Arsitektur dapat dibilang selaku sebuah ilmu yang dimulai dengan geometri. Sejak awal, pembangun mengandalkan menggandakan bentuk-bentuk alami, contohnya seperti Stonehenge yang melingkar di Inggris, dan lalu menerapkan prinsip-prinsip matematika untuk membakukan dan mereplikasi bentuk.
Artikel berikut ini akan membicarakan perihal Sejarah Penggunaan Geometri dalam Arsitektur, Keistimewaan Geometri, Golden Ratio, dan pentingnya memahami konsep geometri dalam desain sesuai prinsip yang pernah dikemukakan Vitruvius.
Sejarah Awal Geometri
Matematikawan Yunani, Euclid dari Alexandria dianggap sebagai orang pertama yang menuliskan semua aturan yang berhubungan dengan geometri pada 300 SM. Belakangan ini, sekitar 20 SM, arsitek Romawi kuno Marcus Vitruvius menulis lebih banyak hukum dalam bukunya De Architectura, atau Ten Books on Architecture. Vitruvius menjadi penggagas atas semua geometri di lingkungan yang dibangun dikala ini, setidaknya beliau yakni orang pertama yang menuliskan proporsi bagaimana struktur mesti dibangun.Popularitas Geometri pada Arsitektur di Masa Renaisans
Geometri dalam Arsitektur dan 'The Vitruvian Man' |
Tidak hingga berabad-kala kemudian, selama kurun Renaissance, minat arsitek pada metode geometri Vitruvius menjadi populer. Cesare Cesariano (1475-1543) dianggap sebagai arsitek pertama yang menerjemahkan karya Vitruvius dari bahasa Latin ke bahasa Italia sekitar tahun 1520 M. Namun, beberapa dekade sebelumnya, seniman dan arsitek Renaisans Italia Leonardo da Vinci (1452-1519) membuat sketsa 'The Vitruvian Man' atau 'Manusia Vitruvian' dalam buku catatannya, menyebabkan gambar ikonik da Vinci tercetak pada kurun kita saat ini.
Gambar-gambar Manusia Vitruvian terinspirasi oleh karya-karya dan goresan pena-goresan pena Vitruvius. "Manusia" yang digambarkan dalam gambar ini mewakili tubuh manusia itu sendiri. Lingkaran, bujur sangkar, dan elips yang mengelilingi angka yakni perhitungan Vitruvian dari geometri fisik insan.
Vitruvius adalah orang pertama yang menulis pengamatannya wacana badan manusia dan memperoleh bahwa simetri dua mata, dua lengan, dua kaki, dan dua payudara menjadi inspirasi yang diturunkan kepada kita oleh Sang Pencipta.
Baca Juga : 6 Prinsip Desain Arsitektur Berdasarkan Prioritas
Model Proporsi dan Simetri dalam Arsitektur
Vitruvius percaya bahwa pembangun mesti selalu memakai rasio yang sempurna saat membangun suatu kuil. "Karena tanpa simetri dan proporsi, tidak ada kuil yang memiliki rencana pembangunan yang terencana," tulis Vitruvius.Simetri dan proporsi dalam desain yang disarankan Vitruvius dalam De Architectura dimodelkan sesuai tubuh insan. Vitruvius memperhatikan bahwa semua manusia dibuat sesuai dengan rasio yang sungguh sempurna dan seragam.
Sebagai acuan, Vitruvius menemukan bahwa muka insan sama dengan sepersepuluh dari total tinggi tubuh. Kaki sama dengan seperenam dari total tinggi tubuh. Dan seterusnya.
Para ilmuwan dan filsuf kemudian mendapatkan bahwa rasio yang serupa yang dilihat Vitruvius dalam badan manusia, contohnya 1 banding phi (Φ) atau 1.618, proporsi ini ada di setiap bagian alam, dari ikan yang berenang sampai planet-planet yang berputar-putar. Kadang-kadang disebut "golden ratio" atau "rasio emas" atau "rasio dewa," "proporsi yang kuasa" Vitruvian sudah disebut selaku blok bangunan dari semua kehidupan dan instruksi tersembunyi dari alam yang bisa diterapkan dalam arsitektur.
Baca Juga : Axis (Sumbu) atau Garis As dalam Arsitektur
Geometri di Lingkungan Kita
"Geometri sakral," atau "geometri spiritual," yakni iktikad bahwa angka dan contoh mirip rasio yang kuasa memiliki makna sakral. Banyak praktik mistis dan spiritual dimulai dengan iman mendasar pada geometri sakral. Arsitek dan desainer dapat memakai desain geometri ini dikala mereka menentukan bentuk geometris tertentu untuk menciptakan ruang yang menyenangkan dan membuat puas jiwa.Contoh-pola geometri berikut dalam lingkungan yang sering memengaruhi desain arsitektur ialah sebagai berikut :
Tubuh
Ketika dipelajari di bawah mikroskop, sel-sel hidup mengungkapkan tata cara bentuk dan acuan yang sangat terstruktur. Dari bentuk heliks ganda DNA Anda hingga kornea mata, setiap bab badan insan mengikuti contoh yang dapat diprediksikan sama.Taman
Teka-teki jigsaw kehidupan terdiri dari bentuk dan angka yang berulang. Daun, bunga, biji, dan makhluk hidup lainnya memiliki bentuk spiral yang sama. Kerucut pada pinus dan nanas, terutama, terdiri dari spiral matematika.Lebah madu dan serangga yang lain menjalani kehidupan terstruktur yang menggandakan pola-teladan ini. Ketika kita membuat rangkaian bunga atau berjalan melalui labirin, kita menikmati bentuk alami dari alam.
Batu
Pola dasar alam tercermin dalam bentuk kristal permata dan batu. Hebatnya, teladan yang didapatkan di cincin pertunangan berlian ternyata ibarat pembentukan bagian salju dan bentuk sel manusia itu sendiri. Praktek menumpuk batu yakni aktivitas spiritual yang primitif.Laut
Bentuk dan angka yang sama didapatkan di bawah maritim, dari pusaran cangkang nautilus sampai pergerakan air pasang. Gelombang permukaan itu sendiri berpola, seperti gelombang yang berdenyut melalui udara. Gelombang memiliki semua sifat matematika.Angkasa
Pola alam bergema dalam pergerakan planet-planet dan bintang-bintang dan siklus bulan. Mungkin inilah sebabnya astrologi terletak di sentra terlalu banyak doktrin spiritual.Musik
Getaran yang kita sebut suara mengikuti pola acuan dasar yang sakral. Untuk alasan ini, kita mungkin memperoleh bahwa urutan suara tertentu dapat merangsang kecerdasan, memberi ide kreativitas, dan membangkitkan rasa sukacita yang mendalam.Kotak Kosmik
Stonehenge, makam megalitik, dan situs antik yang lain membentang di seluruh dunia di sepanjang jalur elektromagnetik bawah tanah atau garis ley. Jaringan energi yang dibentuk oleh garis-garis ini menawarkan bentuk dan rasio yang sakral.Teologi
Penulis terlaris Dan Brown telah menciptakan banyak uang dengan menggunakan rancangan-desain "geometri suci" untuk menenun suatu cerita yang mengikat ihwal konspirasi dan kekristenan permulaan. Buku-buku Brown adalah fiksi murni dan sudah banyak dikritik.Tetapi bahkan saat kita menganggap The Da Vinci Code ialah selaku kisah, kita tidak mampu mengabaikan pentingnya angka dan simbol dalam doktrin agama. Konsep geometri sakral diekspresikan dalam banyak kepercayaan Kristen, Yahudi, Hindu, Islam, dan agama formal yang lain.
Baca Juga : Hierarki dalam Arsitektur : Pengertian, Prinsip dan Contohnya
Geometri dan Arsitektur
Dari bangunan piramida di Mesir sampai menara World Trade Center yang baru di New York City, arsitektur yang ahli memakai blok bangunan penting yang sama dengan tubuh manusia dan semua makhluk hidup.Selain itu, prinsip-prinsip geometri tidak terbatas pada bangunan kuil dan monumen besar. Geometri membentuk semua bangunan, tidak acuh seberapa rendah tingkatannya, bahkan rumah tinggal semi permanen sekalipun.
Orang-orang yang yakin prinsip ini mengatakan bahwa dikala kita mengetahui prinsip-prinsip geometris dan membangunnya, kita membuat daerah tinggal yang menghibur dan memberi gagasan. Mungkin ini adalah wangsit bagi arsitek untuk menggunakan proporsi yang kuasa ini, seperti yang dilakukan Le Corbusier untuk gedung PBB.
Referensi :
- Craven, Jackie. "Architecture, Geometry, and the Vitruvian Man." ThoughtCo, Jul. 3, 2019, thoughtco.com/geometry-and-architecture-178081.
EmoticonEmoticon