Pidato Dalam Berbagai Jenis – Pidato adalah kegiatan menyatakan pendapat atau memberikan gambaran akan suatu hal melalui berbicara atau berorasi di depan khalayak. Karena pidato disampaikan di depan banyak orang maka haruslah memiliki struktur pidato yang baik.
Pidato dengan struktur yang baik akan memberikan kesan positif bagi yang mendengarnya sehingga isi pidato akan lebih tersampaikan. Karena bertujuan untuk mempengaruhi orang lain serta memberikan suatu informasi, maka pidato harus dibawakan oleh seseorang yang dapat berbicara dengan baik.
Ada berbagai jenis pidato yang dapat dengan mudah ditemui karena sering dibawakan. Tentunya setiap jenis pidato memiliki struktur yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai pidato dan strukturnya yang harus diketahui.
Daftar isi Artikel
Struktur Pidato Impromptu
Pidato yang dilakukan secara spontan tanpa ada persiapan yang dilakukan sebelumnya dinamakan dengan pidato impromptu. Biasanya seseorang yang melakukan pidato jenis ini akan melakukan improvisasi dengan mengandalkan pengalaman dan wawasan.
Karena dilakukan secara spontan, pidato ini dapat lebih mengungkapkan perasaan pembicara dengan gagasan yang tampak segar dan hidup. Durasinya yang jauh lebih sebentar dengan topik yang telah disesuaikan membuat pendengar tidak merasa bosan.
Meskipun dilakukan secara spontan, penting bagi pembicara untuk mengetahui struktur dari pidato impromptu. Dengan adanya struktur yang jelas,pembicara bisa menyampaikan apa yang ada di pikirannya secara lebih terarah.
1. Pembuka
Tentunya hal pertama yang harus dilakukan ketika menyampaikan pidato adalah ucapan pembuka. Pembuka pidato sendiri terdiri dari salam pembuka, kata penghormatan dan ucapan syukur. Dengan ucapan pembuka yang disampaikan, pidato akan terkesan lebih sopan.
2. Isi Pidato
Setelah mengucapkan salam kepada hadirin yang hadir,pembicara tentu harus menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada pendengar. Apa yang akan disampaikan tentunya harus sesuai dengan tema acara atau apa yang diminta oleh khalayak.
Karena merupakan pidato yang dilakukan secara spontan, tentunya isi pidato impromptu berdasarkan apa yang dipikirkan pada saat itu. Meskipun demikian, hindari perasaan gugup agar apa yang disampaikan tidak bertele-tele.
3. Penutup
Bagian penutup yang harus ada dalam pidato yaitu kesimpulan dari isi pidato, permintaan maaf dan salam penutup yang disampaikan kepada seluruh pendengar. Dengan adanya penutup, pendengar akan mengetahui bahwa pidato yang disampaikan telah berakhir sehingga meninggalkan kesan yang baik.
Baca Juga: Pidato Mensyukuri Nikmat Allah
Struktur Pidato Manuskrip
Manuskrip yang berasal dari kata manu dan skrip memiliki arti naskah tulisan tangan. Pidato manuskrip atau pidato naskah dilakukan dengan membacakan teks pidato dari awal hingga akhir. Karena dilakukan dengan membaca teks, pidato jenis ini dapat meminimalisir kesalahan.
Selain itu, pidato manuskrip lebih terencana, lengkap dan sistematis dibandingkan jenis pidato yang lain. Namun kekurangan dari pidato ini yaitu terlihat lebih kaku karena kurangnya interaksi dengan pendengar sehingga terkesan membosankan.
Untuk mendapatkan pidato yang baik, struktur pidato perlu diperhatikan ketika menuliskan teks. Adanya struktur yang rapi dan jelas membuat teks pidato lebih terarah dan tidak bertele-tele. Berikut struktur teks pidato manuskrip yang perlu diperhatikan.
1. Salam Pembuka
Hal pertama yang harus ditulis dalam teks pidato yaitu salam pembuka. Salam pembuka menunjukkan rasa sopan pembicara kepada khalayaknya sebelum masuk ke dalam isi pidato. Contoh dalam salam pembuka yaitu selamat pagi, selamat siang, Assalamualaikum Wr. Wb., salam sejahtera dan masih banyak lagi.
2. Ucapan Penghormatan
Setelah menuliskan salam pembuka, dalam teks pidato juga harus terdapat ucapan penghormatan kepada para peserta yang akan hadir. Ucapan ini disusun mulai dari orang yang memiliki jabatan tertinggi atau orang yang dihormati hingga audiensi lain yang hadir.
3. Ucapan Syukur
Tentunya ucapan syukur dalam teks pidato juga perlu dimasukkan untuk menggambarkan rasa syukur membicara atas kesempatan yang telah diberikan. Ucapan syukur biasanya disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa mengingat berkah yang telah diberikan kepada umat-Nya.
4. Isi Pidato
Jika ketiga poin diatas telah disebutkan dalam teks pidato, hal selanjutnya yaitu mempersiapkan isi pidato yang akan ditulis. Karena telah disiapkan terlebih dahulu, tentunya isi pidato manuskrip akan lebih terarah terlebih dengan riset yang telah dilakukan untuk menyempurnakan teks pidato.
5. Penutup Pidato
Dengan berakhirnya isi pidato yang akan disampaikan,pembicara harus menuliskan penutup pidato dalam teksnya. Kesimpulan isi pidato, permintaan maaf dan salam penutup merupakan unsur penting yang harus ada di bagian ini.
Struktur Pidato Memoriter
Pidato memoriter atau yang lebih dikenal dengan pidato menghafal merupakan jenis pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihafalkan per katanya. Karena dilakukan dengan menghafal teks, persiapan untuk melakukan pidato ini akan jauh lebih lama.
Meskipun demikian, pidato memoriter dapat melatih daya ingat pembicaranya. Untuk mencegah pikiran yang blank, pembicara harus tetap tenang agar tidak gugup. Penting bagi pembicara untuk mempersiapkan diri mulai dari pelafalan hingga gerak tubuh.
Sama halnya dengan pidato manuskrip, pidato memoriter harus dipersiapkan terlebih dahulu naskahnya dengan struktur yang benar. Dengan adanya struktur dalam pidato memoriter, memudahkan pembicara untuk menghafalnya. Berikut struktur pidato memoriter yang harus ada dalam teks.
1. Pembukaan
Tentunya hal pertama yang harus dituliskan ketika menyiapkan teks pidato adalah ucapan pembuka. Ucapan pembuka dalam pidato terdiri dari salam pembuka, kata penghormatan dan ucapan syukur. Dengan ucapan pembuka yang disampaikan, pidato akan terkesan lebih sopan.
Salam pembuka dapat dituliskan seperti salam sejahtera, selamat pagi, selamat siang, Assalamualaikum Wr. Wb., Om Swastiastu dan masih banyak lagi. Untuk kata penghormatan peserta yang hadir disusun jabatannya mulai dari yang tertinggi hingga terendah. Pembuka harus disusun dengan baik untuk memunculkan kesan baik peserta pada pembicara.
2. Isi Pidato
Setelah mengucapkan salam kepada hadirin yang hadir, pembicara tentu harus menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada pendengar. Apa yang akan disampaikan tentunya harus sesuai dengan tema acara atau apa yang diminta oleh khalayak.
Oleh sebab itu isi pidato memoriter harus dipersiapkan dengan mencari poin apa saja yang akan dibahas. Setelah selesai, pembicara dapat menghafalnya lalu melakukan latihan untuk melatih pelafalan dan gerak tubuh.
3. Penutup
Bagian penutup yang harus ada dalam pidato yaitu kesimpulan dari isi pidato, permintaan maaf dan salam penutup yang disampaikan kepada seluruh pendengar. Kesimpulan yang ditulis dalam bagian penutup dimaksudnya untuk menegaskan sebenarnya apa yang ingin disampaikan.
Permintaan maaf dituliskan dengan maksud menghormati pendengar jika ada kekeliruan dalam pidato yang menyinggung perasaan. Dengan adanya penutup dalam suatu teks pidato juga membuat pendengar mengetahui jika pidato yang disampaikan telah usai.
Struktur Pidato Ekstemporan
Salah satu jenis pidato yang direncanakan dengan cermat karena disiapkan secara garis besar dengan poin-poin penting disebut dengan pidato ekstemporan. Pidato jenis ini diungkapkan secara urut dan sistematis dengan gagasan yang lebih fleksibel.
Karena dilakukan hanya dengan mempersiapkan garis besar dan pokok bahasan penunjang, pembicara harus melakukan latihan intensif agar materi yang disampaikan tidak menyimpang. Biasanya pidato ekstemporan disampaikan oleh seseorang yang berpengalaman dalam bidangnya.
1. Salam Pembuka
Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam pidato ekstemporan yaitu salam pembuka. Salam pembuka menunjukkan rasa sopan pembicara kepada khalayaknya sebelum masuk ke dalam isi pidato. Contoh dalam salam pembuka yaitu selamat pagi, selamat siang, Assalamualaikum Wr. Wb., salam sejahtera dan masih banyak lagi.
2. Ucapan Penghormatan
Setelah salam pembuka, dalam pidato ini juga harus terdapat ucapan penghormatan kepada para peserta yang hadir. Ucapan ini disusun mulai dari orang yang memiliki jabatan tertinggi atau orang yang dihormati hingga audiensi lain yang hadir.
3. Ucapan Syukur
Sama seperti jenis pidato yang lain, dalam pidato ekstemporan juga perlu dimasukkan untuk menggambarkan rasa syukur pembicara atas kesempatan yang telah diberikan. Ucapan syukur biasanya disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa mengingat berkat yang telah diberikan kepada umat-Nya.
4. Isi Pidato
Jika ketiga poin diatas telah disebutkan dalam pidato, hal selanjutnya yaitu mempersiapkan isi pidato yang akan ditulis. Isi pidato yang akan disampaikan harus dipersiapkan secara garis besar dengan beberapa poin penting sesuai tema.
5. Kesimpulan Pidato
Kesimpulan yang diucapkan dimaksudnya untuk menegaskan sebenarnya apa yang ingin disampaikan oleh pembicara. Dengan adanya kesimpulan juga dimaksudkan untuk merefresh kembali ingatan peserta yang hadir. Sebaiknya hanya poin-poin penting saja yang disampaikan dalam kesimpulan pidato.
6. Permintaan Maaf
Dalam suatu pidato, permintaan maaf dimaksudkan untuk menghormati pendengar jika ada kekeliruan dalam pidato yang menyinggung perasaan. Permintaan maaf harus disampaikan secara tegas dan tidak bertele-tele.
7. Salam Penutup
Sama halnya dengan salam pembuka, salam penutup harus ada dalam sebuah pidato terlebih untuk mengakhiri pidato yang telah disampaikan. Salam penutup diucapkan dengan mempertimbangkan waktu dan pendengar yang hadir.
Baca Juga: Pidato Bahasa Bali
Struktur Pidato Persuasif
Metode pidato yang memiliki tujuan untuk menggerakan masyarakat karena kata-kata penggerak yang ada di dalamnya disebut dengan pidato persuasif. Pidato ini mengharuskan seseorang berorasi di hadapan banyak orang untuk memberikan nasihat ataupun himbauan. Berikut struktur pidato persuasif yang harus diperhatikan.
1. Pembukaan
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika berpidato di hadapan khalayak umum yaitu ucapan pembuka. Ucapan pembuka dalam pidato terdiri dari salam pembuka, kata penghormatan dan ucapan syukur. Dengan ucapan pembuka yang disampaikan, pidato akan terkesan lebih sopan.
Salam pembuka dapat dituliskan seperti salam sejahtera, selamat pagi, selamat siang, Assalamualaikum Wr. Wb., Om Swastiastu dan masih banyak lagi. Untuk kata penghormatan peserta yang hadir disusun jabatannya mulai dari yang tertinggi hingga terendah. Pembuka harus disusun dengan baik untuk memunculkan kesan baik peserta pada pembicara.
2. Isi Pidato
Setelah mengucapkan salam kepada hadirin yang hadir, pembicara tentu harus menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada pendengar. Apa yang akan disampaikan tentunya harus bisa menggerakkan banyak orang.
Oleh sebab itu isi pidato persuasif harus dipersiapkan dengan mencari poin apa saja yang akan dibahas. Setelah selesai, pembicara harus bisa menguasai topik masalah yang akan diuraikan.
3. Penutup
Bagian penutup yang harus ada dalam pidato yaitu kesimpulan dari isi pidato, permintaan maaf dan salam penutup yang disampaikan kepada seluruh pendengar. Kesimpulan yang ditulis dalam bagian penutup dimaksudnya untuk menegaskan sebenarnya apa yang ingin disampaikan.
Demikian informasi mengenai pidato dan strukturnya. Karena berfungsi sebagai media komunikasi, pidato harus disampaikan secara jelas baik pengucapan maupun pelafalannya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi sehingga tercipta suasana yang kondusif.
Dalam berpidato struktur pidato juga harus diperhatikan agar pidato yang disampaikan jelas dan lebih terarah. Struktur ini juga dimaksudkan untuk memudahkan menuliskan teks pidato dan kemudian menghafalnya.
Sumber er.com
EmoticonEmoticon