Kamis, 10 Juni 2021

Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah

    A.       Dinasti Ayyubiah Dinasti Ayyubiyah ialah sebuah pemerintahan islam kelanjutan pemerintahan Dinasti Fatimiyah di Mesir 1 . Pemerintahan ini dipimpin oleh keluarga bani Ayyub. Keluarga bani Ayyub merupakan keturunan Ayyub, adalah seorang keturunan suku Kurdi dari Azerbaijan. Nama Ayyubiyah dinisbahkan kepada nama ayah Shalahuddin (Pendiri dinasti Ayyubiyah), Yaitu Najmudin bin Ayyub. Sebenarnya dinasti ini berupa  persatuan dari beberapa dinasti yang tunduk kepada satu dinasti yang dipimpin oleh kepala keluarga. Tiap-tiap dinasti diperintah oleh seorang anggota keluarga ayyubiyah dan bergelar sultan. Dinasti ini mempunyai kekuasaan di Mesir, Suriah, Dyar Bakr, dan Yaman. Pembentukan dinasti Ayyubiyah juga memiliki kaitan erat dengan  Imaduddin Zanki yang menggantikan panglima Tutusy. Dalam catatan sejarah, Imaddudin populer selaku salah seorang panglima yang mengerahkan kekuatan islam untuk menghadapi pasukan prajurit salib. Setelah ia meninggal digantikan oleh putranya yaitu Nuruddin Zanki 2 . Selama masa pemerintahan Dinasti Ayyubiyah terbagi menjadi 10 (sepuluh) cabang pemerintahan dan terdapat 3 (tiga) orang sultan yang menonjol, yaitu Salahudin Al Ayubi, Al Adil I dan Al Kamil.    1.        Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah Dinasti Ayyubiyah merupakan pemerintah islam yang dipimpin oleh keturunan Ayyub,  yaitu suku Kurdi dari Azerbaijan. Mereka menguasai Mesir, Syira, Yaman (Kecuali Untuk pegunungan utara), Diyar Bakr, Mekkah, Hijaz dan utara Irak pada kala ke-12 dan 13. Pendiri dinasti ayyubiyah adalah Shalahuddin Yusuf al-ayyubi putra dari Najmuddin bin Ayyub. Shalahuddin Yusuf al-ayyubi dilahirkan di Tikrit Irak pada tahun 532 H/1138 M dan wafat pada tahun 589 H/1193 M di Damsyik. Beliau bergelar Sultan Shalahuddin. Shalahuddin Yusif al-ayyubi ialah seorang panglima islam yang gagah berani dalam perang salib dan berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dari tangan kaum salib. Pada era mudanya Shalahuddin Yusuf al-ayyubi kurang terkenal dikalangan masyarakat. Ia seneng berdiskusi wacana ilmu kalam, ilmu fikih, al-Alquran dan Hadist. Jatuhnya kota suci Baitul Maqdis ke tangan kaum salib telah menciptakan para pemimpin islam terkejut. Kemudian para pemimpin bersepakat untuk merebut kembali kota tersebut. Diantara pemimpin yang paling gigih dalam usaha menghalau tentara salib ialah Imamuddin Zanki dan diteruskan oleh anaknya Nuruddin Zanki  dan dibantu oleh panglima Asaduddin Syirkuh. Setelah nyaris empat puluh tahun kaum salib menduduki Baitul Maqdis, Shalahuddin Yusuf al-ayyubi gres lahir adalah pada tahun 1138 M. Keluarga Shalahuddin taat beragama dan berjiwa jagoan. Ayahnya, Najmuddin Ayyub adalah seorang yang termasyhur dan dia pulalah yang menawarkan pendidikan awal kepada Shalahuddin. Selain itu, Shalahuddin juga menemukan pendidikan dari Asaduddin Syirkuh seorang negarawan dan panglima perang Syiria yang telah berhasil mengalahkan prajurit salib di Syira dan Mesir. Dalam setiap pertempuran yang dipimpin panglima Assaduddin, Shalahuddin senantiasa ikut selaku prajurit meskipun usianya masih muda. Pada tahun 549 H/1154 M, panglima Asduddin Syirkuh memimpin tentaranya merebut dan menguasai Damsyik. Shalahuddin yang dikala itu baru berusia 16 tahun turut serta sebagai pejuang. Pada tahun 558 H/1163 M, panglima Asaduddin menenteng Shalahuddin Yusuf Al-Ayuyubi yang dikala itu berusia 25 tahun untuk menundukan Dinasti Fatimiyah di Mesir yang dipimpin oleh pemikiran Syiah Islamiyah yang semakin lemah, bisnisnya berhasil. Khalifah Dinasti Fatimiyah dinasti Fatimiyah terakhir adalah khalifah al-abid Lidnillah dipaksa oleh Asasudin Syirkuh untuk mendatatangani perjanjian. Akn tetapi, wazir besar Shawar merasa cemburu menyaksikan Syirkuh makin terkenal dikalangan istana dan rakyat. Dengan sembunyi-sembunyi ia pergi ke Baitul Maqdis dan meminta santunan Tentara Salib untuk menghalau Syirkuh yang berkuasa di Mesir , Pasukan salib yang dipimpin oleh Almaric menyetujui undangan tersebut. Maka terjadilah peperangan antara pasukan panglima Syirkuh dan Amalric yang rampung dengan kekalahan Asaduddin. Setelah syarat-syarat hening Asaduddin dan Shalahuddin dipersilahkan kembali ke Damsyik. Kerja sama wazir besar Shawar dengan orang kafir telah menyebabkan kemarahan nuruddin Zanki dengan para pemimpin islam lainny termasuk Bagdd. Lalu dipersiapkannya serdadu yang besar yang tetap dipimpin oleh Asaduddin Syirkuh dan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi , menyaksikan keadaan tersebut pasukan salib segera mempersiapkan diri. Akan tetapi kali ini panglima Syirkuh sukses Mengalahkan prajurit salib yang dipimpin oleh Amalric dan mengusirnya dari Mesir. Panglima syirkuh dan Shalahuddin terus menuju ke ibu kota Kaherah dan mendapat tantangan dari pasukan Wazir Shawar. Akan tetapi, pasukan Shawar cuma dapat bertahan sebentar saja, beliau sendiri melarikan diri dan bersembunyi di situ. Shalahuddin secepatnya menangkap dan Shawar, dibawa ke istana dan kemuadian dihukum mati. Khalifah al-adid melantik panglima Asaduddin Syirkuh mengubah wasir besar mengambil alih Shawar. Wazir baru itu secepatnya melakukan perbaikan dan pencucian pada setiap istitusi kerajaan secara sedikit demi sedikit. Sementara anak saudaranya, Shalahuddin al-Ayyubi ditugaskan membawa pasukannya mengadakan pembersihan di kota-kota sepanjang sungai Nil hingga Assuan di sebelah utara dan bandar-bandar lain termasuk bandar jual beli Iskandariyah. Wazir Syirkuh tidak lama memegang jabatannya, alasannya ia wafat pada tahun 565 H/1169 M. Khalifah al-adid melantik panglima Shalahuddin al-ayyubi menjadi wazir menggantikan Syirkuh dengan menerima persetujuan pembesar-pembesar Kurdi dari Turki. Walaupun kekuasannya di bawah Dinasti Fatimiyah, Shalahuddin tetap menganggap Nuruddin Zanki sebagai pemimpinnya. Nuruddin Zanki berulang kali mendesak Shalahuddin biar menangkap Khalifaah al-abid dang menyelesaikan Dinasti Fatimiyah untuk seterusnya diserahkan kepada Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Akan tetapi Shalahuddin tidak bertindak buru-buru, beliau memperhatikan keadaan sekelilingnya sehingga musuh-lawan dalam kondisi benar-benarlemah.
Sumber http://jelajahbaru.blogspot.com


EmoticonEmoticon