Mebel atau furnituree kayu selalu menjadi pilihan favorit untuk rumah-rumah di Indonesia. Namun, kita mungkin akan kesusahan mendapatkan furniture kayu solid bermutu tinggi dengan harga terjangkau, utamanya di kota besar yang jauh dari hutan kayu. Makara pada umumnya dari kita mungkin secara tidak sadar telah menentukan bahan alternatif kayu yang lebih hemat biaya dengan sentuhan dekoratif yang bisa menghidangkan performa dan nuansa kayu orisinil.
![]() |
Perbandingan HPL vs Veneer pada Furniture untuk Bahan Kayu Buatan |
HPL (High Pressure Laminate) dan veneer adalah bahan lapisan buatan yang paling lazim digunakan untuk meniru performa kayu asli. Sementara bagian dasar furniture yang dibuat dari MDF, yakni papan serat kayu lapis atau bagian kayu solid yang disusun kembali. Sekilas HPL dan veneer tidak tampakperbedaannya kecuali kita perhatikan lebih detail. Baik HPL dan veneer ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Sementara di sisi lain, rancangan dan estetika ialah problem penting, daya tahan dan ongkos juga tidak boleh diabaikan. Mari kita melihat perbandingan dua material ini dan bagaimana keunggulan dan kekurangan mereka di setiap aspek.
01. Komposisi HPL vs Veneer
HPL Merupakan materi produksi, HPL dibuat dengan cara menekan bahu-membahu lapisan tipis kertas datar dan resin plastik. Lapisan atas dicetak dengan contoh atau warna dekoratif yang mampu meniru serat kayu orisinil. Beberapa jenis HPL bersifat sungguh elastis dan mampu digulung.Veneer secara teknis yaitu lapisan tipis dari kayu keras yang diikat atau direkatkan dengan lem pada permukaan yang tersembunyi di bawahnya. Veneer dijual secara lembaran yang bersifat kurang elastis namun masih bisa menutupi permukaan melengkung.
02. Variasi HPL vs Veneer
HPL Tersedia dalam berbagai warna, motif dan tekstur, HPL mampu secara biasa dibagi menjadi beberapa jenis adalah HPL bertekstur, berkilau tinggi (gloss), lembut dan matte. HPL bertekstur meniru nuansa materi seperti kayu atau batu yang menampilkan tekstur tiga dimensi mirip material aslinya. HPL gloss dan matte dapat dipakai sesuai dengan gaya furniture yang mau dibuat.Sementara untuk veneer, Ada beberapa macam veneer dan masing-masing digunakan untuk tujuan berlawanan. Veneer digolongkan ke dalam berbagai macam adalah veneer mentah, berbahan kertas, berbahan fenolik, bertulang, dan lapisan kayu di atas kayu. Karena merupakan bahan alami, veneer tersedia dalam jumlah warna dan tekstur yang lebih terbatas.
03. Perawatan HPL vs Veneer
HPL atau kayu laminasi terang lebih mudah dirawat. Mereka adalah material yang tahan gores, tahan air, tahan rayap, tahan terhadap pembusukan dan umumnya mampu mempertahankan penampilan terbaiknya selama bertahun-tahun.Dibandingkan dengan laminasi, veneer memerlukan lebih banyak perawatan. Mereka juga perlu dipoles dari setiap sementara waktu untuk menjaga penampilannya. Meskipun demikian, sejatinya veneer telah memiliki materi pengawet bawaan yang dapat melindunginya dari pembusukan.
04. Estetika HPL vs Veneer
HPL dikala ini tersedia dalam banyak sekali warna, tekstur dan rancangan. Sayangnya mereka tidak mempunyai keunikan dalam performa, sebab dibuat secara massal. Kita akan selalu mampu menerima pengulangan motif/tekstur yang serupa antara kepingan-belahan HPL walaupun desainnya sudah dibuat seamless (tak bertepi).Karena veneer terbuat dari kayu orisinil, maka mereka mempertahankan keanggunan dan kesan alami bahan aslinya. Tidak mirip HPL, masing-masing belahan veneer mempunyai nuansa unik dan kaya pada furnitur. Kita tidak akan pernah menerima pengulangan motif/tekstur yang 100% sama pada veneer.
05. Daya Tahan HPL vs Veneer
HPL diketahui sebab daya tahan dan keandalannya. Karena permukaannya adalah materi buatan yang dicetak, dibuat mirip kayu dan berikatan dengan dasar komposit, permukaannya sangat tahan lama dan tahan terhadap tabrakan dan noda.Veneer: Veneer biasanya tidak tahan lama, tidak mirip HPL dan veneer memerlukan perawatan dan perhatian sebab rentan kepada gesekan.
06. Harga HPL vs Veneer
Cecara biasa , HPL lazimnya akan lebih terjangkau dibandingkan dengan veneer. Harga HPL tergantung pada kualitas dan merek HPL itu sendiri. Selain itu harga HPL juga dipengaruhi kualitas materi dasarnya. HPL bertekstur umumnya lebih mahal ketimbang HPL datar yang permukaannya halus.Sementara veneer berkualitas tinggi jauh lebih mahal dibandingkan dengan HPL karena nilai veneer tergantung pada jenis kayu yang digunakan.
07. Aplikasi dan Penggunaan HPL vs Veneer
Mengingat daya tahan HPL yang manis, maka materi ini ialah pilihan yang lebih baik untuk mebel dengan kondisi ekstrim seperti lemari dapur yang sering basah, lemari busana yang acap kali lembab, dan perabot yang lain yang sering dipakai dengan cara yang agak keras.Sementara untuk mebel yang ingin dipakai selaku pajangan atau focal point di ruangan, veneer lebih digemari alasannya adalah veneer menambah nilai estetika dan mampu menyajikan performa kayu asli dengan harga yang lebih hemat biaya.
Demikian perbandingan HPL vs Veneer di segala aspek yang mungkin dipertanyakan sebelum memilih bahan lapisan kayu bikinan. Semoga berguna dan mampu menambah wawasan.
Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon