Minggu, 27 Desember 2020

Jenis Beban Pada Struktur Bangunan

Analisis struktural yaitu bab yang sangat penting dari desain bangunan dan infrastruktur yang lain mirip jembatan dan terowongan. Hal ini alasannya beban struktural mampu mengakibatkan tekanan, deformasi, dan perpindahan yang dapat mengakibatkan dilema struktural atau bahkan keruntuhan.

Peraturan bangunan mirip yang tertuang dalam SNI mensyaratkan bahwa struktur harus dirancang dan dibangun untuk dapat menahan semua jenis beban yang mungkin dihadapi selama siklus hidup bangunan tersebut.

Analisis struktural adalah bagian yang sangat penting dari desain bangunan dan infrastrukt Jenis Beban pada Struktur Bangunan
Jenis Beban pada Struktur Bangunan - gharpedia.com


Ada berbagai macam beban yang berlawanan yang terjadi pada struktur, sifatnya akan beraneka ragam sesuai dengan desain, penggunaan, lokasi, dan bahan yang digunakan. Persyaratan desain kebanyakan diputuskan dalam hal beban maksimum yang harus mampu ditahan oleh sebuah struktur.

Beban pada bangunan lazimnya diklasifikasikan menjadi  beban mati (Dead Load) atau beban hidup (Live Load):
  • Beban mati mengacu pada berat struktur itu sendiri dan umumnya tetap konstan selama berdirinya struktur tersebut.
  • Beban hidup, mirip beban kemudian lintas manusia, kemudian lintas kendaraan yang dapat bervariasi pada setiap waktunya.

Beban pada bangunan juga dapat dikategorikan selaku :
  • Beban terfokus (atau beban titik): Beban tunggal yang melakukan pekerjaan pada area yang relatif kecil, mirip beban pada referensi kolom.
  • Beban baris: Beban mengerahkan beban sepanjang garis, mirip berat dinding di atas plat lantai lantai.
  • Beban terdistribusi (atau permukaan): Ini memberikan beban pada area permukaan, seperti berat plat lantai dan bahan struktur atap.

Beban mati (Dead Load)

Beban mati, juga diketahui selaku muatan permanen atau statis, yakni beban yang mayoritas terkait dengan berat struktur itu sendiri, yang tetap membisu dan relatif konstan dari waktu ke waktu. Beban mati mampu meliputi berat elemen struktural, partisi non-struktural yang permanen, peralatan tak bergerak seperti eternit, lemari built-in, dan sebagainya.

Beban mati mampu dijumlah dengan menganggap berat materi yang diputuskan dan volumenya mirip yang terhitung dalam desain. Secara teori, sangat mungkin untuk menjumlah beban mati dengan tingkat akurasi yang baik. Meskipun demikian banyak praktisi yang memakai hitungan estimasi untuk memudahkan perhitungan beban.

Beban hidup (Live Load)

Beban hidup, juga diketahui selaku muatan yang diaplikasikan, umumnya bersifat sementara, mampu berubah, dan dinamis. Beban ini mirip lalu lintas kendaraan, penghuni, mebel dan perlengkapan lainnya. Intensitas muatan ini mampu beraneka ragam tergantung pada waktu penggunan.

Misalnya gedung kantor mungkin mengalami kenaikan beban hidup selama jam kerja di siang hari namun beban jauh lebih kecil pada malam hari atau pada selesai pekan. Beban hidup mampu dikonsentrasikan atau didistribusikan dan mungkin melibatkan benturan, getaran atau percepatan.

Beban lingkungan (Environmental Load)

Beban lingkungan dapat melakukan pekerjaan pada struktur akibat kondisi topografi dan cuaca sekitar yang besar lengan berkuasa langsung pada bangunan. Beban lingkungan lebih susah dihitung secara akurat alasannya harus melalui riset yang panjang, tidak seperti beban mati dan beban hidup yang bisa diukur dengan lebih mudah.

Beban angin (Wind Load)

Beban angin dapat terjadi oleh pergerakan udara yang kuat kepada suatu struktur, dan analisis mengacu pada pengertian wacana meteorologi dan aerodinamika pada struktur. Beban angin mungkin bukan problem besar bagi bangunan kecil, namun tetap penting untuk diperhatikan alasannya penggunaan bahan yang lebih ringan kuat pada kerentanannya diterbangkan oleh angin.

Analisis struktural adalah bagian yang sangat penting dari desain bangunan dan infrastrukt Jenis Beban pada Struktur Bangunan
beban angin - www.civilengineeringforum.me


Penggunaan bentuk yang mensugesti aliran udara, biasanya pada bentuk atap. Jika berat mati sebuah struktur tidak memadai untuk menahan beban angin, struktur dan kaitan perhiasan mungkin diharapkan. Penggunaan bangunan dengan struktur atap tenda, kanopi atau atap seng yang ringan sangat rentan melayang ketika topan.

Kecepatan angin rancangan bangunan umumnya ditentukan dari catatan riset menggunakan teori nilai ekstrim untuk memprediksi kecepatan angin tidak biasa yang mungkin terjadi di kurun depan. Analisis juga dimungkinkan dengan menggunakan perangkat lunak dinamika fluida komputer.

Beban gempa (Earthquake Load)

Beban horisontal yang signifikan dapat terjadi pada struktur selama gempa bumi. Bangunan di area kegiatan seismik perlu dianalisis suplemen dan dirancang dengan hati-hati untuk menentukan struktur tidak roboh bila terjadi gempa bumi.

Beban termal (Thermal Load)

Semua materi akan mengembang atau berkontraksi dengan pergeseran suhu dan ini mampu mengerahkan beban yang signifikan pada suatu struktur. Ini umumnya terjadi pada struktur atap baja di siang hari yang panas. Struktur akan memuai menjadi lebih panjang sehingga tampakmelengkung. Jangan sampai pemuaian ini menciptakan struktur rusak.

Beban Hujan (Rain Load)

Daerah tropis sering terkena hujan sehingga menciptakan bangunan diguyur air. Untuk itu perlu dijalankan analisis terhadap struktur terutama atap apakah bisa menahan guyuran hujan dan mengalirkan air dengan jumlah tertentu dikala hujan. Talang air yang terlalu kecil mampu menyebabkan problem kebocoran dikala hujan. Perlu juga diamati bahwa guyuran hujan mampu membusukan kolom kayu dan rangka atap kayu.

Demikianlah jenis beban pada struktur bangunan, supaya dapat berfaedah dan membuka pengetahuan wacana struktur bangunan.

Referensi : 

https://www.designingbuildings.co.uk/wiki/Types_of_structural_load
https://law.resource.org/pub/bd/bnbc.2012/gov.bd.bnbc.2012.06.02.pdf
http://www.understandconstruction.com/concrete-frame-structures.html
Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon