Mohammad Danisworo. Siapa yang tidak mengenalnya? Maestro arsitektur Indonesia yang karya dan dedikasinya mewarnai kemajuan Jakarta, dan kota-kota lain Nusantara.
Ketertarikan perancang kawasan komersial terpadu Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, ini pada arsitektur semenjak berusia 16 tahun. Saat itu, ia menyaksikan suatu bangunan empat lantai di sudut Jalan Sabang dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta.
Hal ini mendorongnya untuk menekuni pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Beberapa masa setelahnya, Danisworo meneruskan studi tentang rancang kota di University of California Berkeley dan memperoleh gelar doktoral Urban Environmental Planning dari University of Washington.
Setelah studinya ini, Danisworo memulai karir profesionalnya di biro arsitektur Skidmore, Owing and Merril (SOM), Chicago. Ilustrasi kemacetan ibukota. Ilustrasi kemacetan ibukota. Pengalaman ini mengubah perspektifnya mengenai arsitektur yang merupakan proses untuk memecahkan dilema. Proses ini memerlukan kerja sama dalam kelompok, semangat yang dibawa dan ditularkannya hingga kini.
Baca Juga : Mengenal 5 Tokoh Arsitek yang Sangat Berpengaruh di Indonesia
Kembali ke Indonesia, dia memulai karirnya justru selaku pengajar pada jurusan arsitektur ITB seraya mengasah profesionalitasnya sebagai arsitek di ENCONA Engineering dan menjadi bab dalam mendesain Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, dan aneka macam proyek penting lainnya.
Danisworo menjadi penasihat dalam pengambilan keputusan sejumlah lembaga pemerintah dan swasta serta menjadi bagian dari Tim Penasihat Arsitektur Kota (TPAK), sekarang Tim Ahli Bangunan Gedung, Arsitektur, dan Perencanaan.
Baca Juga : Tokoh Arsitektur Modern dan Karyanya yang Populer
Catatan karir dan kontribusinya semakin lengkap dikala dia pada 1994 merintis Pusat Studi Urban Design (PSUD), suatu forum yang mengumpulkan berita dan pengetahuan perihal rancang kota. Bicara wacana 53/80 sebagai judul postingan ini yakni perihal rangkaian acara perayaan hari lahir, dan juga kontribusinya memperkaya khazanah arsitektur di Indonesia.
Selama lebih dari lima dasa warsa, Danisworo sampai pada kristalisasi informasi besar arsitektur. Menurut dia, arsitektur lebih dari sekadar suatu bangunan. Arsitektur yakni manifestasi tanggung jawab arsitek dalam pergeseran peradaban masyarakat ke arah yang lebih baik.
https://www.casaindonesia.com/
Ketertarikan perancang kawasan komersial terpadu Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, ini pada arsitektur semenjak berusia 16 tahun. Saat itu, ia menyaksikan suatu bangunan empat lantai di sudut Jalan Sabang dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta.
![]() |
Mohammad Danisworo, Maestro Arsitektur di Indonesia |
Hal ini mendorongnya untuk menekuni pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Beberapa masa setelahnya, Danisworo meneruskan studi tentang rancang kota di University of California Berkeley dan memperoleh gelar doktoral Urban Environmental Planning dari University of Washington.
Setelah studinya ini, Danisworo memulai karir profesionalnya di biro arsitektur Skidmore, Owing and Merril (SOM), Chicago. Ilustrasi kemacetan ibukota. Ilustrasi kemacetan ibukota. Pengalaman ini mengubah perspektifnya mengenai arsitektur yang merupakan proses untuk memecahkan dilema. Proses ini memerlukan kerja sama dalam kelompok, semangat yang dibawa dan ditularkannya hingga kini.
Baca Juga : Mengenal 5 Tokoh Arsitek yang Sangat Berpengaruh di Indonesia
Kembali ke Indonesia, dia memulai karirnya justru selaku pengajar pada jurusan arsitektur ITB seraya mengasah profesionalitasnya sebagai arsitek di ENCONA Engineering dan menjadi bab dalam mendesain Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, dan aneka macam proyek penting lainnya.
![]() |
Masterplan yang pernah digarap Danisworo |
Danisworo menjadi penasihat dalam pengambilan keputusan sejumlah lembaga pemerintah dan swasta serta menjadi bagian dari Tim Penasihat Arsitektur Kota (TPAK), sekarang Tim Ahli Bangunan Gedung, Arsitektur, dan Perencanaan.
Baca Juga : Tokoh Arsitektur Modern dan Karyanya yang Populer
Catatan karir dan kontribusinya semakin lengkap dikala dia pada 1994 merintis Pusat Studi Urban Design (PSUD), suatu forum yang mengumpulkan berita dan pengetahuan perihal rancang kota. Bicara wacana 53/80 sebagai judul postingan ini yakni perihal rangkaian acara perayaan hari lahir, dan juga kontribusinya memperkaya khazanah arsitektur di Indonesia.
Selama lebih dari lima dasa warsa, Danisworo sampai pada kristalisasi informasi besar arsitektur. Menurut dia, arsitektur lebih dari sekadar suatu bangunan. Arsitektur yakni manifestasi tanggung jawab arsitek dalam pergeseran peradaban masyarakat ke arah yang lebih baik.
Referensi :
https://properti.kompas.com/https://www.casaindonesia.com/
Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon