Mengekspresikan Diri Lewat Karya Seni Rupa Murni

Sejarah seni rupa murni klasik yang berupa seni patung, seni lukis, seni bangunan, dan bahkan seni  rupa yang dibuat memakai teknik dasar cetak grafis (teknik dinding atau teknik cap pada batu) merupakan karya seni rupa murni yang sudah diciptakan oleh manusia sejak zaman dahulu. a. Ragam materi dan teknik pembuatan patung Beragam teknik tersebut, mirip teknik butsir, teknik cor, teknik las, teknik tempa, teknik padat, teknik kontruksi, teknik cetak, atau teknik teknik baru yang ada di kurun sekarang yang diterapkan oleh para seniman kontenporer b, Karya seni patung dari materi gips (gypsum) Patung berbahan gips adalah merupakan salah bentuk patung yang unik yang bisa di bentuk lewat proses yang lebih mudah. Gips adalah ialah sebuah benda bikinan yang memiliki tekstur bernafsu dan keras, serta warnanya yang ibarat bata putih, Tetapi, gips di dalam seni pahat ialah benda yang termasuk dalam benda yang memiliki tekstur sungguh lunak. alasannya adalah benda mudah dibuat. c. Membuat seni patung dari materi dubur kertas Kertas koran atau majalah ialah bahan yang mampu dibuat untuk membuat patung bubur kertas, asal materi bukan dari kertas yang mengandung minyak , krena kertas yang mengandung minyak kurang menempel jika dicampurkan dengan lem tepung (lem kanji). 1) Alat dan bahan. Siapkan alat dan bahan berikut ini : Alat : alat penumbuk (antan atau alu) ember kuas Bahan : Kertas koran kertas dorslah  lem tepung tapioka (lem kanji) kawat (ram) air 2) Cara menjadikannya Buatlah patung kertas dubur dengan urutan selaku berikut Rendamlah kertas koran ke dalam air selama 24 jam Tumbuklah kertas hingga lumat, lalu peras Buatlah kerangka dari kawat besar dan kecil Campurlah kertas yang sudah lumat dengan teoung kanji. Campurkan kertas dan lem lalu ditempelkan pada kerangka pada kawat ram sedikit demi sedikit dengan membentuk sebuah patung sesuai dengan rancangan. Lapislah patung dengan kertas dorslah yang telah dilem. Jemurlah patung di bawah paparan sinar matahari agar cepat kering. Kemudia, patung dicat atau diwarnai.
Sumber http://jelajahbaru.blogspot.com