Teknologi bangunan di dunia semakin canggih dan memasuki babak baru yaitu high rise building (bangunan tinggi) dan skyscraper (pencakar langit). Namun dengan perkembangan teknologi bangunan tinggi tersebut tentu saja memperlihatkan keuntungan sekaligus meninggalkan kekurangan berikut ini :
Kelebihan dan Kekurangan Bangunan Tinggi (Highrise & Skyscraper Building) |
Keuntungan utama dari bangunan yang sangat tinggi yaitu:
- Bangunan tinggi menghemat ruang dan menampung lebih banyak penghuni dibandingkan dengan bangunan yang lebih pendek. Pemanfaatan lahan difokuskan ke atas, bukan ke samping sehingga menawarkan penghematan yang signifikan.
- Lantai yang lebih tinggi relatif lebih lapang dan menerima lebih banyak sinar matahari sehingga tidak ada problem ruangan lembab tanpa sinar matahari alami.
- Bangunan yang lebih tinggi adalah pilihan yang lebih baik untuk inspirasi bangunan hijau sebab lebih terang, lapang, dan menunjukkan lebih banyak area permukaan untuk memasang panel surya.
- Bangunan tinggi jauh lebih hemat ketimbang berbelanja tanah untuk bangunan kecil apalagi harga lahan di kota metropolitan sangatlah mahal dibanding harga konstruksi yang relatif stabil.
- Menghadirkan panorama kota yang menggembirakan apabila kita tinggal di lantai atas. Selain itu, lantai yang jauh di atas tanah memberikan kebebasan dari bunyi jalanan.
- Menyediakan kemudahan terpadu mirip pusat wisata lazim, taman, parkir mobil, kolam renang, dll. Hal ini merupakan pilihan untuk hidup di perkotaan dengan kegiatan yang padat dan kebutuhan akan fasilitas.
- Rumah susun tinggi sengaja dibangun dengan semua kebutuhan di area kecil, hasilnya membersihkan dan merawatnya akan lebih mudah.
- Ruang tamu yang jauh di atas tanah akan lebih terisolasi, ideal untuk kehidupan tenang tanpa kendala.
- Ideal bagi mereka yang ingin tinggal sementara dan mereka yang mempunyai sistem kerja berpindah-pindah dan menginginkan kehidupan yang praktis
Kerugian utama bangunan tinggi walaupun tampaknya sepele namun mampu menciptakan banyak perbedaan selaku berikut :
- Pembangunan gedung yang sangat tinggi membutuhkan insinyur dan arsitek yang sangat terampil untuk merancang bangunan, sehingga meningkatkan total biaya. Lebih banyak masalah keamanan terjadi ketika membangun perancah. Kurangnya keamanan membunuh banyak pekerja di lokasi.
- Bangunan yang sangat tinggi menanggung kekuatan angin dan kekuatan seismik terpisah dari beban mati dan beban hidup. Hal ini sangat riskan dan menambah peluang robohnya bangunan ketika gempa.
- Bangunan di atas ketinggian 100 lantai menghadapi persoalan osilasi, kadang-kadang berakibat ukiran kaca jendela. Osilasi yang konstan dapat memberikan perasaan mual terhadap penghuni gedung.
- Fondasi bangunan yang sungguh tinggi dengan tanah berada pada beban yang luar biasa dan sedikit saja kegagalan tanah atau pergantian tanah dapat menyebabkan runtuhnya bangunan.
- Lebih banyak orang yang tinggal di tempat kecil artinya memperbesar kesusahan dalam mencegah kemacetan lalu lintas dan timbulnya sejumlah duduk perkara manusia dan dilema sosial.
- Karena populasi yang berlebihan, ada beban yang tidak sebanding pada layanan kota mirip pasokan air, limbah, listrik, dll. Sulit untuk menangkal kecelakaan alasannya kebakaran, tragedi gempa bumi, dll.
- Orang-orang yang tinggal di apartemen bertingkat merasa kesepian. Mereka merasa sukar untuk menjaga korelasi yang berkelanjutan dengan satu sama lain, alasannya adalah kebanyakan dari mereka cuma menyewa apartemen dan banyak berpindah-pindah.
- Mereka jarang berkomunikasi dengan tetangga, sehingga rasa kepemilikan tidak ada di antara masyarakatini. Ketika mereka menghadapi persoalan dalam hidup, mereka merasa tidak berdaya dan frustasi.
- Selain itu, apartemen bertingkat tinggi lazimnya di kawasan perkotaan yang padat masyarakatdan orang-orang dapat hidup dalam kondisi sempit. Tidak ada ruang yang memadai mirip halaman belakang eksklusif dan taman bermain untuk mengadakan acara kumpul-kumpul.
Kenaikan biaya tanah dan usul untuk membuat puas kebutuhan populasi besar di kota-kota telah membuka pintu untuk pembangunan gedung-gedung tinggi, lazimnya diketahui selaku bangunan bertingkat highrise atau skyscraper.
Saat ini bangunan bertingkat sudah menjadi hal yang esensial dan tidak terhindarkan di kota-kota metropolitan. Bangunan dengan lebih dari lima lantai disebut bangunan bertingkat, dan sebagian besar bangunan tinggi di kota memiliki lima sampai dua belas lantai. Namun, di kota-kota metro seperti Kolkata, Delhi, Mumbai, Chennai, dan Hyderabad, bangunan lantai 30 hingga 45 telah biasa berkembang.
Contoh bangunan tinggi di dunia |
Pondasi dan struktur harus menanggulangi beban berat, angin, dan gempa bumi potensial. Pengembang perlu menyediakan transportasi vertikal dan jalan keluar darurat. Bangunan memerlukan pinjaman untuk ancaman kebakaran.
Ini semua berlaku untuk bangunan sampai sekitar 35 sampai 40 lantai, lalu menjadi lebih rumit dan lebih mahal. Melampaui tinggi 250m (sekitar 80 lantai) umumnya bangunan justru menjadi tidak ekonomis. Banyak ruang yang harus dijangkau dengan lift, pelindung api juga mesti sangat ketat.
Akibatnya, sebagian besar bangunan tinggi yang dibangun dengan skala hemat, lebih rendah dari 40 lantai, ada lumayan banyak bangunan antara 40 hingga 80 lantai untuk skala ekslusif, dan cuma beberapa yang lebih tinggi dari 80 lantai yang lazimnya sebagai ajang pamer teknologi konstruksi atau landmark negara. Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon