untuk lahan yang dijadikan pemukiman, perlu diperhatikan beberapa aspek dan karakteristik dar lahan yang mau dipilih. Faktor penggunaan lahan untuk permukiman penduduk dijabarkan sebagai berikut ini :

Daya dukung tanah

Merupakan kesanggupan tanah untuk menahan beban per ton per meter persegi luas lahan. Ada permukaan tanah yang keras dan ada pula yang lembek.

Fluktuasi air

Adalah tingkat kedalaman wajah air tanah. Hal ini berafiliasi dengan kelembaban tanah, makin dangkal paras air tanah maka akan makin lembab permukaannya yang bisa mengganggu ketentraman penghuni.

Kandungan lempung

Keberadaan lempung dalam tanah menjadi faktor yang menentukan kembang kerutnya tanah. Jika kembang kerutnya tinggi, maka dapat menghancurkan dan menjadikan keretakan struktur jalan dan bangunan.

Topografi

Adalah tingkat kemiringan permukaan tanah berdasarkan garis horizontal. Idealnya, tanah yang baik untuk pemukiman mempunyai kemiringan 0% - 3%.

Proses pembangunan akan selalu dihadapkan dengan masalah lahan. Karena itu sejatinya kondisi lahan bukan ialah duduk perkara, namun tantangan untuk mengolah lahan berdasarkan kondisi dan karakteristiknya.

Dalam kemajuan teknologi konstruksi, bahkan lahan curam di pinggir jurang juga menjadi incaran untuk menghasilkan bangunan villa dengan view yang menawan.

Untuk menanggulangi lahan kritis bisa dikerjakan dengan reboisasi, pemupukan dan perbaikan tata cara pengairan. Sementara untuk menanggulangi aspek topografi bisa dibangun tanggul, membendung sungai, pembuatan sengkedan atau terasering.

Demikian perihal pemilihan  lahan untuk tempat  pemukiman, biar berguna dan terima kasih.

Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)