Kata Dekonstruksi mengacu pada zaman perkembangan sesudah postmodern yang timbul pada tahun 1980 an. Paham dekonstruksi berdasarkan filosofer Perancis merupakan suatu bentuk semiotika yang menatap sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa. Paham dekonstruksi bagi orang awam mungkin dilihat selaku sesuatu yang tidak mungkin dan susah diterima nalar.
Dalam arsitektur, karakteristik dekonstruksi muncul dengan adanya impresi kepada bentuk. Ditandai dengan absennya harmoni, kontinuitas atau simetri sehingga sering juga menjadikan bentuk yang impresif dan spektakuler. Selain fragmentasi bentuk, hal yang sering timbul pada arsitektur dekonstruksi ialah adanya clading/kulit bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan dan kesan distorsi.
Sejarah Arsitektur Dekonstruksi
Paham dekonstruksi berasal dari filsuf Jacques Derrida, dekonstruksi adalah pendekatan untuk mengetahui relasi antara teks dan makna. Pendekatan Derrida berisikan melaksanakan pembacaan teks mencari hal-hal yang berlawanan dengan makna yang dimaksudkan atau kesatuan struktural dari teks tertentu.Tujuan dekonstruksi yakni untuk memberikan bahwa penggunaan bahasa dalam teks yang diberikan, dan bahasa secara keseluruhan, sangat rumit, tidak stabil, atau tidak mungkin tereduksi. Sepanjang bacaannya, Derrida berharap dapat menunjukkan dekonstruksi di daerah kerja.
Dekonstruktivisme dalam arsitektur mulai diketahui publik selaku hasil dari entri rancangan untuk persaingan arsitektur Parc de la Villette 1982, yang diajukan oleh Jacques Derrida, Peter Eisenman dan Bernard Tschumi (yang menang). Kemudian, pada tahun 1988 sebuah Museum Seni Modern menggelar pentasdi New York yang berjudul "Deconstructivist Architecture", yang dikuratori oleh Philip Johnson dan Mark Wigley.
Pameran ini menampilkan rancangan oleh Frank Gehry, Daniel Libeskind, Peter Eisenman, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi dan Coop Himmelb au. Tahun berikutnya (1989) digelar pembukaan Pusat Seni Wexner di Columbus, gedung publik besar pertama yang dirancang dengan gaya dekonstruksi oleh Peter Eisenman.
Baca Juga : Pengertian Arsitektur Modern Menurut Para Ahli
Ciri dan Karakteristik Gaya Desain Dekonstruksi :
Arsitektur dekonstruktivis dicirikan oleh manipulasi performa, fragmentasi, dan bentuk-bentuk non-bujursangkar yang distorsi dan melanggar norma arsitektur konvensional, terutama pada struktur dan penampilan bangunan. Gaya ini dengan sengaja menyandingkan komponen-bagian yang sepertinya saling bertentangan untuk menantang pemikiran tradisional tentang harmoni dan kontinuitas bahkan stabilitas.Misalnya material atap yang digunakan di bawah, bentuk lekukan yang seakan tidak seimbang dll. Singkatnya, dekonstruktivisme menantang hampir semua gaya rancangan bangunan tradisional. Namun, semua itu bekerjsama tidak lebih dari serangkaian lonjakan postmodernis dan tidak menjadi gaya rancangan yang konsisten.
Baca Juga : Perkembangan Arsitektur Art Deco di Indonesia dan Contohnya
Tokoh dan Contoh Karya Arsitektur Dekonstruksi
Adapun arsitek yang menganut pemikiran ini ialah Peter Eisenman, Frank Gehry, Zaha Hadid, Rem Koolhaas, Daniel Libeskind, Bernard Tschumi dan termasuk Coop Himmelb. Berikut yakni Karya-karya arsitektur Dekonstruksi :1. UFA-Palast di Dresden, Germany, oleh Coop Himmelb
![]() |
1. UFA-Palast di Dresden, Germany, oleh Coop Himmelb |
2. Alpine Deconstructivism di Kitzbühel, Austria, oleh Christine & Horst Lechner
![]() |
2. Alpine Deconstructivism di Kitzbühel, Austria, oleh Christine & Horst Lechner |
3. Vitra Design Museum oleh Frank Gehry, Weil am Rhein, Germany
![]() |
3. Vitra Design Museum oleh Frank Gehry, Weil am Rhein, Germany |
Baca Juga : Arsitektur Metafora : Pengertian, Prinsip, Tokoh dan Karyanya
4. The McCormick Tribune Campus Center di Chicago's IIT Campus oleh Rem Koolhaas.
![]() |
4. The McCormick Tribune Campus Center di Chicago's IIT Campus oleh Rem Koolhaas. |
5. The Gymnasium oleh Josef Kiszka dan Barbara Potysz, di Orlová, Czech Republic
![]() |
5. The Gymnasium oleh Josef Kiszka dan Barbara Potysz, di Orlová, Czech Republic |
Karya-karya yang lain adalah : "Dancing House" di Praguay, The Imperial War Museum di Manchester, UK, Seattle Central Library in USA, UFA-Palast di Dresden , the Guggenheim Museum di Bilbao, Spain, the MIT Stata Center di Cambridge, USA, The Jewish Museum di Berlin, Vienna, Austria Gasometer, BMW World di Munich (Germany), Limoges Concert Hall dan the Parc de la Villette (Paris), France, New Acropolis Museum di Athens (Greece), the Contemporary Jewish Museum di San Francisco, U.S., CCTV HQ di Beijing, China dan Gehry Tower di Hannover, Germany.
Referensi :
- https://en.wikipedia.org/wiki/Deconstructivism
- http://mlj.com.my/deconstructivism-in-architecture.htm
Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon