Rabu, 16 Desember 2020

Jenis Dan Tipe Semen Portland Serta Perbedaannya

Portland Cement (PC) atau yang kita kenal dengan semen biasa yakni jenis semen yang paling umum dipakai di Indonesia. Semen Portland yaitu jenis semen manfaatnya bersifat umum dan tidak butuhperlakuan khusus. Semen PC ini sering digunakan dalam bangunan rumah tinggal sederhana hingga gedung-gedung bertingkat tinggi, bangunan publik, jalan dan jembatan.

 atau yang kita kenal dengan semen biasa adalah jenis semen yang paling umum digunakan di  Jenis dan Tipe Semen Portland serta Perbedaannya
Jenis Portland Cement yang Beredar di Pasaran

Beberapa brand semen yang pernah populer mirip semen tiga roda, semen gresik, semen padang, semen tonasa, semen holcim dan masih banyak lagi brand produk semen dipasaran ialah contoh merek semen portland. Namun di dalam kelompok semen PC ini terdapat, masih terbagi menjadi 5 jenis selaku berikut :

Semen Portland Type I

Adalah semen yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang kandungan khususnya kalsium silikat dan digiling gotong royong dengan materi perhiasan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat. Komposisi senyawayang terdapat pada tipe ini ialah 49% (C3S), 25% (C2S), 12% (C3A), 8% (C4AF), 2,8% (MgO), 2,9% (SO3).

Semen Portland tipe I dipergunakan untuk pengerasan jalan, gedung, jembatan, dan lain-lain jenis konstruksi beton yang tidak ada kemungkinan menerima serangan sulfat dari tanah dan timbulnya panas hidrasi yang tinggi.

Jenis semen portland tipe I ini tergolong semen biasa yang banyak dipakai masyarakat dan sering dipakai untuk kontruksi bangunan biasa. Semen ini ialah salah satu jenis semen yang paling banyak dijual di pasaran.

Semen Portland Type II

Semen jenis ini dalam penggunaannya menghasilkan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Komposisinya: 46% (C3S), 29% (C2S), 6% (C3A), 11% (C4AF), 2,9% (MgO), 2,5% (SO3).

Semen Portland tipe II dipergunakan untuk bangunan tepi bahari, bendungan, dan irigasi, atau beton kala yang memerlukan panas hidrasi rendah dan keadaan permukaan yang banyak terpapar sulfat.

Semen Portland Type III

Semen jenis ini dalam penggunaannya menghasilkan kekuatan yang tinggi pada fase permulaan sesudah terjadi pengikatan. Kadar C3S-nya sangat tinggi dan butirannya sungguh halus.

Semen Potland tipe III dipergunakan untuk bangunan yang memerlukan kekuatan tekan yang tinggi (sungguh berpengaruh) mirip, jembatan-jembatan dan pondasi-pondasi berat.

Semen Portland Type IV

Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah, sehingga kadar C3S dan C3A rendah. Semen Portland tipe IV dipergunakan untuk kebutuhan pengecoran yang tidak menimbulkan panas, pengecoran dengan penyemprotan (setting time lama)

Semen Portland Type V

Semen portland yang dalam penggunaannya hanya memerlukan ketahanan yang tinggi kepada sulfat. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini yakni: 43% (C3S), 36% (C2S), 4% (C3A), 12% (C4AF), 1,9% (MgO), 1,8% (SO3).

Semen Portland tipe V dipergunakan untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir. Semen portland tipe V yaitu jenis semen yang khusus dibuat untuk menghadapi lingkungan dengan kadar sulfat tinggi, sehingga semen ini juga dikenal dengan semen portland tahan sulfat.

Semen Portland PPC

Berdasarkan SNI-15-2049-2015 ihwal spesifikasi semen Portland, Portland Composite Cement (PCC) didefinisikan selaku semen komposit yang mengandung pengikat hidrolis hasil penggilingan tolong-menolong klinker semen Portland dan gypsum dengan satu atau lebih materi anorganik atau hasil pencampuran antara debu semen Portland dengan abu bahan organik lain.

Bahanan organik antara lain pozzolan, senyawa silikat, kerikil kapur dengan kadar total bahan anorganik 6-35% dari massa semen. Dari uraian terebut maka PCC termasuk kedalam kategori special blended cement yang mempunyai spesifikasi berlawanan dengan semen OPC.

Demikianlah mengenai jenis semen portland, biar mampu membuka pengetahuan mengenai semen yang beredar di pasaran. Terima kasih.

Referensi :



Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon