Minggu, 27 Desember 2020

Karakteristik Dan Materi Penyusun Kaca

Kaca telah menjadi materi bangunan bagi umat manusia sejak pertama kali dibuat sekitar 500 SM. Awalnya beling dianggap mempunyai sifat magis, walaupun berikutnya diterima selaku sifat fisika. Kaca yakni salah satu bahan paling multi guna dan tertua di industri bangunan.

Dari permulaan yang sederhana selaku panel jendela di rumah glamor Pompeii hingga selaku dinding yang mutakhir di bangunan zaman gres, kiprahnya dalam arsitektur telah meningkat selama beberapa tahun.

Karakteristik Bahan Kaca

Meskipun beling merupakan material yang telah sangat biasa dipakai pada bangunan, namun beberapa orang mungkin masih belum mengetahui apa saja yang menjadi pendapatpara insinyur dalam memilih jenis kaca dalam bangunan. Beberapa hal penting membuat para insinyur memilih jenis kaca tertentu, dengan memperhatikan tolok ukur berikut :
  1. Transparansi (Transparency)
  2. Kekuatan (Strength)
  3. Bisa diterapkan (Workability)
  4. Transmisi (Transmittance)
  5. Nilai U (Filter)
  6. Daur ulang (Recycle)

Kaca telah menjadi bahan bangunan bagi umat manusia sejak pertama kali dibuat sekitar  Karakteristik dan Bahan Penyusun Kaca
Karakteristik dan Bahan Penyusun Kaca - pixabay

01. Transparansi Kaca

Transparansi yaitu sifat utama kaca yang memungkinkan orang memandang dunia luar tanpa melaluinya. Transparansi beling ada yang di kedua segi atau dari satu segi saja. Kaca dengan satu sisi transparansi, akan berperilaku seperti cermin dari sisi lain.

02. Kekuatan Kaca

Kekuatan beling tergantung pada modulus nilai pecah kaca. Secara biasa kaca adalah bahan ringkih tetapi dengan menyertakan campuran dan laminasi kita mampu membuatnya lebih besar lengan berkuasa. Pengembangan bahan beling juga telah melahirkan bahan kaca pecah seribu untuk menyingkir dari luka dikala beling pecah.

03. Pengerjaan Kaca (Workability)

Kaca mampu dibentuk menjadi bentuk apa pun atau dapat ditiup selama pencairan seperti proses pembuatan bola lampu. Makara, kesanggupan dan keleluasaan pembuatan beling adalah sifat kaca yang unggul.

04. Transmisi

Fraksi cahaya yang tampakyang melewati kaca ialah sifat dari transmitansi yang terlihat. Kaca mampu diberi riben untuk meminimalisir persepsi atau memberi polaris untuk menghindari silau.

05. Nilai U dari Kaca

Nilai U mewakili jumlah panas yang ditransfer lewat beling. Jika kaca digunakan untuk isolasi maka itu harus mempunyai nilai u lebih rendah.

06. Daur Ulang Kaca

Kaca jenis apa pun mampu 100% mampu didaur ulang dengan cara dicairkan atau dipakai kembali dalam bentuk serpihan kecil.

Bahan Penyusun kaca

Beberpa jenis kaca yang kita kenal pada bangunan mungkin bukan ialah kaca murni. Berikut ialah berbagai macam bahan alternatif yang digunakan untuk membentuk material kaca yang transparan dan bening.

01. Kaca Polycarbonate

Bahan elastis ini 300 kali lebih besar lengan berkuasa dari kaca biasa, tahan kepada sebagian besar materi kimia, dua kali lebih ringan dari beling biasa, mempunyai ketahanan pengikisan yang tinggi dan ketahanan pada benturan. Bahan ini dapat mengantarkan cahaya sebanyak kaca lazimtanpa banyak distorsi. Aplikasi beling Polycarbonate misalnya jendela, beling rumah, kaca ventilasi, dll.

02. Kaca Akrilik

Akrilik terbuat dari thermo plastics yaitu beling yang tahan cuaca, 5 kali lebih kuat dari kaca tetapi lebih rentan terhadap tabrakan. Bahan ini tidak mudah pecah dan lebih elastis dari kaca biasa. Akrilik memiliki optik yang sangat bagus, lebih lembut dari kaca tetapi dapat menyerap banyak abu. Bahan ini banyak dipakai untuk menciptakan rumah bermain, railing beling, dll.

03. Panel GRP (Glass-reinforced plastic)

GRP dibuat dengan menggabungkan ratusan untaian kaca bersama-sama menggunakan resin UV thermosetting berpigmen. Plastik yang diperkuat dengan kaca juga dipakai untuk menghasilkan komponen bangunan rumah seperti atap laminasi (genteng kaca), kanopi dll. Bahannya ringan dan gampang dilaksanakan. Bahan ini juga digunakan dalam konstruksi rumah komposit dan sebagai materi isolasi pada rumah di kutub untuk meminimalkan kehilangan panas.

04. ETFE (Ethylene tetrafluoroethylene)

Ethylene tetrafluoroethylene yaitu plastik dengan kekuatan tinggi dan ketahanan terhadap korosi. Bahan ini mempunyai sifat ketahanan radiasi energi yang tinggi, bersifat besar lengan berkuasa, mampu dibersihkan dengan mudah dan dapat didaur ulang.

Fleksibilitas kaca terus meningkat dikala para ilmuwan mendapatkan aplikasi gres untuk materi aneh ini. Kaca kini digunakan dalam industri bangunan sebagai unsur transparansi, bahan insulasi, unsur struktural, dan furniture. Kaca juga digunakan untuk menciptakan lapisan cladding eksternal pada fasad bangunan tinggi.

Dengan pertumbuhan teknologi hijau dalam konstruksi, bahan kaca terus mengalami transformasi. Misalnya Kaca panel tenaga surya, layar proyeksi beling yang switchable (buram/bening) ialah beberapa jenis yang lebih baru. Ini adalah salah satu bahan yang mesti terus dipelajari.
Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon