Sabtu, 11 Juli 2020

8 Jenis Plastik Untuk Bahan Bangunan Dan Konstruksi

Plastik ialah material bikinan yang ketika ini banyak dipakai oleh manusia untuk banyak sekali kebutuhan termasuk untuk bahan bangunan. Berbagai jenis plastik yang dipakai dalam industri konstruksi dan materi bangunan akan dijelaskan dalam daftar di bawah ini :

Plastik adalah material buatan yang saat ini banyak digunakan oleh manusia untuk berbagai  8 Jenis Plastik untuk Bahan Bangunan dan Konstruksi
8 Jenis Plastik untuk Bahan Bangunan dan Konstruksi


1. Plastik Polyethylene (PE)

Plastik polietilen yang dibuat dari bahan monomer vinil terpolimerisasi. Monomer yaitu sejenis senyawa sederhana, yang mampu dipolimerisasi menjadi senyawa makromolekul. Tiga cara dipakai untuk mempolimerisasi monomer: proses tekanan tinggi, proses tekanan menengah, dan proses tekanan rendah.

Berbagai cara menciptakan tingkat kristalinitas dan kepadatan yang berlainan. Polietilen tekanan tinggi memiliki kristalinitas dan kerapatan yang rendah, sedangkan polietilen bertekanan rendah memiliki kristalinitas dan kerapatan tinggi. Ketika kristalinitas dan densitas meningkat, di satu segi, kekerasan, titik pelunakan, dan kekuatan meningkat. Di sisi lain, dampak keperkasaan dan perpanjangan umur plastik menyusut.

Jenis plastik polietilen memiliki stabilitas kimia dan ketahanan air yang lebih baik. Meskipun kekuatannya tidak tinggi, namun cukup fleksibel dalam suhu rendah. Penambahan sejumlah karbon hitam mampu memperkuat ketahanan usia polietilen.

2. Plastik Polyvinyl Chloride (PVC)

Plastik polivinil klorida ialah sejenis plastik biasa yang dibentuk dari monomer vinil klorida terpolimerisasi. Plastik polivinil klorida mempunyai stabilitas kimia dan ketahanan usia yang lebih baik, namun daya tahan panasnya jelek. Jenis plastik ini dapat terurai dan berkembang menjadi jika suhu melampaui 100 ° C. Biasanya, materi ini harus digunakan pada suhu di bawah 60-80 ° C. Dengan menambahkan jumlah plasticizer yang berbeda, plastik polivinil klorida mampu dibentuk plastik yang keras dan lunak.

3. Plastik Polystyrene (PS)

Plastik polystyrene yang dibuat dari monomer styrene terpolimerisasi. Jenis plastik ini mempunyai keunggulan transmisi cahaya yang baik, pigmentasi/pewarnaan yang gampang, stabilitas kimia yang lebih baik, tahan air, tahan cahaya, pemrosesan mudah, dan harga rendah.

Namun, plastik polystyrene memiliki kelemahan berbentukkekakuan yang lemah, ketangguhan impak yang buruk, ketahanan panas yang lemah, dan sifat mudah terbakar yang gampang. Titik-titik lemah ini menghalangi penggunaannya.

Baca Juga : Perbandingan PVC vs uPVC sebagai Material Bangunan

4. Plastik Polypropylene (PP)

Plastik polypropylene yang dibuat dari monomer akrilik terpolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki sifat ringan (kepadatan 0,90g / cm2), tahan panas yang berpengaruh (100-1200C), keuletan terorganisir dan tahan air. Titik lemahnya yaitu bahwa dia memiliki kekakuan yang jelek dalam suhu rendah; dan resistansi udara yang buruk. Karena itu, plastik polypropylene cocok dipakai di dalam ruangan. Beberapa tahun terakhir sudah terlihat kemajuan pesat produksi polypropylene. Polypropylene, bareng dengan polietilen dan polivinil klorida, sudah menjadi varietas utama plastik bangunan.

5. Polyrmethyl Methacrylate (PMMA)

Resin termoplastik, juga disebut gelas organik, dapat dibentuk dari Polymethyl methacrylate yang dipolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki kelebihan transmisi cahaya yang baik, kekuatan tinggi pada suhu rendah, perembesan air yang rendah, ketahanan panas yang lebih baik, ketahanan penuaan yang lebih baik, dan gampang diproses. Namun, itu memiliki kekurangan dari resistensi abrasive yang buruk dan harga tinggi.

6. Resin Poliester (PR)

Resin poliester dibuat dengan mengkondensasi alkohol diatomik atau polibasa dan asam diatomik atau polibasa. Resin poliester memiliki sifat kapasitas ikatan yang baik, elastisitas, daya warna yang lebih baik, fleksibilitas, tahan panas dan tahan air.

7. Resin Fenolik (PF)

Resin fenolik dibentuk dengan mempolimerisasi fenol dan aldehida di bawah imbas katalis asam atau katalis alkali. Resin fenolik memiliki kekuatan kohesi yang lebih baik, tahan cahaya, tahan air, tahan panas, tahan korosi, dan isolasi listrik. Namun, kekakuannya buruk. Resin fenolik, ditambahkan dengan bahan pengisi dan materi pengawet, mampu dibuat menjadi plastik fenolik. Plastik fenolik halus, besar lengan berkuasa, tahan lama, dan murah. Bahan ini telah menjadi jenis plastik yang biasa dipakai.

8. Resin Silikon Organik (SI)

Resin silikon organik dibuat dengan menghidrolisis satu atau lebih jenis monomer silikon organik. Resin silikon organik memiliki sifat tahan panas, tahan acuh taacuh, tahan air, dan tahan korosi. Namun, jenis plastik ini jelek dalam kinerja mekanik dan kekuatan kohesif. Dua titik lemah ini dapat ditingkatkan dengan menambahkan resin sintetis (fenolik aldehida, epoksi, dan poliester), serat gelas, dan asbes, dll.

Demikianlah jenis-jenis plastik yang dipakai selaku bahan bangunan dan industri konstruksi. Semoga bermanfaat dan mampu menambah pengetahuan.
Sumber https://www.arsitur.com/


EmoticonEmoticon