Kota ialah kawasan dengan aktivitas yang padat serta jumlah penduduk yang padat. Kota selain selaku pusat roda perekonomian juga menjadi sentra permukiman dan pusat pertumbuhan arsitektur.
Pola kota yang ialah gambaran dari struktur ruang kota secara tak langsung mampu menunjukkan arah perkembangan kota yang intinya sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan.
Adanya proses pemenuhan keperluan yang tidak mampu dipenuhi di kawasan asal berada menjadikan timbulnya pergerakan atara dua atau lebih lokasi guna lahan yang berbeda pada sebuah kawasan perkotaan. Bourne (1971) menyatakan bahwa contoh guna lahan di kawasan perkotaan mempunyai kekerabatan yang dekat dengan teladan pergerakan penduduk.
Setiap bidang tanah yang dipakai untuk aktivitas tertentu akan memberikan potensinya sebagai pembangkit atau penarik pergerakan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa teladan guna lahan akan mempengaruhi teladan pergerakan dan jarak.
Semakin rumit teladan pertumbuhan kota maka akan kian besar beban yang dimiliki kota tersebut, hal ini menjadikan sistem kota menjadi tidak efisien sebab acuan guna lahan dan pergerakan tidak terkendali serta jarak tempuh antar lokasi acara tidak terukur.
![]() |
Faktor Perkembangan Kota dan Polanya |
Faktor Perkembangan Kota
Menurut Sujarto (1989) aspek-faktor pertumbuhan dan kemajuan yang melakukan pekerjaan pada suatu kota dapat mengembangkan dan menumbuhkan kota pada sebuah arah tertentu. Ada tiga aspek utama yang sungguh menentukan pola perkembangan dan perkembangan kota :Faktor insan,
adalah menyangkut sisi-sisi perkembangan masyarakatkota baik alasannya adalah kelahiran maupun sebab migrasi ke kota. Segi-sisi perkembangan tenaga kerja, kemajuan status sosial dan perkembangan kesanggupan wawasan dan teknologi.Faktor acara manusia,
ialah menyangkut sisi-segi acara kerja, acara fungsional, acara perekonomian kota dan acara kekerabatan regional yang lebih luas.Faktor contoh pergerakan,
ialah sebagai akhir dari kemajuan yang disebabkan oleh kedua faktor pertumbuhan masyarakatyang disertai dengan pertumbuhan fungsi kegiatannya akan menuntut teladan perhubungan antara pusat-pusat acara tersebut.Struktur dan Pola Kota
Struktur kota merupakan citra dari distribusi tata guna lahan dan tata cara jaringan. Penjabaran struktur kota membentuk pola kota yang mengumumkan antara lain kesesuaian lahan, kependudukan, guna lahan, tata cara transportasi, dan sebagainya, dimana kesemuanya saling berkaitan satu sama lain.Pola kota yang ialah gambaran dari struktur ruang kota secara tak langsung mampu menunjukkan arah perkembangan kota yang intinya sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan.
Adanya proses pemenuhan keperluan yang tidak mampu dipenuhi di kawasan asal berada menjadikan timbulnya pergerakan atara dua atau lebih lokasi guna lahan yang berbeda pada sebuah kawasan perkotaan. Bourne (1971) menyatakan bahwa contoh guna lahan di kawasan perkotaan mempunyai kekerabatan yang dekat dengan teladan pergerakan penduduk.
Setiap bidang tanah yang dipakai untuk aktivitas tertentu akan memberikan potensinya sebagai pembangkit atau penarik pergerakan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa teladan guna lahan akan mempengaruhi teladan pergerakan dan jarak.
Semakin rumit teladan pertumbuhan kota maka akan kian besar beban yang dimiliki kota tersebut, hal ini menjadikan sistem kota menjadi tidak efisien sebab acuan guna lahan dan pergerakan tidak terkendali serta jarak tempuh antar lokasi acara tidak terukur.
Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon