Sekitar 75% dari volume beton diisi oleh agregat, sehingga kualitas agregat memainkan tugas penting dalam memilih sifat-sifat beton. Agregat secara kimiawi yakni benda padat yang disatukan oleh semen. Agregat hadir dalam berbagai bentuk, ukuran dan materi mulai dari partikel halus pasir hingga watu krikil besar dan kasar. Agregat alami dibentuk oleh proses pelapukan dan pengikisan atau dengan merusak massa induk besar secara bikinan.
Sifat Agregat Beton yang Baik dan Berkualitas |
Karena semen adalah bahan yang paling mahal dalam pembuatan beton, maka hebat konstruksi berusaha untuk menghemat jumlah semen yang dipakai. Sekitar 70% hingga 80% dari volume beton adalah agregat untuk mempertahankan biaya beton tetap rendah. Pemilihan agregat diputuskan oleh karakteristik beton yang diinginkan.
Misalnya, kerapatan beton diputuskan oleh kerapatan agregat. Agregat yang lunak dan berpori dapat menciptakan beton yang lemah dengan ketahanan aus yang rendah, sedangkan agregat keras mampu menciptakan beton yang besar lengan berkuasa dengan daya tahan yang tinggi terhadap pengikisan. Agregat terdiri dari dua jenis dasar adalah selaku berikut :
- Agregat bergairah : kerikil pecah, kerikil atau pemutaran.
- Agregat halus : pasir halus dan garang dan crusher fines
Agregat yang dipakai untuk beton mesti bersih, keras, dan besar lengan berkuasa. Agregat biasanya dicuci untuk menetralisir debu, lumpur, tanah liat, materi organik, atau kotoran lain yang hendak mengusik reaksi ikatan dengan partikel semen. Semua agregat kemudian dipisahkan menjadi berbagai ukuran dengan melupakan bahan melalui serangkaian saringan dengan ukuran lubang yang berbeda. Sifat dan kualitas beton akan tergantung pada karakteristik semen, jenis dan jumlah agregat, rasio air-semen, dan kelengkapan reaksi tergantung pada waktu, kelembaban, dan suhu.
Jenis Agregat Beton
Berikut ini yakni tabel jenis agregat beton yang dibagi berdasarkan kelas, penggunaan dan pola bahan agregat yang dipakai. Semuanya mempunyai karakter masing-masing :Tabel Jenis Agregat
Kelas | Penggunaan | Contoh |
---|---|---|
ultra-ringan | Beton ringan yang mampu digergaji atau dipaku, juga untuk sifat isolasi | Bola keramik vermikulit |
ringan | Digunakan untuk menciptakan beton ringan untuk struktur, juga dipakai untuk sifat isolasi. | lempung tanah liat atau kerikil bata yang dihancurkan |
sedang | Digunakan untuk pekerjaan beton normal | serpihan pasir kapur sungai atau beton daur ulang |
berad | Digunakan untuk menciptakan beton kepadatan tinggi untuk melindungi terhadap radiasi nuklir | baja atau pecahan besi atau pelet besi |
Sifat dan Karakteristik Agregat Beton
Pilihan agregat ditentukan oleh anjuran penggunaan beton. Biasanya pasir, kerikil, dan batu yang dihancurkan digunakan selaku agregat untuk membuat beton. Agregat harus dibuat dalam ukuran bertingkat, baik untuk mengembangkan efisiensi pengepakan dan meminimalkan jumlah semen yang diharapkan. Juga, ini menciptakan beton lebih mudah diaplikasikan dalam banyak sekali ukuran bekisting. Beberapa sifat penting agregat dibahas di bawah ini.1. Kekuatan Agregat
Batuan yang mengalami pergantian volume alasannya pembasahan dan pengeringan jarang terjadi. Namun, agregat rentan terhadap pergantian volume selama siklus pembekuan dan pencairan. Pembekuan mampu menyebabkan tekanan internal menumpuk karena air di dalam agregat membeku dan mengembang. Ukuran kritis dapat dijumlah yang mana tegangan beku-cair tidak menjadi dilema; Namun, untuk sebagian besar kerikil, nilainya lebih besar dari ukuran wajar .2. Ketahanan Pakai
Agregat yang bagus akan memiliki sifat keras, padat, berpengaruh, dan bebas dari bahan berpori. Ketahanan pengikisan pada agregat mampu diuji dengan uji erosi Los Angeles. Namun, tes ini tidak sesuai dengan keausan beton di lapangan.3. Reaksi Alkali-Agregat
Reaksi yang luas antara beberapa bentuk silika reaktif dengan agregat dan alkali dalam pasta semen. Hasilnya adalah keretakan menyeluruh pada struktur, menunjukkan dirinya dalam peta atau acuan keretakan pada permukaan. Reaksi ini dapat dikendalikan paling gampang dengan memakai semen alkali rendah. Namun, alasannya adalah perubahan dalam pembuatan, semen alkali rendah mungkin juga tidak layak. Pendekatan yang lebih baik ialah menyingkir dari agregat dengan catatan reaktivitas yang potensial atau terbukti. Rasio w / c yang rendah sungguh kedap dan akan memperlambat reaksi tetapi tidak menghentikannya. Tidak ada reaksi merugikan yang hendak terjadi tanpa komplemen air secara eksternal.4. Reaksi Alkali-Silika Lainnya
Kerikil pasir yang didapatkan di sungai seperti Kansas dan Nebraska sungguh reaktif dan menyebabkan keretakan beton. Penggantian 30% agregat dengan batu kapur yang dihancurkan efektif dalam meminimalisir kerusakan. Pada dasarnya, hal ini menghasilkan pemisahan mineral lempung datar yang menimbulkan perluasan sungguh lambat.5. Reaksi Alkali-Karbonat
Reaksi ekspansif yang melibatkan batuan lempung karbonat. Reaksi mampu diatur dengan menggunakan semen alkali rendah atau adonan agregat dengan materi lain yang kurang reaktif. Lembaga ASTM sudah menetapkan standar untuk materi berbahaya dalam agregat, yang bergantung pada aplikasi. Ini mampu dibagi menjadi dua klasifikasi yang dijelaskan pada poin no 6.6. Kandungan kotoran
Bahan padat - partikel yang melewati saringan 200 mesh. Partikel-partikel halus ini dapat mengembangkan kebutuhan air dan mengusik ikatan permukaan antara semen dan agregat berangasan.Zat terlarut - materi organik dapat mengusik secara kimia dengan pasta semen basa yang menghipnotis waktu pengaturan. Agregat yang diperoleh dari bahari mesti dibersihkan secara menyeluruh untuk menyingkir dari problem dari kontaminasi garam.
7. Kandingan partikel yang tidak sehat
Partikel lunak mirip gumpalan tanah liat, kayu, dan kerikil bara akan menyebabkan pitting dan kerak pada permukaan beton. Senyawa organik yang mengganggu pengaturan dan pengerasan beton mampu dipisahkan. Bahan lemah dengan kepadatan rendah yang mempunyai ketahanan aus yang rendah juga mesti disingkirkan dari gabungan beton.Demikianlah perihal Sifat Agregat Beton yang Baik dan Berkualitas yang wajib dikenali oleh pelaksana konstruksi di lapangan mulai dari arsitek, pengawas, kontraktor, mandor, kepala tukang hingga tukang lazimjuga mesti paham tentang komponen agregat ini. Pembuatan beton adalah hal yang sangat rumit sehingga perlu dipelajari an update terus menerus untuk mengetahui cara terbaik membuat beton yang kuat. Sumber https://www.arsitur.com/
EmoticonEmoticon